Kumpulan Perangkat Pembelajaran Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Perangkat pembelajaran kelas 6 kurikulum merdeka menjadi pondasi utama dalam merancang aktivitas belajar mengajar yang efektif, relevan, dan kontekstual untuk siswa di tingkat SD (Sekolah Dasar). Keberhasilan penerapan kurikulum merdeka sangat bergantung pada kesiapan guru dalam menyiapkan berbagai dokumen, media, dan instrumen yang mendukung capaian pembelajaran (CP) fase C.
Definisi dan Ruang Lingkup Perangkat Pembelajaran Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Secara umum, perangkat pembelajaran mencakup semua dokumen dan bahan ajar yang digunakan guru sebagai petunjuk dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar siswa. Untuk kelas 6 SD/MI fase C dalam kurikulum merdeka, ruang lingkup perangkat mencakup:
- Capaian pembelajaran (CP)
- Alur tujuan pembelajaran (ATP)
- Modul ajar
- KKTP
- Program semester (Promes)
- Program tahunan (Prota)
- LKPD
- Modul P5
- Media pembelajaran (PPT, audio, video, dan alat peraga).
- Instrumen asesmen (tes, penilaian proyek, portofolio).
Dengan memahami definisi dan ruang lingkup ini, guru bisa menyiapkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, mengedepankan prinsip belajar merdeka, dan mendukung pembentukan profil pelajar Pancasila.
Landasan Filosofis dan Teoritis Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka muncul dari semangat memberikan kebebasan kepada guru dan siswa dalam mencapai capaian pembelajaran (CP). Landasan teoritisnya meliputi beberapa aspek sebagai berikut:
- Teori Konstruktivisme: Siswa secara aktif membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungan.
- Teori Connectivism: Pendidikan menggunakan jaringan pengetahuan digital.
- Project-Based Learning: siswa menyelesaikan proyek-proyek autentik yang relevan.
- Profil Pelajar Pancasila: Menanamkan sikap beriman, berakhlak mulia, menghargai keberagaman global, berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, mandiri, dan memiliki jiwa kewirausahaan.
Dasar ini menjadikan perangkat pembelajaran kelas 6 kurikulum merdeka tidak hanya berbasis dokumen formal, namun juga fleksibel, kontekstual, dan berfokus pada kebutuhan belajar siswa.
Karakteristik Khusus Kelas 6 Fase C dalam Kurikulum Merdeka
- Fase Transisi Pendidikan: Siswa dipersiapkan untuk lulus dari SD/MI dan melanjutkan ke jenjang SMP/MTs dengan penekanan pada kemandirian dalam belajar dan manajemen waktu (misalnya, menyusun jadwal belajar mandiri).
- Penguatan Kompetensi Holistik: Menjaga keseimbangan antara aspek kognitif (misalnya, pemecahan masalah matematika), sosial (kerja kelompok), dan emosional (refleksi nilai-nilai Pancasila).
- Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): Proyek kolaboratif antar mata pelajaran dengan tema seperti kearifan lokal atau keberlanjutan lingkungan. Contohnya, membuat kampanye digital tentang pelestarian budaya daerah.
Komponen Utama Perangkat Pembelajaran Kelas 6 Fase C
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Modul ajar merupakan sebuah desain pembelajaran yang mencakup identitas modul, kompetensi awal, tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serta aktivitas refleksi. Modul ajar kurikulum merdeka memuat indikator tujuan pembelajaran yang sesuai dengan CP fase C kelas 6 SD/MI, serta strategi pembelajaran yang aktif, seperti diskusi, proyek, presentasi, dan penilaian diri. Modul ajar kurikulum merdeka juga harus mengintegrasikan Proyek P5, contohnya modul ajar kurikulum merdeka bertema "Kearifan Lokal" yang menghubungkan pelajaran IPAS (sejarah daerah), Seni Budaya (membuat karya tradisional), dan Bahasa Indonesia (presentasi).
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD berisi aktivitas mandiri atau kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi, numerasi, dan kemampuan berpikir kritis. Rubrik penilaian yang jelas disertakan supaya siswa memahami kriteria keberhasilan.
Alat dan Media Pembelajaran
- Media konvensional: peta, gambar, flashcard.
- Media digital: video edukasi, kuis interaktif, dan platform e-learning.
- Teknologi sederhana, seperti QR code untuk sumber belajar tambahan.
Instrumen Asesmen
- Asesmen formatif: kuis singkat, observasi, dan umpan balik harian.
- Asesmen sumatif: proyek akhir, portofolio, dan presentasi kelompok.
