Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) SKI Kelas 7 MTs
Kegiatan pembelajaran dalam modul ajar kurikulum berbasis cinta (KBC) SKI kelas 7 MTs yang berlandaskan Deep Learning dan Panca Cinta dibuat untuk memberikan pengalaman belajar yang komprehensif, bermakna, serta menyentuh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk siswa. Pendekatan tersebut mengedepankan cinta sebagai inti dari kegiatan belajar, sehingga fokus tidak hanya pada pencapaian materi, tetapi juga pada pengembangan sikap, karakter, serta kesadaran akan nilai-nilai. Dalam konteks Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas 7 MTs, kegiatan kurikulum berbasis cinta berfungsi sebagai sarana yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai keteladanan dalam sejarah Islam dengan cara yang relevan dan kontekstual bagi kehidupan siswa.
Secara keseluruhan, pembelajaran yang berlandaskan Deep Learning dan Panca Cinta terbagi menjadi tiga tahap utama, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga kegiatan tersebut dibuat supaya saling terhubung sehingga nilai cinta bisa terintegrasi dalam alur pembelajaran, mengalir secara alami dari awal hingga akhir kegiatan belajar.
Kegiatan Pendahuluan dalam Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)
Kegiatan pendahuluan berperan sebagai pengantar pembelajaran. Pada tahap ini, guru membuat lingkungan belajar yang hangat, aman, dan penuh penghargaan, sehingga siswa merasa diterima dan siap untuk belajar. Dalam pendekatan Panca Cinta, tahap ini tidak hanya sekedar formalitas, melainkan saat yang penting untuk menanamkan cinta kepada Allah SWT, diri sendiri, dan orang lain.
Guru bisa memulai pembelajaran dengan berdoa bersama sebagai tanda cinta dan ketergantungan kepada Allah SWT. Doa ini tidak hanya dibacakan secara rutin, tetapi juga disertai dengan penjelasan singkat tentang makna belajar sebagai ibadah. Selanjutnya, guru menyapa siswa dengan kata-kata yang sopan dan penuh empati, menunjukkan sikap menghargai dan peduli. Tindakan sederhana seperti ini menjadi contoh nyata akan cinta kepada sesama.
Pada tahap apersepsi, guru menghubungkan materi SKI kelas 7 MTs fase D yang akan dipelajari dengan pengalaman hidup siswa. Misalnya, sebelum membahas keadaan masyarakat Arab sebelum Islam, guru bisa mengajukan pertanyaan yang bersifat reflektif mengenai kehidupan bermasyarakat, keadilan, dan kepedulian sosial. Dengan cara tersebut, siswa merasakan bahwa pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) relevan dengan kenyataan mereka, bukan sekadar kisah yang sudah lama berlalu.
Kegiatan Inti dalam Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)
Kegiatan inti adalah bagian terpenting dari pembelajaran. Dalam tahap ini, pengintegrasian Panca Cinta harus terlihat jelas dalam strategi pembelajaran, aktivitas siswa, dan interaksi di dalam kelas. Kegiatan inti dalam modul ajar KBC SKI kelas 7 MTs dibuat untuk mengarahkan siswa memahami sejarah Islam sambil menginternalisasi nilai-nilai mulia yang terkandung dalam sejarah tersebut.
Eksplorasi Materi SKI Kelas 7 dengan Perspektif Cinta
Pada tahap eksplorasi, siswa diarahkan mengenal momen-momen penting dalam sejarah Islam melalui berbagai sumber belajar, seperti teks naratif, video, gambar, atau cerita yang menginspirasi. Peran guru di sini adalah sebagai fasilitator yang membantu siswa menemukan makna dari peristiwa sejarah yang dibahas.
Sebagai contoh, saat membahas dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah, guru tidak hanya menjelaskan urutan peristiwa, tetapi juga menggarisbawahi nilai-nilai seperti kesabaran, keteguhan iman, serta kasih sayang Rasulullah terhadap umatnya. Nilai cinta kepada Allah dan Rasulullah diintegrasikan dengan menyoroti bagaimana Rasulullah terus berdakwah dengan akhlak yang baik meski harus menghadapi tantangan dan penolakan.
Siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan, menyampaikan pendapat, dan mengungkapkan perasaan mereka terkait kisah sejarah yang dipelajari. Interaksi semacam ini membangun rasa percaya diri dan cinta terhadap diri mereka sebagai siswa.
