Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Dalam pelajaran Prakarya, terutama dalam aspek Rekayasa, terdapat sebuah potensi yang sangat besar untuk dijadikan platform yang ideal untuk penerapan prinsip-prinsip pembelajaran mendalam atau Deep Learning. Deep Learning merupakan suatu metode pengajaran yang berfokus pada pengembangan enam kompetensi global: karakter, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan kemampuan berpikir kritis. Modul ajar Prakarya Rekayasa kelas 7 SMP/MTs fase D yang menggabungkan tiga pilar utama dari pendekatan Deep Learning: Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning.
Menggabungkan Tiga Pilar Deep Learning dalam Prakarya Rekayasa Kelas 7
1. Mindful Learning (Pembelajaran yang Penuh Kesadaran)
Mindful learning adalah suatu cara belajar yang mengedepankan kesadaran secara penuh terhadap proses yang dijalani. Dalam modul ajar deep learning Prakarya Rekayasa kelas 7 kurikulum merdeka, hal ini berarti para siswa tidak sekadar menciptakan produk, tetapi benar-benar hadir dan menyadari setiap langkah, mulai dari observasi, perencanaan, hingga pelaksanaan.
Implementasi dalam Modul Ajar Deep Learning
- Refleksi Di Awal dan Di Akhir: Modul ajar kurikulum merdeka seharusnya mencakup sesi refleksi. Di awal, guru meminta siswa untuk memikirkan masalah di sekitar mereka (contohnya, "Apa kendala saat menyiram tanaman ketika kita tidak ada di rumah?"). Di akhir proyek, siswa merefleksikan proses pembuatan, tantangan yang ada, serta pelajaran yang diperoleh.
- Menekankan Proses, Bukan Cuma Hasil: Kriteria penilaian di dalam modul ajar deep learning kelas 7 SMP/MTs harus menilai tahapan desain, eksperimen, perbaikan, dan kolaborasi, bukan hanya hasil akhir produk. Ini mengajarkan kepada siswa untuk menghargai perjalanan pembelajaran mereka.
- Kesadaran Terhadap Material: Siswa diminta untuk memahami karakteristik material yang digunakan (seperti kayu, bambu, plastik daur ulang). Mereka belajar memilih bahan bukan hanya berdasarkan kemudahan penggunaan, tetapi juga mempertimbangkan dampak lingkungan serta keamanan penggunaannya.
2. Meaningful Learning (Pembelajaran yang Bermakna)
Meaningful learning ketika siswa bisa menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman dan kehidupannya sehari-hari. Prakarya Rekayasa adalah mata pelajaran yang secara alami kontekstual. Siswa menciptakan sesuatu untuk memecahkan masalah yang nyata.
Implementasi dalam Modul Ajar Deep Learning
- Proyek Berbasis Masalah: Modul ajar deep learning Prakarya Rekayasa kelas 7 SMP/MTs fase D harus didesain berbasis proyek. Pilih tema besar yang relevan dengan kehidupan siswa, seperti "Rekayasa untuk Keberlanjutan Lingkungan" atau "Teknologi Sederhana untuk Kehidupan Sehari-hari".
- Contoh Proyek yang Memiliki Makna: Alih-alih hanya membuat tempat pensil, guru bisa menantang siswa untuk "Mendesain dan Menciptakan Sistem Irigasi Tetes Sederhana dari Botol Bekas" untuk tanaman di lingkungan sekolah. Proyek ini secara langsung terkait dengan pelajaran IPA (beberapa konsep seperti tekanan air, kapilaritas), isu lingkungan (daur ulang, penghematan air), dan kehidupan sehari-hari.
- Keterhubungan Antardisiplin: Modul ajar deep learning kelas 7 perlu menunjukkan hubungan dengan mata pelajaran lain. Proyek irigasi tetes dapat dihubungkan dengan Matematika (pengukuran volume, aliran), IPA (fisika dan biologi), bahkan IPS (distribusi air bersih). Ini akan memperkuat pemahaman bahwa ilmu pengetahuan saling terintegrasi.
3. Joyful Learning (Pembelajaran yang Menggembirakan)
Joyful learning berfokus pada menciptakan suasana belajar yang membuat siswa merasa bahagia, bersemangat, dan termotivasi. Kegembiraan dalam belajar tidak hanya berasal dari hiburan, tetapi juga dari rasa ingin tahu yang terpenuhi, tantangan yang dapat diatasi, dan bangga karena telah menciptakan sesuatu.
Implementasi dalam Modul Ajar Deep Learning
- Desain Tantangan yang Menarik: Kata "tantangan" lebih memotivasi dibandingkan "tugas". Misalnya, "Tantangan: Dalam kelompok, rancanglah sebuah jembatan dari stik es krim yang bisa menahan berat 1 kg!". Hal tersebut akan mendorong semangat kompetisi dan eksplorasi yang positif.
