Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 8 Kurikulum Merdeka
Di era pendidikan saat ini, modul ajar kurikulum merdeka tidak hanya berfungsi sebagai rangkaian pembelajaran yang disusun untuk mempermudah aktivitas belajar, tetapi juga sebagai alat untuk membantu perkembangan karakter, keterampilan, dan pemahaman yang lebih baik. Contohnya adalah modul ajar Prakarya Pengolahan kelas 8 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka, yang didesain untuk mendukung pembelajaran dengan pendekatan Deep Learning melalui Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning.
Mindful Learning dalam Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 8
Di dalam modul ajar deep learning Prakarya Pengolahan kelas 8 kurikulum merdeka, mindful learning terlihat ketika siswa mengamati tekstur bahan makanan, mencium aroma yang muncul selama memasak, atau merefleksikan kesalahan yang dilakukan supaya bisa menjadi pengalaman berharga untuk pertemuan selanjutnya.
Prinsip Mindful Learning dalam Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 8
- Kehadiran Penuh: Contohnya, saat memotong bahan makanan, siswa belajar untuk berkonsentrasi pada gerakan tangannya dan ketajaman pisau sehingga menjadi lebih hati-hati dan aman.
- Refleksi Diri: Setelah melakukan praktik, siswa diminta untuk mencatat pengalaman mereka: apa yang berhasil, tantangan yang mereka hadapi, dan solusi yang ditemukan.
- Kesadaran Proses: Misalnya, cara membersihkan bahan, mengatur suhu saat memasak, serta penyajian makanan.
Strategi Penerapan
- Refleksi diri siswa: Setelah kegiatan memasak, siswa mencatat pengalaman, tantangan, dan solusi yang mereka peroleh.
- Latihan fokus: Guru memberikan arahan untuk memperhatikan detail-detail kecil, seperti aroma, tekstur, dan rasa dari bahan yang sedang diolah.
Meaningful Learning dalam Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 8
Di modul ajar deep learning Prakarya Pengolahan kelas 8 SMP/MTs fase D, meaningful learning meminta siswa untuk menyadari bahwa apa yang mereka pelajari bukan hanya sekadar teori atau keterampilan teknis, tetapi juga sesuatu yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, budaya, serta peluang di masa depan.
Prinsip Meaningful Learning dalam Prakarya Pengolahan Kelas 8
- Keterhubungan dengan Kehidupan Sehari-hari: Setiap materi dihubungkan dengan aktivitas sehari-hari, contohnya memasak untuk keluarga atau menjaga pola makan yang sehat.
- Keterkaitan dengan Budaya Lokal: Pembelajaran menekankan pentingnya makanan tradisional, seperti membuat dodol, tempe, atau keripik singkong yang khas dari daerah tertentu.
- Pemecahan Masalah Praktis: Siswa dihadapkan pada tantangan nyata, seperti cara pengolahan bahan pangan supaya lebih awet atau cara membuat produk sehat dengan biaya yang terjangkau.
Penerapan pada Proyek
- Keterhubungan dengan budaya lokal: Siswa mengolah makanan tradisional dari daerah masing-masing.
- Fokus pada keterampilan hidup: Proyek kewirausahaan sederhana, seperti membuat produk olahan untuk dijual di lingkungan sekolah.
Joyful Learning dalam Modul Ajar Prakarya Pengolahan Kelas 8
Di dalam modul ajar deep learning Prakarya Pengolahan kelas 8 kurikulum merdeka, joyful learning bisa terlihat ketika siswa mencoba resep baru, berkreasi dalam penyajian hidangan, atau mengikuti kompetisi kecil untuk membuat makanan sehat. Kelas menjadi ruang eksplorasi yang menyenangkan, bukan sekadar tempat formal untuk menghafal teori.
Prinsip Joyful Learning dalam Prakarya Pengolahan Kelas 8
- Aktivitas Interaktif dan Kolaboratif: Pembelajaran dilakukan dalam kelompok untuk menciptakan interaksi, kerja sama, dan suasana kekeluargaan.
- Kreativitas sebagai Inti Aktivitas: Siswa diberi kesempatan untuk berinovasi, misalnya menciptakan menu baru dari bahan-bahan yang sederhana.
- Belajar Sambil Bermain: Permainan edukatif atau tantangan kreatif bisa dimasukkan dalam aktivitas pembelajaran supaya siswa tetap bersemangat.
Aktivitas Kreatif dan Kolaboratif
- Permainan edukatif berbasis prakarya: Contohnya, lomba membuat menu sehat dengan bahan yang terbatas.
- Presentasi hasil karya dengan apresiasi: Setiap kelompok mempunyai kesempatan untuk mempresentasikan produk mereka, lalu mendapatkan penghargaan positif dari teman-teman dan guru.