Diskusi dan Kolaborasi Berbasis Cinta kepada Sesama
Diskusi kelompok merupakan salah satu cara utama dalam pelaksanaan kegiatan inti. Melalui diskusi ini, siswa belajar untuk berkolaborasi, mendengarkan satu sama lain, dan menghargai perbedaan pandangan. Modul ajar KBC SKI kelas 7 MTs yang berlandaskan Deep Learning dan Panca Cinta membuat diskusi tidak hanya untuk meraih kesimpulan akademik, tetapi juga untuk mengembangkan rasa empati dan kepedulian sosial.
Sebagai contoh, siswa bisa diarahkan untuk mendalami makna Piagam Madinah dalam konteks masyarakat yang beragam. Guru memfasilitasi diskusi supaya siswa memahami pentingnya sikap toleransi, keadilan, dan persaudaraan. Dengan cara tersebut, nilai cinta kepada sesama tidak hanya dipahami sebagai konsep, tetapi juga diterapkan dalam kegiatan belajar.
Refleksi Nilai dan Keteladanan
Refleksi menjadi komponen penting dalam pembelajaran yang berlandaskan Deep Learning dan Panca Cinta. Setelah mempelajari suatu peristiwa dalam sejarah, siswa diminta untuk merenungkan nilai-nilai yang bisa dicontoh serta relevansinya dalam kehidupan mereka.
Refleksi bisa dilakukan secara lisan atau tertulis. Siswa bisa diarahkan untuk menuliskan pengalaman atau langkah-langkah sederhana yang menunjukkan nilai cinta, seperti bersikap jujur, membantu teman, atau menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan refleksi tersebut membantu memperkuat cinta kepada diri sendiri dan lingkungan, sekaligus menjembatani pembelajaran dengan praktik nyata.
Aktivitas Kreatif dan Kontekstual
Untuk memenuhi beragam gaya belajar, modul ajar KBC SKI kelas 7 MTs yang berlandaskan Deep Learning dan Panca Cinta juga mencakup kegiatan kreatif, seperti merancang peta konsep sejarah, poster nilai teladan, atau cerita pendek yang inspiratif. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan pemahaman dan perasaan mereka dengan cara yang kreatif.
Dalam kegiatan ini, nilai cinta terhadap bangsa dan lingkungan bisa dihubungkan dengan sejarah Islam serta konteks kehidupan sekitar siswa. Sebagai contoh, siswa diminta untuk mengaitkan nilai persatuan dalam sejarah Islam dengan semangat persatuan di masyarakat.
Kegiatan Penutup dalam Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)
Kegiatan penutup berperan untuk menguatkan pemahaman dan nilai-nilai yang telah dipelajari. Dalam kerangka Deep Learning dan Panca Cinta, kegiatan penutup bukan hanya ringkasan materi, tetapi juga penguatan nilai dan komitmen bersikap.
Guru dan siswa bersama-sama merangkum poin-poin penting dari pembelajaran, baik dari sisi pengetahuan maupun nilai. Selanjutnya, guru mendorong siswa untuk melakukan refleksi singkat mengenai apa yang mereka pelajari dan rasakan selama pembelajaran. Refleksi tersebut bisa berupa pertanyaan sederhana, seperti nilai apa yang paling menyentuh hati atau pelajaran mana yang ingin mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai penutup, pembelajaran diakhiri dengan doa dan pesan moral yang memperkuat cinta kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, serta sesama. Guru bisa memberikan penghargaan atas partisipasi dan usaha siswa sebagai bentuk cinta dan penghormatan terhadap kegiatan belajar mereka.
Penegasan Makna Kegiatan Pembelajaran Berbasis Cinta
Kegiatan pembelajaran dalam modul ajar KBC SKI kelas 7 MTs menjadikan kelas sebagai tempat belajar yang dinamis, humanis, dan penuh makna. Sejarah dipahami bukan hanya sebagai deretan fakta masa lalu, tetapi juga sebagai sumber nilai dan inspirasi untuk membangun karakter siswa. Melalui kegiatan pembelajaran yang dibuat dengan penuh cinta, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) berkontribusi secara nyata dalam membentuk generasi yang beriman, berbudi pekerti luhur, peduli terhadap sesama, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan serta bangsa.
Download Modul Ajar KBC SKI Kelas 7
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Perangkat ajar kurikulum berbasis cinta (KBC) SKI kelas 7 lainnya:
%20SKI%20Kelas%207%20MTs.webp)