Kumpulan Perangkat Pembelajaran Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Implementasi perangkat pembelajaran kelas 5 kurikulum merdeka adalah kunci keberhasilan bagi guru dalam mencapai target pembelajaran yang berkualitas. Dengan merancang perangkat pembelajaran secara menyeluruh, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memotivasi para siswa, serta memastikan pencapaian capaian pembelajaran (CP) fase C sesuai dengan standar yang ditetapkan. 

Perangkat Ajar Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka

Memahami Konsep Perangkat Pembelajaran Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka menekankan kebebasan untuk guru dan siswa dalam aktivitas pembelajaran, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan karakteristik siswa. Memahami filosofi dan tujuan dari kurikulum merdeka adalah langkah awal yang penting sebelum menyusun perangkat pembelajaran. Kurikulum tersebut fokus pada penguatan profil pelajar Pancasila, capaian pembelajaran (CP), serta pengembangan karakter. Oleh karena itu, guru perlu mengkaji dokumen resmi, pedoman dari Kementerian Pendidikan Indonesia, serta literatur pendukung untuk mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai prinsip-prinsip utama kurikulum merdeka.

Tujuan Kurikulum Merdeka

  • Mengetahui visi dan misi Kurikulum Merdeka.
  • Menyesuaikan rancangan pembelajaran dengan prinsip merdeka belajar.
  • Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aktivitas.
Dengan pemahaman tersebut, guru bisa merancang perangkat pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal, mendukung kreativitas, dan tetap berfokus pada pencapaian capaian pembelajaran (CP).

Analisis Karakteristik Siswa Kelas 5 SD/MI Fase C

Setiap siswa mempunyai tingkat kemampuan, gaya belajar, dan latar belakang yang berbeda. Di kelas 5 SD/MI fase C, siswa biasanya mulai menunjukkan kemandirian, rasa ingin tahu yang tinggi, serta kemampuan berpikir kritis yang semakin berkembang. Analisis karakteristik tersebut mencakup:
  1. Tingkat literasi dan numerasi.
  2. Minat dan bakat individual.
  3. Kondisi sosial-emosional.
  4. Akses dan kesiapan teknologi.
Hasil analisis tersebut akan menjadi dasar dalam menentukan strategi dan media pembelajaran. Sebagai contoh, jika mayoritas siswa memiliki akses terbatas pada gadget, maka guru perlu memprioritaskan media cetak atau aktivitas langsung ketimbang menggunakan platform digital.

Menentukan Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Tujuan pembelajaran harus rumusannya bersifat Spesifik, Terukur (Measurable), Dapat dicapai (Achievable), Relevan (Relevant), dan Terikat waktu (Time-bound). Ini akan membantu guru dan siswa memiliki tolok ukur yang jelas untuk mengukur kemajuan mereka. Contoh: "Siswa dapat menjelaskan konsep pecahan senilai dengan benar dan menyelesaikan 5 soal pecahan dalam waktu 20 menit". Berikut keunggulan tujuan SMART:
  • Fokus pada hasil yang konkret.
  • Meningkatkan motivasi siswa melalui target yang jelas.
  • Memudahkan evaluasi pembelajaran.

Pemilihan Media dan Sumber Belajar Inovatif

Media dan sumber belajar sangat berperan dalam menarik perhatian siswa. Berikut beberapa pilihan yang tepat:
  1. Buku Teks Digital dan Cetak: Buku panduan resmi yang memuat materi inti.
  2. Video Pembelajaran: Animasi singkat yang dapat membantu menjelaskan konsep yang abstrak.
  3. Permainan Edukatif: Permainan papan sederhana untuk memperkuat konsep matematika atau bahasa.
  4. Sumber Daya Alam Sekitar: Eksplorasi lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran IPAS.
Pemilihan media harus didasarkan pada hasil analisis kebutuhan siswa. Pastikan semua hak cipta dan lisensi konten digital telah diperhatikan dengan baik.

Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Modul ajar merupakan dokumen utama yang memandu aktivitas pembelajaran. Modul ajar kurikulum merdeka harus fleksibel, dan berfokus pada aktivitas yang bermakna. Komponen dari modul ajar kurikulum merdeka mencakup:
  • Informasi Umum: Informasi ini mencakup identitas sekolah, kompetensi awal, profil pelajar Pancasila, sarana dan prasarana, target peserta didik, serta model pembelajaran.
  • Komponen Inti: Komponen ini terdiri dari tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, pertanyaan pemantik, persiapan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, asesmen, pengayaan dan remedial, serta refleksi peserta didik dan guru.
  • Lampiran: Di dalam lampiran berisi lembar kerja peserta didik, bahan bacaan guru dan peserta didik, glosarium, serta daftar pustaka.
Dengan modul ajar kurikulum merdeka yang sesuai, guru bisa mengatur alur pembelajaran dengan fleksibilitas yang tinggi sesuai kondisi di lapangan.

Pengembangan Penilaian Autentik

Penilaian autentik lebih menekankan pada konteks nyata dan aplikasi dari kompetensi yang telah diajarkan. Contoh bentuk penilaian autentik meliputi:
  1. Portofolio: Kumpulan karya siswa selama satu tema pembelajaran.
  2. Proyek Mini: Pembuatan poster edukatif mengenai pelestarian lingkungan.
  3. Penilaian Diri dan Teman Sebaya: Proses reflektif yang melibatkan penilaian oleh rekan sejawat.
Penilaian autentik mengukur aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa secara menyeluruh.

Integrasi Literasi dan Numerasi

Integrasi literasi dan numerasi dalam pembelajaran sangat penting untuk membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21. Pastikan bahwa aktivitas pembelajaran tidak hanya terfokus pada konten, tetapi juga pada kemampuan siswa untuk menggunakan dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Kurikulum merdeka mendorong pengintegrasian kemampuan literasi (membaca dan menulis) serta numerasi (menghitung). Di kelas 5 SD/MI fase C, para guru dapat menerapkan beberapa metode berikut:
  • Menulis jurnal singkat berdasarkan hasil bacaan.
  • Menyelesaikan masalah matematika yang dikaitkan dengan konteks cerita.
  • Mengadakan diskusi kelompok untuk meningkatkan kemampuan vokasi dan presentasi.
Integrasi tersebut memainkan peran penting dalam membantu siswa menghubungkan konsep-konsep di berbagai mata pelajaran.

Strategi Diferensiasi untuk Menghadapi Keberagaman

Pembelajaran diferensiasi memberikan kesempatan kepada guru untuk menyesuaikan materi, proses, dan produk berdasarkan tingkat kesiapan siswa. Beberapa strategi yang dapat digunakan adalah:
  1. Tiered Assignment: Tugas dengan berbagai tingkat kesulitan supaya sesuai dengan kemampuan siswa.
  2. Learning Stations: Stasiun belajar yang menawarkan ragam aktivitas untuk memperkaya pengalaman belajar.
  3. Choice Board: Memungkinkan siswa memilih aktivitas sesuai dengan minat mereka.
Melalui instruksi yang berbeda ini, setiap siswa akan mendapatkan tantangan yang tepat serta dukungan yang dibutuhkan.

Pemanfaatan Teknologi dalam Aktivitas Pembelajaran

Teknologi berperan penting dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Berikut adalah beberapa cara implementasinya:
  • Platform LMS Sederhana: Seperti Google Classroom atau platform serupa.
  • Aplikasi Interaktif: Menggunakan Kahoot! untuk kuis secara langsung.
  • Simulasi Virtual: Melakukan eksperimen IPAS secara online.
Penting untuk meningkatkan kemampuan literasi digital siswa supaya mereka bisa memanfaatkan teknologi secara maksimal.

Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran

Refleksi sangat membantu guru dalam mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan modul ajar kurikulum merdeka. Langkah-langkah yang bisa dilakukan meliputi:
  1. Mengumpulkan umpan balik dari siswa.
  2. Diskusi kolaboratif antar guru.
  3. Merevisi modul ajar kurikulum merdeka berdasarkan temuan yang didapat.
  4. Merencanakan tindak lanjut, baik remedial maupun enrichment.
Dengan melakukan siklus refleksi dan tindak lanjut tersebut, kualitas pembelajaran dapat terus mengalami peningkatan.

Kesimpulan

Menyusun perangkat pembelajaran kelas 5 kurikulum merdeka yang efektif memerlukan pemahaman yang mendalam tentang konsep kurikulum merdeka, analisis karakteristik siswa, penetapan tujuan pembelajaran, serta pemilihan media yang inovatif. Dengan modul ajar, penilaian autentik, integrasi literasi dan numerasi, strategi diferensiasi, serta pemanfaatan teknologi, aktivitas pembelajaran bisa menjadi lebih bermakna. Akhiri dengan refleksi dan tindak lanjut agar kualitas pembelajaran tetap terjaga dengan baik.