Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Pengembangan modul ajar deep learning Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti untuk siswa kelas 5 SD dalam kurikulum merdeka perlu dilakukan dengan cara yang sistematis dan inovatif supaya bisa memenuhi kebutuhan pendidikan saat ini.

Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 5 SD

Kurikulum merdeka memberikan penekanan pada fleksibilitas, kemerdekaan dalam belajar, serta pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Di era yang serba cepat seperti sekarang, pembelajaran agama Islam tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tapi juga harus mendukung pengembangan aspek afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu, pendekatan yang bisa memberikan pengalaman belajar yang mendalam (Deep Learning) sangat diperlukan.

Pendekatan Deep Learning dalam PAI dan Budi Pekerti Kelas 5

Definisi Pendekatan Deep Learning

Deep Learning dalam pendidikan adalah metode pembelajaran yang menekankan pada pemahaman yang mendalam, analisis, keterhubungan antar konsep, serta penerapan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan tersebut tidak hanya menekankan hafalan tetapi juga mengarahkan siswa untuk berpikir kritis, reflektif, dan memahami substansi dari materi yang diajarkan.

Tujuan Deep Learning dalam Pembelajaran Agama

Tujuan penerapan Deep Learning dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) mencakup:
  1. Mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai ajaran Islam.
  2. Menghubungkan teks-teks agama dengan konteks kehidupan masa kini.
  3. Mendorong sikap reflektif dan kesadaran spiritual siswa.
  4. Menguatkan perilaku akhlak yang mulia dalam keseharian.

Implementasi Deep Learning di Kelas 5

Implementasi bisa dilakukan melalui eksplorasi kisah teladan Nabi, diskusi mengenai makna ibadah, pengamatan terhadap masyarakat, serta penerapan akhlak baik dalam kehidupan sehari-hari. Peran guru adalah sebagai pembimbing yang membantu siswa mencapai pemahaman yang komprehensif dan mendalam.

Desain Pembelajaran dengan Integrasi Tiga Pendekatan

Desain pembelajaran yang menggabungkan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning merupakan contoh nyata dari penerapan modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 5 fase C kurikulum merdeka. Tujuan integrasi ini adalah untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyeluruh, mendalam, dan menyenangkan, sehingga siswa tidak hanya memahami konsep keagamaan, tetapi juga merasakan, menghidupi, dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Langkah-Langkah Pembelajaran Terintegrasi

Desain pembelajaran perlu dibuat secara teratur dan harmonis supaya siswa bisa menjalani kegiatan belajar yang mendalam. Langkah-langkah berikut bisa dijadikan acuan untuk menerapkan integrasi tiga pendekatan tersebut:

1. Kegiatan Pembukaan – Penerapan Mindful Learning

Di fase awal pembelajaran, fokus utama adalah membuat lingkungan belajar yang tenang, terkonsentrasi, dan siap belajar. Guru bisa menerapkan mindfulness melalui beberapa kegiatan seperti:
  • Latihan pernapasan sadar selama 1-2 menit.
  • Doa pembuka yang disertai penghayatan.
  • Sedikit waktu hening untuk menenangkan pikiran sebelum kegiatan belajar dimulai.
  • Memperkuat niat belajar supaya siswa bisa memahami tujuan spiritual dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas 5 fase C.
Kegiatan tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan konsentrasi, mengurangi kebisingan di kelas, dan membangun suasana belajar yang positif.

2. Kegiatan Inti – Penerapan Meaningful Learning

Tahap inti dari pembelajaran berfokus pada pengembangan pemahaman yang mendalam dengan menghubungkan konsep Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan realitas yang dihadapi siswa. Di sini, guru harus memastikan bahwa semua materi yang diajarkan itu relevan, kontekstual, dan bisa dirasakan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan antara lain:
  • Diskusi mengenai makna (meaning-making dialogue) tentang nilai-nilai akhlak atau ibadah.
  • Analisis situasi nyata yang sering dihadapi siswa, seperti pentingnya kejujuran saat bermain atau belajar.
  • Kegiatan berbasis proyek, seperti membuat poster akhlak baik atau jurnal ibadah harian.
  • Pembelajaran melalui cerita (storytelling) yang menekankan hikmah yang dapat diambil.
  • Pembelajaran kolaboratif melibatkan kerja sama dalam kelompok untuk menemukan solusi dari masalah yang ada.
Belajar yang penuh makna memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu mengaitkannya dengan pengalaman pribadi mereka.

