Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) seringkali dianggap hanya sebagai pelajaran tentang gerakan dan aktivitas fisik di sekolah. Namun, dalam kerangka kurikulum merdeka, mata pelajaran tersebut mempunyai kontribusi yang jauh lebih signifikan: membantu membangun dasar untuk gaya hidup sehat, memupuk kemampuan motorik, serta menanamkan nilai-nilai sosial dan karakter sejak awal.
Bagi siswa kelas 3 SD/MI fase B yang sedang berada di tahap konkret operasional, di mana mereka lebih mudah belajar melalui pengalaman langsung dan interaksi, metode pengajaran yang diterapkan menjadi sangat penting. Oleh karena itu, modul ajar deep learning PJOK kelas 3 SD/MI fase B kurikulum merdeka berdasarkan prinsip Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran), Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna), dan Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan) menjadi suatu keharusan.
Deep Learning dalam PJOK Kelas 3: Lebih dari Sekadar Gerakan Fisik
Deep Learning merupakan pendekatan dalam pendidikan yang bertujuan meningkatkan kompetensi seperti kreativitas, komunikasi, kolaborasi, kemampuan berpikir kritis, dan karakter. Dalam modul ajar deep learning PJOK kelas 3 SD/MI kurikulum merdeka, pendekatan tersebut direalisasikan melalui tiga pilar:
1. Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran) dalam Gerak
Mindful Learning dalam Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) mendorong siswa untuk sepenuhnya terlibat dalam setiap aktivitas, memperhatikan tubuh, gerakan, napas, serta perasaan mereka. Bagi siswa kelas 3 SD/MI fase B, ini merupakan dasar untuk kesadaran tubuh dan kesadaran ruang.
- Penerapan dalam Pembelajaran:
- Pemanasan dengan Kesadaran: Daripada hanya melakukan peregangan statis, modul ajar deep learning kelas 3 SD/MI fase B bisa memasukkan aktivitas seperti "Menjelajahi Tubuh Kita". Siswa diminta untuk berlari sambil merasakan detak jantung, mengangkat bahu sekencang mungkin lalu melepaskannya sambil bernapas, atau berjalan perlahan sambil merasakan setiap kaki menyentuh tanah.
- Refleksi Singkat Setelah Aktivitas: Setelah permainan, guru membimbing refleksi singkat: "Bagaimana rasanya kaki kalian setelah banyak melompat?" atau "Saat menghindari teman, bagian tubuh mana yang paling kalian perhatikan?".
- Memperkenalkan Napas dan Emosi: Menghubungkan aktivitas fisik dengan pengelolaan emosi. Contohnya, setelah berlari cepat, siswa diarahkan untuk duduk, menarik napas dalam-dalam, dan merasakan bagaimana napas mereka semakin tenang. Ini menunjukkan bahwa berolahraga bisa menjadi cara untuk mengenali dan menenangkan diri.
2. Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna) yang Kontekstual
Pembelajaran bermakna terjadi ketika siswa memahami hubungan antara pelajaran yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. PJOK kelas 3 SD/MI fase B perlu membawa siswa keluar dari lingkungan sekolah dan terhubung dengan dunia luar mereka.
- Penerapan dalam Pembelajaran:
- Tema yang Relevan: Modul ajar deep learning kurikulum merdeka bisa dibuat berdasarkan tema-tema besar seperti "Petualangan di Taman" atau "Pahlawan Sehat". Dalam tema "Petualangan di Taman", aktivitas melempar tidak hanya sekadar melempar bola ke sasaran, tetapi juga "melempar benih untuk burung" (akurasi), dan melompati "selokan" (ban bekas) untuk menguatkan otot kaki.
- Proyek Kesehatan Sederhana: Siswa tidak hanya mendapatkan teori tentang makanan bergizi. Modul ajar deep learning kurikulum merdeka bisa membuat proyek sederhana seperti "Lacak Konsumsi Airku" selama seminggu, atau "Lakukan 5 Gerakan Senyum Pagi Bersama Keluarga". Ini membuat konsepsi kesehatan menjadi tindakan konkret.
- Keterkaitan Interdisipliner: Modul ajar deep learning PJOK kelas 3 SD/MI fase B bisa digabungkan dengan pelajaran lain. Saat belajar tentang pertumbuhan hewan di IPAS, aktivitas melompat seperti kelinci atau merangkak mirip ular bisa disisipkan. Ketika mempelajari pengukuran di Matematika, aktivitas lompat jauh bisa dikaitkan dengan mengukur jarak menggunakan langkah kaki.
3. Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan) melalui Permainan dan Eksplorasi
Kesenangan adalah penggerak utama motivasi belajar anak. Joyful Learning dalam Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) memastikan bahwa aktivitas fisik dihubungkan dengan pengalaman yang menyenangkan, tawa, dan kegembiraan, bukan tekanan untuk menang atau rasa takut gagal.
- Penerapan dalam Pembelajaran:
- Permainan dengan Tantangan Bertingkat: Modul ajar deep learning kurikulum merdeka ini harus menawarkan berbagai permainan dengan tingkat kesulitan yang bisa disesuaikan. Misalnya, permainan "Raja Bola" yang diawali dengan aturan dasar (menjaga wilayah), kemudian diperluas dengan penambahan peran (penjaga, penyerang) atau menggunakan alat tambahan (dua bola).
- Pilihan dan Otonomi: Beri kesempatan kepada siswa untuk memilih. Dalam satu unit mengenai manipulatif, siswa diperbolehkan untuk berlatih mendribble bola basket, menendang bola ke sasaran, atau melempar dan menangkap kok. Hal ini meningkatkan rasa kepemilikan mereka terhadap aktivitas belajar.
- Musik dan Cerita: Gunakan lagu dan narasi dalam kegiatan. Senam irama dengan lagu anak-anak yang ceria, atau permainan "Menyelamatkan Benda Ajaib" yang menyatukan lari, lompat, dan lempar dalam sebuah cerita petualangan.
Contoh Rangkaian Aktivitas dalam Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 3
- Fase Pembuka (Mindful & Joyful): "Menyambut Matahari". Siswa bergerak bebas di area, sambil membawa bola (dari bahan kain/karet). Guru membimbing supaya merasakan tekstur bola, mengangkatnya ke arah "matahari", dan mengikuti gerakan pelan sambil bernafas. Diiringi dengan musik instrumental yang menenangkan.
- Fase Inti (Meaningful, Joyful, & Mindful):
- Eksplorasi Bermakna: "Mengumpulkan Buah-Buahan". Berbagai "pohon" (ring basket/keranjang) ditempatkan di lokasi berbeda. Siswa bereksplorasi melempar "buah" (bola) dari jarak yang berbeda ke dalam "keranjang". Mereka mencatat (dengan cara sederhana) jarak mana yang paling berhasil.
- Permainan Kolaboratif Menyenangkan: "Mengantar Hasil Panen". Siswa dibagi menjadi kelompok. Mereka harus saling melempar dan menangkap bola untuk memindahkan "hasil panen" dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Tantangannya adalah tidak boleh berlari sambil memegang bola. Di sini, nilai kerjasama, komunikasi, dan strategi dikembangkan.
- Refleksi Penuh Kesadaran: Di tengah permainan, guru memberi waktu untuk berhenti. "Coba perhatikan, saat menangkap bola yang lembut, bagaimana posisi tanganmu? Bagaimana jika bolanya lebih keras? Apa yang dirasakan telapak tanganmu?"
- Fase Penutup (Meaningful & Mindful): "Bersyukur pada Tubuh". Siswa duduk melingkar. Mereka diarahkan untuk mengucapkan terima kasih kepada tangan yang telah membantu menangkap, kaki yang telah bergerak, dan kepada teman satu tim. Kemudian, dikaitkan dengan kehidupan nyata: "Keterampilan melempar dan menangkap ini, selain untuk bermain, kapan lagi kita bisa menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari?" (misalnya: menerima barang, membantu orang lain).
Download Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 3
Berikut modul ajar PJOK kelas 3 SD/MI fase B kurikulum merdeka dengan metode deep learning:
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Penutup
Modul ajar deep learning PJOK kelas 3 SD/MI fase B dalam kurikulum merdeka bukan hanya sekadar dokumen administratif. Modul ajar deep learning kurikulum merdeka ini merupakan wujud dari visi pendidikan yang lebih berorientasi pada kemanusiaan dan holistik. Dengan pendekatan Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning, aktivitas fisik diperoleh menjadi sarana pembelajaran yang penting dalam hidup. Siswa tidak hanya terampil dalam bergerak, tetapi juga berkembang sebagai individu yang peduli pada tubuh dan kesehatan mereka, memahami makna dari setiap aktivitas yang dilakukan, dan pada akhirnya, menemukan kebahagiaan dalam menjaga diri dan berinteraksi dengan positif terhadap orang lain.