- Kebebasan dalam Berekspresi: Berikan kesempatan untuk siswa berinovasi dalam desain mereka. Walaupun tujuannya sama, setiap kelompok bisa mempunyai model dan ornamentasi yang berbeda. Hal ini menghargai daya cipta dan keunikan individu.
- Celebration of Learning: Modul ajar deep learning kurikulum merdeka harus merancang sesi "pameran produk" (mini exhibition) di mana siswa bisa menunjukkan hasil karya mereka kepada guru, teman sekelas, atau orang tua. Momen menampilkan hasil usaha dan mendapatkan pengakuan adalah sumber kegembiraan yang sangat kuat.
Contoh Rancangan Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 7
Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat mengevaluasi kebutuhan tanaman akan air dan sinar matahari (Mindful).
- Siswa dapat merancang serta menciptakan prototipe pot tanaman cerdas sederhana dengan memanfaatkan konsep irigasi pasif dan mendaur ulang bahan (Meaningful).
- Siswa bisa berkolaborasi dalam kelompok dan merasakan kebanggaan atas hasil karya yang dibuat (Joyful).
Alur Pembelajaran (Mengintegrasikan Tiga Pilar)
- Pertemuan 1: Stimulasi (Permulaan yang Mindful dan Meaningful)
- Guru memperlihatkan video singkat tentang pertanian kota dan tantangan dalam penyiraman tanaman.
- Diskusi Mindful: Guru memandu siswa untuk mengamati tanaman di lingkungan sekolah. "Apa yang terjadi jika tanaman tidak terawat airnya? Bagaimana perasaan kita jika tanaman mati?"
- Munculkan tantangan: "Mampukah kita menciptakan pot yang secara otomatis menyiram tanaman saat kita tidak ada"
- Pertemuan 2: Eksplorasi dan Riset (Pembelajaran yang Meaningful)
- Siswa bekerja dalam kelompok meneliti konsep "pot penyiram sendiri" atau "sistem irigasi sumbu" menggunakan perangkat elektronik atau laptop.
- Mereka mempelajari cara kerja prinsip tersebut (kapilaritas) yang berhubungan dengan pelajaran sains.
- Mereka mencari berbagai bahan bekas yang bisa digunakan (botol plastik, kain flanel, sumbu kompor, kayu).
- Pertemuan 3: Desain dan Perencanaan (Mindful dan Kolaboratif)
- Setiap kelompok menggambar sketsa desain pot cerdas mereka, memilih bahan, dan menyusun daftar alat dan bahan yang diperlukan.
- Guru berkeliling memberikan dukungan dan mengajukan pertanyaan pendorong: "Mengapa kalian memilih bahan ini? Apakah desain ini sudah efektif?"
- Pertemuan 4-5: Pembuatan dan Iterasi (Joyful dan Mindful)
- Masa Produksi: Siswa dengan antusias (Joyful) mulai memotong, merakit, dan menguji prototipe mereka.
- Iterasi yang Mindful: Mereka akan menghadapi masalah (sumbu tidak menyerap air, pot bocor). Guru memandu mereka untuk tidak menyerah, namun tetap mindful terhadap masalah tersebut, menganalisisnya, dan melakukan perbaikan (iterasi). Ini adalah inti dari proses rekayasa.
- Pertemuan 6: Evaluasi dan Perayaan (Meaningful dan Joyful)
- Pameran Karya (Joyful): Setiap kelompok memperlihatkan hasil karya mereka dan menjelaskan cara kerja, bahan, dan keunggulannya.
- Uji Fungsi (Meaningful): Mereka mencoba pot tersebut dengan menuangkan air dan mengamati selama beberapa hari apakah tanaman tetap segar.
- Refleksi (Mindful): Siswa mencatat dalam jurnal pembelajaran mengenai tantangan, keberhasilan, dan pelajaran hidup yang bisa mereka ambil dari proyek ini.
Download Modul Ajar Deep Learning Prakarya Rekayasa Kelas 7
Berikut modul ajar Prakarya Rekayasa kelas 7 fase D kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Kesimpulan
Mendesain modul ajar deep learning Prakarya Rekayasa kelas 7 SMP/MTs fase D berkaitan dengan perubahan cara pandang. Dari yang sebelumnya hanya mengajarkan keterampilan praktis, kini beralih menjadi pengalaman belajar yang mindful (penuh kesadaran akan proses dan lingkungan), meaningful (bermakna karena terkait dengan kehidupan nyata), dan joyful (menyenangkan karena memicu rasa penasaran dan kebanggaan). Dengan modul ajar deep learning kurikulum merdeka yang disusun dengan baik, pelajaran Prakarya Rekayasa tidak lagi dianggap sebagai kelas kerajinan tangan, melainkan sebagai bengkel untuk calon insinyur, desainer, dan pemecah masalah di masa depan.
