Kumpulan Perangkat Pembelajaran Kelas 3 Kurikulum Merdeka

Di era inovasi pendidikan saat ini, kurikulum merdeka memberikan kebebasan bagi para guru untuk merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Bagi kelas 3 SD/MI, penyusunan perangkat pembelajaran yang terstruktur dan holistik menjadi kunci dalam mencapai capaian pembelajaran (CP) fase B.

Perangkat Ajar Kelas 3 Fase B Kurikulum Merdeka

Definisi dan Pemahaman Perangkat Pembelajaran Kelas 3 Kurikulum Merdeka

Konsep Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka dihadirkan oleh Kementerian Pendidikan Republik Indonesia sebagai langkah transformasi pendidikan yang menekankan pada kemandirian belajar, kreativitas, dan kolaborasi. Kurikulum tersebut memberikan ruang bagi para guru untuk memilih metode, media, dan sumber belajar yang relevan dengan konteks lokal serta kebutuhan siswa.

Pengertian Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran mengacu pada dokumen dan bahan ajar yang dikembangkan oleh guru untuk memandu aktivitas belajar mengajar. Dalam konteks kurikulum merdeka, perangkat pembelajaran mencakup CP, ATP, modul ajar, LKPD, Promes, Prota, KKTP, serta instrumen asesmen. Tujuannya adalah untuk memastikan setiap aktivitas pembelajaran terencana, terukur, dan bermakna bagi siswa.

Karakteristik Pembelajaran Kelas 3 Fase B

Fase Perkembangan Siswa (Usia 8-9 Tahun)

  1. Kognitif: Siswa mulai mampu berpikir konkret-operasional, seperti memahami konsep sebab-akibat sederhana.
  2. Sosial-Emosional: Mereka senang bekerja dalam kelompok, tetapi masih memerlukan bimbingan dalam menyelesaikan konflik.
  3. Fisik: Koordinasi motorik halus dan kasar semakin terampil, sehingga cocok untuk aktivitas praktik langsung.

Capaian Pembelajaran (CP) Fase B yang Dikembangkan

  • Literasi: Tak hanya terbatas pada membaca teks, tetapi juga literasi digital, seperti mengenali informasi dari gambar atau video.
  • Numerasi: Pemahaman terhadap konsep matematika yang kontekstual, misalnya menghitung uang saku atau mengukur panjang benda.
  • Karakter: Pembiasaan sikap mandiri, gotong royong, dan empati melalui rutinitas kelas.

Keunggulan Kurikulum Merdeka untuk Kelas 3 Fase B

  1. Pembelajaran Kontekstual: Materi diajarkan dengan merujuk pada pengalaman sehari-hari siswa, seperti menghitung jumlah tanaman di kebun sekolah atau menulis cerita tentang kegiatan keluarga.
  2. Penilaian Holistik: Mengedepankan perkembangan tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam sikap dan keterampilan melalui portofolio atau observasi harian.
  3. Peran Guru sebagai Fasilitator: Para guru berperan lebih aktif dalam mendorong siswa untuk bertanya, bereksperimen, serta merefleksikan aktivitas belajar siswa.

Komponen Utama Perangkat Pembelajaran Kelas 3 Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran (TP)

  • CP kurikulum merdeka menggambarkan kompetensi yang harus dicapai siswa di akhir fase (kelas 3-4), sedangkan TP merinci target harian atau mingguan.
  • Contoh TP: "Siswa mampu menyelesaikan masalah penjumlahan dan pengurangan dalam konteks jual-beli di pasar tradisional. "

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

ATP kurikulum merdeka adalah kerangka kerja yang mencakup CP, ATP, materi pembelajaran, metode, dan penilaian. Prinsip penyusunannya adalah esensial, berkesinambungan, kontekstual, dan sederhana.

Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Modul ajar kurikulum merdeka adalah rencana terperinci untuk setiap pertemuan belajar. Dalam kurikulum merdeka, modul ajar bersifat fleksibel, ringkas, dan berfokus pada langkah-langkah pembelajaran. Komponen modul ajar kurikulum merdeka mencakup informasi umum, komponen inti, dan lampiran.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD berfungsi untuk membantu siswa menerapkan konsep melalui tugas-tugas terarah. Dalam kelas 3 SD/MI kurikulum merdeka, LKPD umumnya terdiri dari:
  1. Soal terbuka (problem solving)
  2. Tugas proyek mini
  3. Kerja sama dalam kelompok

Penilaian Autentik

Penilaian autentik direkomendasikan untuk mengukur kompetensi yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Instrumen ini meliputi:
  • Rubrik penilaian proyek
  • Observasi keterampilan siswa
  • Portofolio hasil karya siswa

Bahan Ajar Digital dan Media Pembelajaran

Pemanfaatan media digital seperti video, presentasi interaktif, dan aplikasi pembelajaran mendukung gaya belajar visual dan kinestetik. Guru bisa mengembangkan:
  1. Video pembelajaran singkat
  2. Infografis dengan tema tertentu
  3. Game edukatif
  4. Media pembelajaran PowerPoint (PPT)
Dengan pendekatan tersebut, diharapkan aktivitas pembelajaran di kelas 3 SD/MI bisa berlangsung lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa.