- Penggunaan rubrik penilaian yang transparan dan inklusif.
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
A. Tema Proyek
- Berkebinekaan Global: Membuat presentasi mengenai budaya daerah.
- Gaya Hidup Berkelanjutan: Kampanye daur ulang sampah di sekolah.
B. Integrasi Antar Mata Pelajaran
- Contoh proyek "Kewirausahaan":
- Matematika (menghitung modal dan laba),
- Bahasa Indonesia (membuat iklan),
- Seni Budaya (desain kemasan produk).
Dengan pendekatan tersebut, perangkat pembelajaran kelas 6 SD/MI kurikulum merdeka tidak hanya akan memperkaya pengalaman belajar siswa tetapi juga membentuk karakter mereka sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Strategi Penyusunan Perangkat Pembelajaran Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Analisis Kebutuhan Siswa
A. Asesmen Diagnostik
Melaksanakan tes awal untuk memetakan kemampuan akademik, gaya belajar, dan minat siswa, seperti kuis literasi-numerasi dan angket minat. Contohnya memetakan siswa yang lebih unggul dalam pembelajaran visual (infografis) dibandingkan dengan pembelajaran auditory (diskusi).
B. Identifikasi Gaya Belajar
Menggunakan metode observasi atau instrumen seperti kuesioner Multiple Intelligences untuk merancang aktivitas yang beragam sesuai kebutuhan siswa.
Merancang Pembelajaran Berdiferensiasi
- Diferensiasi Konten: Menyediakan materi dengan variasi tingkat kesulitan, misalnya soal matematika yang dibedakan dalam level dasar, sedang, dan lanjut.
- Diferensiasi Proses: Mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas yang lebih terarah; misalnya, kelompok A mengerjakan proyek mandiri sementara kelompok B mendapatkan pendampingan dari guru.
- Diferensiasi Produk: Menawarkan pilihan tugas akhir seperti poster, video pendek, presentasi lisan, atau esai reflektif.
Integrasi Teknologi dan Sumber Belajar
A. Pemanfaatan Platform Digital
- Menggunakan Google Classroom untuk mendistribusikan materi dan penugasan.
- Memanfaatkan Quizizz atau Kahoot! untuk asesmen formatif yang interaktif.
- Menggunakan Canva atau Powtoon untuk menciptakan media pembelajaran yang kreatif.
B. Sumber Belajar Kontekstual
Memanfaatkan lingkungan sekitar, seperti menghitung luas taman sekolah dalam pembelajaran geometri.
Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
A. Merancang Projek Kolaboratif
- Mengangkat tema Kewirausahaan Sosial, contohnya siswa menjual produk daur ulang, menghitung laba, dan menyumbangkan keuntungan untuk kegiatan sosial.
- Mengintegrasikan beberapa mata pelajaran: Matematika (perhitungan keuangan), Bahasa Indonesia (presentasi), dan Seni Budaya (desain produk).
B. Penjadwalan Fleksibel
Menyediakan waktu tertentu untuk proyek, misalnya 2 jam per minggu selama 1 bulan.
Penyusunan Asesmen
- Asesmen Formatif: Menggunakan berbagai teknik seperti observasi harian, jurnal refleksi siswa, atau kuis singkat melalui Google Form.
- Asesmen Sumatif: Mengadakan proyek akhir yang mengharuskan penerapan berbagai mata pelajaran, contohnya membuat maket "Kota Ideal" dengan mengintegrasikan konsep matematika, dan IPAS.
- Umpan Balik Konstruktif: Memberikan komentar spesifik mengenai hasil karya siswa, dengan fokus pada peningkatan daripada sekadar penilaian.
Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan
- Kerja Sama dengan Guru Lain: Berbagi modul ajar kurikulum merdeka dan bahan ajar melalui forum KKG (Kelompok Kerja Guru) atau grup WhatsApp.
- Melibatkan Orang Tua: Menyampaikan informasi mengenai proyek P5 yang membutuhkan dukungan di rumah, seperti pengumpulan data lingkungan.
Download Perangkat Pembelajaran Kelas 6
Kesimpulan
Pelaksanaan perangkat pembelajaran kelas 6 kurikulum merdeka memerlukan pendekatan yang adaptif, berfokus pada siswa, dan kontekstual. Dengan perangkat pembelajaran yang tepat, diharapkan siswa kelas 6 SD/MI akan mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi, kemandirian, kreativitas, serta kepedulian sosial melalui proyek P5, sehingga menjadi pembelajar sepanjang hayat yang siap menghadapi tantangan di masa depan.