Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) Fikih Kelas 7 MTs
Modul ajar KBC Fikih kelas 7 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah alat bantu pengajaran yang dibuat secara sistematis untuk mendukung guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar yang terarah, mempunyai makna, dan fokus pada siswa. Dalam kerangka kurikulum merdeka, terlebih bila digabungkan dengan pendekatan kurikulum berbasis cinta (KBC) yang berlandaskan Deep Learning dan Panca Cinta, modul ajar kelas 7 berfungsi tidak hanya sebagai panduan teknis, tetapi juga sebagai alat pendidikan untuk menanamkan nilai, sikap, dan karakter Islami. Oleh karena itu, setiap komponen modul ajar kurikulum berbasis cinta (KBC) harus dibuat secara menyeluruh, saling terhubung, dan mencerminkan tujuan pembelajaran Fikih yang komprehensif.
Berikut komponen-komponen dalam modul ajar KBC Fikih kelas 7 MTs, setiap komponen mempunya peran penting untuk memastikan pembelajaran berlangsung efektif dan berharga.
Identitas Modul Ajar
Identitas modul ajar adalah bagian awal yang memberikan informasi dasar tentang dukumen yang dibuat. Komponen tersebut biasanya mencakup nama sekolah/madrasah, mata pelajaran (Fikih), kelas dan fase (Kelas VII/Fase D), semester (Ganjil/Genap), waktu yang dialokasikan, serta nama penyusun/guru. Walaupun bersifat administratif, identitas ini mempunyai peran penting sebagai penanda konteks penggunaan modul ajar KBC kelas 7.
Dalam modul ajar KBC Fikih kelas 7 MTs, identitas juga bisa menyertakan pendekatan pembelajaran yang digunakan, seperti pendekatan kurikulum berbasis cinta yang berlandaskan Deep Learning dan Panca Cinta. Pencantuman ini membantu guru dan lembaga madrasah memahami dasar filosofis dan pedagogis yang mendasari dokumen tersebut, sehingga pelaksanaannya bisa lebih konsisten dan terarah.
Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian pembelajaran adalah rumusan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa pada akhir fase pembelajaran. Dalam kurikulum merdeka, CP dibuat secara komprehensif, mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk mata pelajaran Fikih kelas 7 MTs (fase D), CP berfokus pada pemahaman dan penerapan ketentuan ibadah sesuai dengan syariat Islam.
Dalam modul ajar KBC Fikih kelas 7 MTs yang berlandaskan Deep Learning dan Panca Cinta, CP dipahami tidak hanya sebagai tujuan akademis, melainkan juga sebagai arah untuk membentuk karakter. Oleh karena itu, guru perlu menafsirkan CP secara kontekstual, dengan menyoroti hubungan antara penguasaan materi Fikih dan pengembangan nilai cinta kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Tujuan Pembelajaran (TP)
Tujuan pembelajaran adalah penjelasan yang lebih operasional dari capaian pembelajaran. TP tersebut dirumuskan untuk satu atau beberapa pertemuan dan menjadi acuan dalam membuat kegiatan belajar. Di dalam modul ajar KBC Fikih kelas 7 MTs, TP seharusnya dirumuskan dengan spesifik, terukur, dan berfokus pada siswa.
Melalui pendekatan Deep Learning dan Panca Cinta, tujuan pembelajaran tidak hanya mengutamakan kemampuan untuk menjelaskan atau menyebutkan hukum Fikih, tetapi juga menekankan sikap dan perilaku yang diharapkan muncul setelah kegiatan belajar. Sebagai contoh, tujuan pembelajaran pada materi shalat bisa mencakup kemampuan untuk melaksanakan shalat dengan benar serta meningkatnya kesadaran dan kecintaan siswa terhadap ibadah shalat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik
Pemahaman bermakna adalah pernyataan ringkas yang menggambarkan inti atau gagasan utama dari materi yang dipelajari. Komponen ini membantu siswa melihat "makna besar" dari pembelajaran Fikih, sehingga materi tidak hanya dipahami secara terpisah-pisah. Dalam modul ajar KBC Fikih kelas 7 MTs, pemahaman bermakna bisa dinyatakan dalam kalimat reflektif yang menekankan nilai dan hikmah di balik hukum Fikih.