Strategi Implementasi Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 8
Rencana pelaksanaan modul ajar deep learning Prakarya Pengolahan kelas 8 kurikulum merdeka menjadi unsur penting untuk memastikan pembelajaran mencapai tujuannya. Guru harus mampu menggabungkan pendekatan mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning ke dalam setiap fase kegiatan, supaya siswa tidak hanya memperoleh keterampilan teknis tetapi juga memahami esensi, manfaat, serta merasakan kebahagiaan dalam prosesnya.
Tahap Persiapan (Pre-Class)
Sebelum pelajaran dimulai, guru perlu melaksanakan langkah-langkah berikut:
- Menganalisis kebutuhan belajar siswa: Dengan melakukan asesmen diagnostik, guru bisa mengenali minat, potensi, serta hambatan yang dihadapi siswa.
- Menyediakan bahan dan alat: Semua bahan, alat pengolahan, serta media pembelajaran (video, gambar, lembar kerja) harus siap supaya kegiatan berlangsung dengan baik.
- Membangun sikap positif: Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan bahasa yang sederhana dan menjelaskan manfaat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa siap secara mental.
Tahap Pelaksanaan (During Class)
Tahap utama dalam pelaksanaan modul ajar deep learning kurikulum merdeka meliputi:
Pendahuluan:
- Guru memulai dengan ice breaking atau cerita inspiratif mengenai makanan tradisional atau kisah pengusaha kuliner.
- Menghubungkan materi dengan pengalaman sehari-hari siswa, misalnya dengan bertanya, “Apa olahan makanan kesukaan kalian di rumah?”
Kegiatan Inti:
Pada tahap ini, strategi pembelajaran digabungkan secara kreatif:
- Mindful Learning
- Meminta siswa memperhatikan rincian proses pengolahan, seperti kebersihan tangan, ketelitian dalam mengukur bahan, hingga cara menyajikan makanan.
- Memberikan waktu refleksi singkat selama praktik, misalnya dengan pertanyaan: “Apa yang kamu rasakan saat mencium bau rempah?”
- Meaningful Learning
- Menghubungkan aktivitas belajar dengan aspek gizi, kesehatan, budaya, serta peluang bisnis.
- Menyajikan studi kasus: “Bagaimana cara menarik minat generasi muda terhadap minuman tradisional?”
- Joyful Learning
- Mengadakan aktivitas kompetitif yang sehat, misalnya lomba penyajian makanan dengan tampilan terbaik.
- Menciptakan suasana kelas interaktif melalui presentasi hasil karya, mencicipi bersama, atau pameran mini produk siswa.
Penutup:
- Melakukan refleksi bersama tentang pengalaman belajar hari itu.
- Memberikan penghargaan kepada setiap kelompok, baik dari segi rasa, kebersihan, kolaborasi, maupun inovasi.
- Menyimpulkan pembelajaran dengan menekankan nilai praktis yang bisa diterapkan di rumah.
Tahap Tindak Lanjut (Post-Class)
Setelah pembelajaran selesai, strategi pelaksanaan bisa diperkuat dengan:
- Menugaskan proyek di rumah: Misalnya, membuat olahan sederhana dengan bahan lokal dan mendokumentasikannya.
- Jurnal refleksi siswa: Siswa mencatat pengalaman, hambatan, dan pembelajaran baru yang mereka dapatkan.
- Kegiatan pameran karya: Mengundang orang tua atau komunitas sekolah untuk melihat hasil karya siswa sehingga mereka merasa bangga.
Dukungan Lingkungan Sekolah
Strategi pelaksanaan akan lebih maksimal jika didukung oleh lingkungan sekolah, seperti:
- Menyediakan fasilitas praktik yang memadai (laboratorium prakarya atau dapur sekolah).
- Meminta kerja sama antar mata pelajaran, misalnya menghubungkan prakarya dengan IPA (nutrisi), IPS (kewirausahaan), dan Seni Budaya (estetika penyajian).
- Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler kewirausahaan kuliner untuk memperkuat praktik siswa di luar jam pembelajaran.
Download Modul Ajar Deep Learning Prakarya Pengolahan Kelas 8
Di bawah ini modul ajar Prakarya Pengolahan kelas 8 fase D kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Kesimpulan
Modul ajar Prakarya Pengolahan kelas 8 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka dengan pendekatan Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) bisa menciptakan pengalaman belajar yang utuh: kesadaran penuh (Mindful Learning), penuh makna (Meaningful Learning), dan menyenangkan (Joyful Learning). Dengan strategi pelaksanaan yang tepat, siswa tidak hanya belajar mengolah makanan, tetapi juga mengembangkan keterampilan hidup yang bermanfaat di masa depan.