Proses Penyusunan Perangkat Pembelajaran Kelas 3

Analisis Konteks dan Kebutuhan Siswa

Langkah awal dalam penyusunan perangkat pembelajaran adalah memahami karakteristik siswa kelas 3 SD/MI fase B, yang meliputi tingkat perkembangan kognitif, latar belakang budaya, dan minat belajar mereka. Analisis ini sangat penting bagi guru untuk menentukan:
  • Tema yang relevan
  • Metode pembelajaran yang efektif
  • Sumber belajar yang tersedia di sekitar

Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan susunan tujuan pembelajaran yang dimulai dari pengenalan konsep hingga penerapan. ATP kurikulum merdeka dibagi menjadi empat level:
  1. Pengenalan
  2. Pengalaman
  3. Pemahaman Mendalam
  4. Aplikasi dan Kreativitas

Pengembangan KKTP dan Indikator Penilaian

KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) merinci setiap pencapaian dari indikator penilaian. Guru menetapkan kriteria berikut:
  • Skor minimal yang harus dicapai
  • Deskripsi kualitatif mengenai prestasi siswa
  • Tindakan lanjutan bagi siswa yang belum mencapai kriteria

Integrasi Literasi, Numerasi, dan Hablumminallah/Hablumminannas

Kurikulum merdeka menekankan pentingnya literasi, numerasi, dan pengembangan karakter (hablumminallah/hablumminannas) dalam setiap tema yang diampu. Beberapa langkah yang dapat diambil guru adalah:
  1. Menyertakan bahan bacaan literasi dalam modul
  2. Mengembangkan soal numerasi yang kontekstual
  3. Memasukkan nilai-nilai karakter dalam kegiatan kolaboratif

Strategi Implementasi di Kelas 3

Pendekatan Saintifik dan Project-Based Learning

Penggunaan pendekatan Metode Saintifik (mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan) serta Project-Based Learning membantu siswa untuk:
  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis
  • Menghasilkan produk nyata, seperti poster dan model
  • Bekerja sama dalam kelompok

Pemanfaatan Teknologi dan Media Digital

Integrasi aplikasi gratis seperti Canva for Education, Google Classroom, dan video conference bisa meningkatkan interaktivitas di dalam kelas 3 fase B. Guru bisa melakukan hal-hal berikut:
  1. Membuat kuis online menggunakan Kahoot atau Quizizz
  2. Mengunggah modul digital ke platform sekolah
  3. Mengadakan diskusi daring

Evaluasi dan Refleksi

Teknik Evaluasi Berkelanjutan

Evaluasi tidak hanya terbatas pada ujian tertulis, tetapi juga mencakup:
  • Observasi aktivitas siswa
  • Penilaian proyek jangka pendek
  • Kuesioner untuk umpan balik

Refleksi Guru dan Perbaikan Berkelanjutan

Setelah aktivitsa pembelajaran, guru perlu melakukan:
  1. Diskusi mengenai Tindak Lanjut Siswa (TLS)
  2. Analisis hasil penilaian
  3. Pengembangan perangkat pembelajaran edisi revisi

Tantangan dan Solusi

Keterbatasan Waktu

Solusi: Penyusunan modul ajar kurikulum merdekas fokus pada tujuan pembelajaran.

Beragam Kemampuan Siswa

Solusi: Strategi diferensiasi melalui LKPD yang bertingkat.

Keterbatasan Sumber Daya Digital

Solusi: Memanfaatkan sumber belajar lokal, seperti cerita rakyat dan alam sekitar.

Kesimpulan

Perangkat pembelajaran kelas 3 kurikulum merdeka memerlukan perencanaan yang matang, fleksibilitas, dan kolaborasi yang baik antara guru, siswa, dan lingkungan sekitar. Dengan memahami komponen utama, menerapkan strategi tematik dan pendekatan saintifik, serta melakukan evaluasi secara berkelanjutan, guru mampu menciptakan pengalaman belajar yang kreatif, relevan, dan bermakna. Semangat dalam literasi, numerasi, dan pengembangan karakter harus terus diintegrasikan agar generasi muda siap menghadapi tantangan di masa depan.