Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 8 Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka muncul sebagai solusi baru dalam sistem pendidikan Indonesia, fokus pada pengembangan kompetensi dan karakter siswa yang sesuai dengan tantangan zaman. Dalam pelajaran Prakarya Rekayasa kelas 8 SMP/MTs fase D, kurikulum tersebut memberikan banyak kesempatan untuk menciptakan aktivitas belajar yang tidak hanya tentang menghafal langkah-langkah, namun juga benar-benar memahami inti dari penciptaan dan pemecahan masalah. Kunci untuk mencapainya terletak pada cara modul ajar kurikulum merdeka dirancang dan dilaksanakan. Pendekatan Deep Learning yang menggabungkan prinsip Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning menjadi dasar yang sempurna untuk mewujudkannya.

Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 8 SMP/MTs

Pendekatan Deep Learning: Menggali Lebih Dalam

Deep learning merupakan suatu pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk memfasilitasi pemahaman yang menyeluruh dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan tersebut dibangun di atas tiga pilar utama:

1. Mindful Learning (Pembelajaran Dengan Kesadaran)

Pembelajaran yang melibatkan perhatian dan refleksi yang mendalam. Siswa tidak hanya mengikuti arahan, tetapi mereka menyadari setiap langkah yang diambil, memahami alasan di baliknya, dan merenungkan proses serta hasilnya.

2. Meaningful Learning (Pembelajaran yang Bermakna)

Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks hidup nyata, pengalaman sebelumnya, dan masalah yang relevan. Siswa memahami "mengapa" mereka sedang mempelajari suatu hal, sehingga pengetahuan tersebut menjadi lebih melekat dan bisa diterapkan.

3. Joyful Learning (Pembelajaran yang Mengasyikkan)

Pembelajaran yang menciptakan suasana positif, mendorong rasa ingin tahu, dan memberikan rasa puas secara intrinsik. Ketika siswa menikmati aktivitas belajar, motivasi dan keterlibatan mereka akan meningkat secara signifikan. 

Ketiga pilar tersebut saling terhubung dan harus diintegrasikan secara menyeluruh dalam modul ajar deep learning kurikulum merdeka.

Mendesain Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 8

Berikut ini adalah contoh penerapan ketiga pilar dalam modul ajar deep learning Prakarya Rekayasa kelas 8 kurikulum merdeka pada tema "Rancang Bangun Alat Penjernih Air Sederhana":

1. Fase Pendahuluan: Menciptakan Konteks dan Rasa Ingin Tahu (Meaningful dan Joyful)

  • Apersepsi yang Bermakna: Guru tidak langsung memberikan teori. Modul ajar deep learning kurikulum merdeka ini mengarahkan guru untuk memulai dengan menunjukkan video atau berita mengenai daerah yang mengalami krisis air bersih, atau melakukan percobaan kecil dengan menunjukkan contoh air keruh. Pertanyaan pendorong seperti, "Apa yang akan kalian lakukan jika suatu hari air di rumah kalian keruh?" atau "Bagaimana cara sederhana untuk memperoleh air bersih dalam keadaan darurat?".
  • Tantangan yang Menarik: Guru meminta siswa untuk berperan sebagai "insinyur muda" yang ditugasi merancang prototipe alat penjernih air dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar mereka. Penugasan ini menciptakan suasana joyful learning.