3. Kegiatan Penutup – Penerapan Joyful Learning

Waktu penutup pembelajaran adalah saat yang ideal untuk menguatkan atmosfer positif dan mengakhiri kegiatan belajar dengan kesan yang menyenangkan. Pendekatan Joyful Learning fokus pada kegiatan yang kreatif dan mengasyikkan, sambil tetap menekankan pesan moral dan spiritual.

Kegiatan penutup bisa terdiri dari:
  • Refleksi kreatif, seperti menulis “Satu Sikap Baik Hari Ini”.
  • Lagu islami singkat yang berhubungan dengan materi pelajaran.
  • Permainan sederhana seperti kuis tentang akhlak.
  • Afirmasi positif, contohnya saling mengucapkan kata-kata baik di antara siswa.
  • Berbagi pengalaman mengenai apa yang telah mereka pelajari dan rasakan pada hari itu.
Melalui Joyful Learning, siswa merasa bahwa pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas 5 fase C bukanlah beban, melainkan kegiatan yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan mereka.

Contoh Skema Pembelajaran Terintegrasi

Di bawah ini adalah contoh nyata penerapan tiga pendekatan dalam satu sesi pembelajaran dalam modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 5 fase C kurikulum merdeka dengan materi “Akhlak Terpuji: Jujur dan Amanah”.

1. Pembukaan (Mindful Learning – 5 menit)

  • Guru mengarahkan siswa untuk membaca doa bersama.
  • Latihan pernapasan yang tenang di mana siswa diarahkan untuk berkonsentrasi.
  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan cara yang lembut dan menenangkan.
  • Memberikan jeda hening selama 10–15 detik untuk mengajak siswa merenungkan pentingnya nilai kejujuran bagi seorang Muslim.

2. Kegiatan Inti (Meaningful Learning – 30 menit)

  • Guru menceritakan kisah Nabi Muhammad saw. yang dikenal dengan sebutan Al-Amin.
  • Siswa diarahkan untuk berdiskusi:
    • Apa alasan Nabi diberikan gelar Al-Amin?
    • Apakah kamu pernah diminta untuk menjaga barang milik teman?
    • Apa yang kamu rasakan ketika seseorang berlaku jujur kepadamu?
  • Guru memberikan contoh situasi nyata, misalnya ketika menemukan barang yang hilang di sekolah. Siswa diajak untuk memberikan solusi berdasarkan prinsip jujur dan amanah.
  • Siswa membuat poster bertema “Aku Anak Jujur dan Amanah” sebagai kegiatan proyek kecil.

3. Penutup (Joyful Learning – 10 menit)

  • Siswa mengisi lembar refleksi sederhana: “Hari ini aku berlatih jujur dalam…”.
  • Guru mendorong siswa untuk menyanyikan lagu islami yang relevan, misalnya lagu tentang akhlak yang baik.
  • Guru memberikan pujian kepada siswa yang aktif berpartisipasi.
  • Kelas diakhiri dengan salam hangat dan afirmasi positif.
Skema semacam ini membantu siswa untuk memahami nilai kejujuran dan amanah secara mendalam, merasakan maknanya, dan menikmati proses belajarnya.

Download Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 5

Di bawah ini modul ajar PAI dan Budi Pekerti kelas 5 SD fase C kurikulum merdeka dengan metode deep learning:

Semester 1 (Ganjil)





Semester 2 (Genap)





Kesimpulan

Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 5 SD fase C kurikulum merdeka yang menggabungkan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning memberikan pengalaman belajar yang mendalam, menyenangkan, dan berdampak positif dalam jangka panjang. Pendekatan tersebut tidak hanya berfungsi untuk mengajarkan ilmu agama, tetapi juga untuk membentuk karakter dan akhlak siswa secara menyeluruh. Dengan desain modul ajar deep learning kurikulum merdeka yang baik, guru mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang.