Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 Kurikulum Merdeka

Seni Budaya tidak hanya sekadar melukis atau menyanyi. Di kelas 1 SD/MI fase A, pelajaran ini menjadi cara bagi anak-anak untuk mengenali diri mereka, lingkungan sekitar, serta budaya mereka dengan cara yang berarti. Kurikulum merdeka memberikan kesempatan bagi pendekatan Deep Learning, yang melampaui sekadar menghafal, untuk diterapkan dalam modul ajar Seni Budaya kelas 1 SD/MI fase A kurikulum merdeka.

Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka

Memahami Deep Learning dalam Konteks Seni Budaya Kelas 1 Fase A

Deep learning yang dimaksud bukanlah teknologi kecerdasan buatan, melainkan metode pengajaran yang menekankan:
  • Pemahaman Konseptual yang Dalam: Lebih dari sekadar mengetahui nama warna, tetapi juga memahami bagaimana warna bisa menyampaikan emosi.
  • Berpikir Kritis dan Kreatif: Mendorong anak untuk bertanya "Mengapa?" dan "Bagaimana jika?", serta bereksperimen.
  • Keterkaitan: Menghubungkan seni dengan kehidupan sehari-hari, alam, atau narasi yang ada.
  • Kolaborasi dan Komunikasi: Bekerja sama dalam proyek seni dan mendiskusikan karyanya.
  • Penguasaan Keterampilan: Mengasah kemampuan seni dasar (menggambar, menempel, bergerak, bernyanyi) melalui praktik yang bermakna.
  • Kesadaran Diri: Mengingat kembali perasaan dan pikiran mereka selama berkarya.

Modul Ajar Seni Budaya Kelas 1: Dasar untuk Deep Learning

Modul ajar Seni Budaya kelas 1 SD/MI fase A dalam kurikulum merdeka untuk dirancang dengan elemen-elemen utama yang sejalan dengan deep learning:
  1. Berfokus pada Pengalaman: Belajar melalui tindakan (berkarya, bergerak, menyanyi).
  2. Tema yang Relevan: Tema seperti "Aku dan Teman Baru", "Benda di Sekitarku", dan "Alam Sekitar" yang dekat dengan kehidupan anak-anak.
  3. Pengembangan Profil Pelajar Pancasila: Mengasah kemampuan seperti Berpikir Kritis, Kreatif, dan Bergotong Royong.
  4. Fleksibilitas: Guru bisa menyesuaikan dengan minat dan konteks lokal.

Strategi Menerapkan Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1

Berikut adalah contoh aktivitas dalam modul ajar deep learning Seni Budaya kelas 1 SD/MI fase A:

1. Dari Observasi ke Eksplorasi (Inquiry-Based Learning)

  • Modul Ajar Kelas 1: "Gambar bentuk lingkaran dan segitiga."
  • Deep Learning: "Mari kita cari benda di sekitar kelas yang berbentuk lingkaran atau segitiga! Sentuh permukaannya, bagaimana rasanya? Bisakah kalian membuat bentuk itu dengan tubuh kalian? Sekarang, gambar atau tempel (kolase) benda-benda tersebut. Ceritakan mengapa kalian memilih benda itu!"
  • Deep Learning Terjadi: Anak-anak menghubungkan bentuk-keterbatasan dengan benda nyata, mengeksplorasi dengan berbagai indra (melihat, menyentuh, bergerak), membuat pilihan kreatif, dan berkomunikasi.

2. Proyek Kolaboratif yang Bermakna (Project-Based Learning)

  • Modul Ajar Seni Budaya Kelas 1: "Buat hiasan kelas."
  • Deep Learning: "Kelas kita ingin terlihat lebih ceria! Apakah kalian setuju? Warna apa yang membuat kalian bahagia? Ayo kumpulkan bahan alami (daun kering, bunga) atau barang bekas (kertas, kain perca) yang berwarna-warni. Kita akan membuat 'Tirai Persahabatan' bersama! Bagaimana cara membuatnya supaya kuat dan cantik? Setiap anak berkontribusi dalam satu bagian, kemudian kita satukan. Apa yang kalian rasakan melihat hasil kerja sama ini?"
  • Deep Learning Terjadi: Anak-anak memahami tujuan proyek (membuat kelas ceria), mengambil keputusan bersama (warna, bahan), mengatasi masalah (cara menyatukan), bekerja sama, bertanggung jawab atas bagian masing-masing, dan merefleksikan hasil.

3. Refleksi dan Cerita

  • Modul Ajar Seni Budaya Kelas 1: "Warnai gambar rumah."
  • Deep Learning: "Setelah mewarnai rumah impian kalian, ceritakan kepada teman sebangku: Bagian mana yang paling kalian sukai? Warna apa yang kalian pilih untuk bagian tersebut? Kenapa? Jika ada kesempatan menambah satu hal, apa yang ingin kalian tambahkan ke rumah ini?"
  • Deep Learning Terjadi: Anak-anak merenungkan pilihan mereka (warna, bagian favorit), mengembangkan ide kreatif lebih lanjut ("menambahkan sesuatu"), serta berlatih komunikasi ide.

