Kumpulan Perangkat Pembelajaran Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka, yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Indonesia, bertujuan untuk memberikan kebebasan dan otonomi yang lebih besar kepada lembaga pendidikan dalam merancang kegiatan pembelajaran. Kurikulum ini fokus pada pengembangan karakter, kompetensi abad ke-21, serta penanaman rasa ingin tahu dan kreativitas di kalangan siswa. Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan perangkat pembelajaran yang terstruktur, relevan, dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan siswa kelas 7 SMP/MTs fase D.
Landasan Teoritis Kurikulum Merdeka
Filosofi "Merdeka Belajar" adalah inti dari pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat. Prinsip-prinsip utama dari filosofi tersebut mencakup kemandirian, kolaborasi, dan inovasi. Siswa didorong untuk berani bereksperimen, belajar dari kegagalan, dan mengembangkan potensi unik mereka masing-masing.
Karakteristik Kurikulum Merdeka
- Fleksibilitas Konten: Guru bisa memilih atau menyusun materi sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa.
- Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning): Memotivasi siswa untuk menyelesaikan proyek-proyek nyata.
- Asesmen Autentik: Mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi dan karakter melalui tugas bermakna.
- Interdisipliner: Mengintegrasikan konsep dari berbagai mata pelajaran untuk membentuk pemahaman yang holistik.
Tujuan dan Manfaat Perangkat Pembelajaran Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Perangkat pembelajaran berfungsi sebagai pedoman untuk guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara sistematis. Tujuan utamanya meliputi:
- Menjamin kesesuaian dengan capaian pembelajaran (CP) dan tujuan pembelajaran (TP).
- Meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan menerapkan berbagai strategi yang beragam.
- Memastikan bahwa asesmen bisa mengukur pemahaman mendalam siswa.
Manfaat dari perangkat pembelajaran ini dirasakan oleh guru, siswa, dan semua pemangku kepentingan, yang mencakup peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran dan hasil belajar.
Komponen Utama Perangkat Pembelajaran Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
ATP kurikulum merdeka mencakup ruang lingkup materi sesuai CP-TP, indikator pencapaian, dan alokasi waktu. Formatnya harus ringkas namun komprehensif, sehingga mudah dipahami oleh guru.
Integrasi ATP dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
ATP kelas 7 SMP/MTs fase D dirancang untuk menyisipkan proyek P5 yang melibatkan lintas mata pelajaran. Contohnya:
- Tema "Teknologi dan Kehidupan": Siswa merancang alat daur ulang sampah dalam kolaborasi dengan IPA, TIK, dan Seni Budaya.
- Tema "Budaya Lokal": Membuat dokumenter tentang tradisi daerah, melibatkan Bahasa Indonesia, IPS, dan Prakarya.
Struktur Proyek P5
- Fase Persiapan: Menentukan tema dan merencanakan langkah-langkah.
- Fase Pelaksanaan: Melakukan eksplorasi, riset, dan pembuatan produk.
- Fase Presentasi: Memamerkan hasil proyek kepada komunitas sekolah atau masyarakat.
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
- Tujuan Pembelajaran: Menekankan capaian pembelajaran yang komprehensif, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
- Langkah Pembelajaran: Dirancang dengan pendekatan yang fleksibel menggunakan metode aktif seperti diskusi, proyek, dan eksperimen.
- Asesmen: Asesmen formatif untuk memantau perkembangan siswa, bukan hanya sekadar penilaian akhir.
Ciri Modul Ajar Kurikulum Merdeka yang Efektif
- Kontekstual: Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari, seperti pembelajaran IPS tentang perdagangan yang digabungkan dengan analisis pasar lokal.
- Interaktif: Memuat tugas kolaboratif dan refleksi diri.
- Adaptif: Menyediakan opsi pengayaan atau remediasi berdasarkan tingkat pemahaman siswa.
Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
1. Kriteria Media yang Efektif
- Digital: Menggunakan aplikasi seperti Canva untuk desain infografis atau PhET Simulation untuk eksperimen virtual di bidang IPA.
- Non-digital: Menggunakan peta konsep, flashcard, atau model 3D untuk visualisasi materi yang abstrak, seperti struktur sel.