Pertanyaan pemantik berfungsi untuk membangkitkan rasa penasaran siswa dan menghubungkan materi dengan pengalaman yang mereka miliki. Pertanyaan tersebut bersifat terbuka dan mendorong siswa untuk merenungkan, contohnya mengapa Islam sangat menghargai kebersihan atau apa arti shalat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks Panca Cinta, pertanyaan pemantik berfungsi sebagai cara untuk menanamkan nilai cinta dengan cara yang alami dan tidak menggurui.
Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah inti dari apa yang dipelajari oleh siswa. Dalam modul ajar KBC Fikih kelas 7 MTs, materi tersebut mencakup konsep, prinsip, prosedur, dan ketentuan hukum yang berhubungan dengan ibadah serta muamalah dasar. Materi dibuat secara bertahap, dimulai dari yang mudah hingga yang lebih rumit, sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Materi pembelajaran yang didasarkan pada Deep Learning dan Panca Cinta tidak hanya disajikan dalam bentuk penjelasan normatif, tetapi juga dilengkapi dengan contoh-contoh kontekstual, ilustrasi, dan refleksi nilai. Penyampaian materi dengan cara ini membantu siswa memahami bahwa Fikih bukan sekadar aturan, melainkan pedoman hidup yang penuh kebijaksanaan dan kasih sayang.
Tahapan Pembelajaran
Tahapan pembelajaran adalah skenario kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa selama kegiatan mengajar. Dalam modul ajar KBC Fikih kelas 7 MTs, langkah-langkah pembelajaran umumnya dibagi menjadi tiga bagian, yakni kegiatan awal, kegiatan utama, dan kegiatan akhir.
Pada kegiatan awal, guru mempersiapkan siswa untuk belajar melalui apersepsi, motivasi, dan pengenalan tujuan pembelajaran. Kegiatan utama terdiri dari aktivitas eksplorasi, diskusi, praktik, dan refleksi yang dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan akhir fokus pada penguatan materi, refleksi nilai, dan tindak lanjut pembelajaran. Dalam pendekatan Panca Cinta, setiap langkah pembelajaran dibuat untuk membuat lingkungan belajar yang hangat, dialogis, serta penuh empati.
Asesmen Pembelajaran
Asesmen adalah elemen penting dalam modul ajar karena berfungsi untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran. Modul ajar KBC kelas 7 mengandung rencana penilaian yang mencakup asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif. Penilaian tidak hanya digunakan untuk menilai hasil belajar, tetapi juga untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran.
Dalam modul ajar kurikulum berbasis cinta (KBC), asesmen dibuat secara autentik dengan mempertimbangkan perkembangan sikap dan perilaku siswa. Penilaian sikap, observasi praktik ibadah, dan refleksi diri merupakan bagian penting dari evaluasi Fikih. Dengan demikian, penilaian berfungsi sebagai cara untuk memperkuat nilai, bukan hanya alat pengukur kognitif.
Penegasan Fungsi Komponen Modul Ajar KBC Kelas 7
Secara keseluruhan, komponen modul ajar KBC Fikih kelas 7 MTs saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Masing-masing komponen mempunyai fungsi penting dalam membuat pembelajaran Fikih yang bermakna, relevan, dan berfokus pada pengembangan karakter. Dengan penyusunan modul ajar kurikulum berbasis cinta (KBC) yang menyeluruh dan berdasarkan nilai Panca Cinta dan Deep Learning, diharapkan pembelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah bisa menghasilkan siswa yang tidak hanya mengerti hukum Islam, tetapi juga mempraktikkannya dengan kesadaran, tanggung jawab, dan cinta.
Download Modul Ajar KBC Fikih Kelas 7
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Perangkat ajar kurikulum berbasis cinta (KBC) Fikih kelas 7 lainnya:
%20Fikih%20Kelas%207%20MTs.webp)