4. Menghubungkan dengan Dunia Nyata dan Emosi

  • Modul Ajar Kurikulum Merdeka: "Menirukan gerakan hewan."
  • Deep Learning: "Pernahkah kalian melihat kupu-kupu? Bagaimana gerakannya saat terbang? Cobalah menirunya! Sekarang, bayangkan kalian adalah kupu-kupu yang baru saja keluar dari kepompong. Gerakan bagaimana yang mencerminkan kebahagiannya? Lagu apa yang cocok menemani terbangnya kupu-kupu yang bahagia? Kini, bayangkan kupu-kupu itu kehilangan teman. Gerakannya menjadi seperti apa? Ekspresi wajahnya?"
  • Deep Learning Terjadi: Anak tidak sekadar meniru, tetapi juga memahami karakter hewan, mengaitkan gerakan dengan emosi (gembira, sedih), mengekspresikan perasaan melalui gerakan dan ekspresi wajah, serta menghubungkan musik dengan suasana hati.

Tantangan dan Solusi

Penerapan metode deep learning dalam modul ajar Seni Budaya kelas 1 SD/MI fase A memiliki banyak manfaat, tetapi juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi oleh guru. Berikut adalah tantangan yang sering muncul beserta solusi strategisnya:

1. Keterbatasan Sumber Daya dan Media Belajar

Tantangan:

Banyak sekolah dasar (SD), khususnya di daerah yang kurang terjangkau, mengalami kendala dalam ketersediaan alat peraga, bahan seni, dan media pembelajaran yang diperlukan. Sementara itu, deep learning dalam Seni Budaya kelas 1 SD/MI memerlukan beragam media untuk menciptakan pengalaman belajar yang kaya dan berarti.

Solusi:

  • Memanfaatkan Bahan Alami dan Daur Ulang: Guru bisa memakai daun, bunga, batu, kardus bekas, atau kain sisa sebagai bahan seni.
  • Bekerja Sama dengan Orang Tua dan Komunitas: Mengajak orang tua untuk membantu menyediakan bahan sederhana yang ada di rumah.
  • Menggunakan Sumber Digital Gratis: Mengunduh gambar, video, atau audio yang tidak mempunyai hak cipta untuk mendukung aktivitas pembelajaran.

2. Variasi Kemampuan dan Minat Siswa

Tantangan:

Siswa kelas 1 SD/MI menunjukkan perkembangan motorik halus, kognitif, dan imajinasi yang berbeda-beda. Ada yang cepat memahami, sementara yang lainnya butuh lebih banyak waktu.

Solusi:

  • Pembelajaran Berdiferensiasi: Menyediakan aktivitas dengan berbagai tingkat kesulitan, sehingga semua siswa bisa berpartisipasi sesuai dengan kemampuan mereka.
  • Pendekatan Belajar Teman Sebaya: Mendorong siswa yang sudah menguasai keterampilan tertentu untuk membantu teman-teman mereka.
  • Memberikan Pilihan Aktivitas: Contohnya, opsi antara menggambar, membuat kolase, atau mewarnai.

3. Keterbatasan Pengetahuan Guru tentang Deep Learning

Tantangan:

Tidak semua guru akrab dengan konsep deep learning dan cara penerapannya dalam seni untuk anak-anak usia dini.

Solusi:

  • Pelatihan dan Workshop: Sekolah atau dinas pendidikan dapat menyelenggarakan pelatihan khusus untuk penerapan pembelajaran mendalam di seni budaya.
  • Belajar Secara Mandiri: Guru bisa memanfaatkan sumber belajar daring, modul ajar kurikulum merdeka, atau komunitas guru untuk saling berbagi pengalaman baik.
  • Memulai dengan Proyek Sederhana: Guru bisa memulai penerapan modul ajar deep learning dalam skala kecil sebelum beranjak ke tingkat yang lebih rumit.

Download Modul Ajar Deep Learning Seni Budaya Kelas 1

Di bawah ini modul ajar Seni Budaya kelas 1 SD/MI fase A kurikulum merdeka dengan metode deep learning:

Semester 1 (Ganjil)




Semester 2 (Genap)




Kesimpulan

Modul ajar deep learning Seni Budaya kelas 1 SD/MI fase A kurikulum merdeka bukanlah sebuah beban tambahan, melainkan perubahan pendekatan. Dari sekadar menciptakan karya, menjadi proses memahami, menghubungkan, menciptakan, berkolaborasi, dan melakukan refleksi. Pendekatan ini menciptakan kecintaan terhadap seni dan budaya yang lebih autentik, serta mengembangkan kompetensi kritis dan kreatif yang penting bagi Pelajar Pancasila sejak tahap awal. Dengan strategi yang tepat, ruang kelas Seni Budaya kelas 1 bisa berfungsi sebagai laboratorium kecil di mana anak-anak bisa mengeksplorasi makna dan menemukan suara mereka sendiri melalui keindahan dan ekspresi.