2. Fase Kegiatan Inti: Menjelajahi, Menciptakan, dan Merefleksikan (Integrasi Mindful, Meaningful, Joyful)

Modul ajar deep learning Prakarya Rekayasa kelas 8 SMP/MTs fase D harus mengarah pada proses yang berpusat pada siswa.
  • Eksplorasi (Meaningful dan Mindful):
    • Siswa dibagi dalam kelompok untuk mencari informasi tentang berbagai metode penjernihan air yang tradisional dan modern (seperti menggunakan arang, ijuk, kerikil, pasir, atau teknik destilasi sederhana). Siswa diminta untuk mengeksplorasi kearifan lokal yang ada.
    • Modul ajar deep learning kurikulum merdeka menyediakan LKPD kelas 8 yang membantu mereka mencatat sumber, fungsi tiap bahan, dan alasan pemilihannya. Ini melatih mindful learning, mereka menyadari mengapa arang dipilih (karena bersifat berpori dan mampu menyerap kontaminan), bukan hanya sekadar mengisi wadah dengan bahan-bahan.
  • Perancangan dan Pembuatan (Joyful dan Meaningful):
    • Dengan bantuan guru, setiap kelompok menggambar sketsa rancangan alat mereka. Modul ajar deep learning kelas 8 ini juga menyediakan rubrik penilaian desain yang jelas.
    • Para siswa kemudian merancang prototipe mereka dengan menggunakan bahan-bahan seperti botol plastik bekas, kain katun, kerikil, pasir, arang, dan ijuk. Proses "pembuatan" ini merupakan puncak dari joyful learning, terdapat interaksi kelompok, eksperimen yang berulang, dan kepuasan saat ide terwujud.
    • Kaitan dengan kehidupan sehari-hari (Meaningful Learning) sangat terasa, karena mereka menghasilkan sesuatu yang memiliki fungsi nyata.
  • Pengujian dan Penilaian (Mindful):
    • Setiap tim menguji alat yang mereka buat dengan menyaring air keruh (yang telah disediakan sebelumnya). Mereka melakukan pengamatan dan mendokumentasikan hasilnya.
    • Modul ajar deep learning kelas 8 meminta mereka untuk merenungkan proses: "Apa tantangan terbesar?" "Mengapa hasil saringan kelompok A lebih jernih dibandingkan kelompok B?" "Apa yang perlu kalian tingkatkan dalam desain ini?" Fase refleksi tersebut menjadi inti dari mindful learning, di mana siswa mengambil pelajaran dari keberhasilan dan kesalahan.

3. Fase Penutup: Tindakan dan Penghargaan (Meaningful and Joyful)

  • Siswa mempersembahkan produk mereka kepada kelompok lain, menjelaskan cara kerjanya dan hasil evaluasi yang didapat.
  • Karya terbaik bisa dipamerkan di "Galerie Rekayasa" di sekolah atau bahkan diikutkan dalam kompetisi. Guru memberikan penghargaan tidak hanya pada hasil akhir, tetapi juga pada proses, kreativitas, dan kerjasama setiap kelompok. Ini memperkuat joyful learning.
  • Modul ajar deep learning Prakarya Rekayasa kelas 8 kurikulum merdeka bisa diarahkan pada tindakan nyata, seperti menyumbangkan alat atau ide mereka kepada komunitas yang membutuhkan, menambah nilai (Meaningful Learning) dari proyek tersebut.

Contoh Aktivitas dalam Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 8

  1. Mindful Learning: Jurnal refleksi harian, daftar periksa proses, diskusi tentang "pelajaran yang didapat" setelah percobaan gagal.
  2. Meaningful Learning: Proyek berbasis masalah (PjBL) seperti tantangan penjernih air, kunjungan ke pengrajin lokal, mengaitkan materi dengan SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), terutama tujuan air bersih dan sanitasi layak.
  3. Joyful Learning: Kompetisi desain yang bersahabat, penggunaan alat peraga dan simulasi digital, pemberian pujian dan penghargaan, musik yang menunjang lingkungan saat praktik, serta kebebasan berkreasi dalam mendesain produk.

Peran Guru dalam Implementasi Modul Ajar Deep Learning

Guru berfungsi sebagai fasilitator, motivator, dan pemandu. Modul deep learning kurikulum merdeka yang baik akan membantu guru untuk:
  1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan HOTS (Higher Order Thinking Skills) yang mendorong pemikiran kritis dan kreatif.
  2. Menyediakan ruang yang aman untuk melakukan eksperimen dan belajar dari kegagalan.
  3. Memastikan setiap siswa aktif berpartisipasi dalam kelompok.
  4. Mengaitkan setiap kegiatan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Download Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 8

Di bawah ini modul ajar Prakarya Rekayasa kelas 8 fase D kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:

Semester 1 (Ganjil)


Semester 2 (Genap)


Kesimpulan

Modul ajar deep learning Prakarya Rekayasa kelas 8 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka bukanlah sekadar kumpulan lembar kerja dan panduan praktikum. Ia berfungsi sebagai cetak biru untuk menciptakan pengalaman belajar yang transformatif.

Dengan mengintegrasikan pendekatan Deep Learning (Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning) modul ajar kurikulum merdeka ini mampu mengubah ruang prakarya dari sekadar tempat untuk membuat kerajinan menjadi sebuah bengkel inovasi mini tempat siswa belajar dengan kesadaran penuh, menemukan makna dari setiap proses, dan merasakan kebahagiaan dalam menciptakan. Hasil akhirnya bukan hanya produk rekayasa sederhana, tetapi generasi yang kreatif, sensibilidad terhadap masalah lingkungan, percaya diri dalam memecahkan masalah, dan siap berkontribusi kepada masyarakat dengan kemampuan yang mereka miliki. Inilah inti dari Merdeka Belajar.