2. Sumber Belajar Terbuka
Platform Merdeka Mengajar (Kemendikbud) menyediakan modul ajar kurikulum merdeka, dan video pembelajaran. Contohnya adalah video animasi tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia untuk pelajaran IPS.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD dirancang untuk merangsang aktivitas siswa, baik secara mandiri maupun dalam kelompok. Ciri-cirinya termasuk:
- Soal yang menantang pemikiran kritis.
- Tugas refleksi.
- Panduan untuk mengeksplorasi konsep.
Alat Asesmen
1. Asesmen Formatif
Digunakan untuk memetakan kebutuhan belajar siswa, seperti melalui exit ticket harian atau jurnal refleksi. Contohnya kuis interaktif di platform Kahoot! untuk mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi Bahasa Inggris.
2. Asesmen Sumatif
Berbasis proyek atau portofolio, bukan sekadar ujian tertulis. Contohnya tugas akhir IPA kelas 7 SMP/MTs yang mengharuskan siswa membuat poster kampanye "Pengurangan Sampah Plastik", dinilai berdasarkan kreativitas, akurasi data, dan cara penyampaian.
3. Asesmen Diagnostik
Merupakan tes awal yang bertujuan mengidentifikasi kemampuan dasar siswa dalam literasi dan numerasi sebelum memulai materi pembelajaran.
Strategi Implementasi Perangkat Pembelajaran Kelas 7
Langkah Persiapan
1. Analisis Kebutuhan Siswa
Melakukan asesmen diagnostik di awal tahun untuk mengidentifikasi tingkat literasi, numerasi, dan kemampuan sosial-emosional siswa, serta minat, gaya belajar, dan latar belakang mereka. Contohnya tes diagnostik matematika yang sederhana untuk memetakan pemahaman dasar tentang operasi bilangan.
2. Penyusunan Perangkat yang Adaptif
- Menyesuaikan modul ajar kurikulum merdeka, dan bahan ajar sesuai dengan hasil diagnostik.
- Membuat rencana pembelajaran yang fleksibel, termasuk menyediakan opsi aktivitas untuk siswa yang cepat belajar dan mereka yang memerlukan pendampingan.
- Contohnya guru menyiapkan dua versi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk topik yang sama, satu dengan panduan visual dan satu lagi dengan soal tantangan.
Penerapan dalam Pembelajaran
1. Teknik Pembelajaran Berdiferensiasi
- Diferensiasi Konten: Menyajikan materi menggunakan berbagai sumber seperti video, teks, dan infografis.
- Diferensiasi Proses: Memberikan pilihan aktivitas, baik kerja individu, kelompok, atau eksperimen.
- Diferensiasi Produk: Siswa diizinkan memilih bentuk tugas akhir, seperti presentasi, poster, atau video.
- Contoh: Saat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang "Keragaman Budaya", siswa bisa memilih untuk membuat makalah, menampilkan tarian tradisional, atau melakukan wawancara dengan tokoh adat.
2. Integrasi Proyek P5 dengan Pembelajaran Harian
Menjadwalkan waktu khusus untuk proyek sambil tetap memperhatikan pencapaian target materi inti. Contohnya setiap Jumat pagi diperuntukkan bagi proyek P5 bertema "Teknologi Ramah Lingkungan", yang dihubungkan dengan materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mengenai energi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terkait penggunaan aplikasi desain.
3. Pemanfaatan Media Digital
Menggunakan platform seperti Google Classroom untuk distribusi materi dan Quizizz untuk asesmen interaktif. Contohnya siswa bisa mengakses simulasi interaktif "Pemanasan Global" di PhET Simulation untuk memahami konsep IPA secara visual.
Download Perangkat Pembelajaran Kelas 7
Kesimpulan
Perangkat pembelajaran kelas 7 kurikulum merdeka memiliki peranan penting dalam mewujudkan visi Merdeka Belajar. Dengan menyusun CP, ATP, modul ajar kurikulum merdeka, modul proyek P5, KKTP, Promes, Prota, media pembelajaran, LKPD, dan asesmen autentik yang sesuai dengan karakteristik kurikulum, proses pembelajaran menjadi lebih bermakna, adaptif, dan mendukung pengembangan kompetensi abad ke-21.