Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Kurikulum Merdeka
Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti kelas 2 SD fase A di jenjang Sekolah Dasar (SD) memiliki peranan penting dalam membangun fondasi karakter dan spiritualitas anak-anak. Di kelas 2 SD fase A, siswa berada pada masa kritis di mana nilai-nilai agama, moral, dan identitas pribadi mulai terbentuk dengan kuat. Kurikulum merdeka hadir sebagai solusi atas kebutuhan akan pembelajaran yang lebih luwes, relevan, dan membebaskan potensi para siswa.
Dalam hal ini, modul ajar deep learning kurikulum merdeka bukan hanya sekadar kumpulan materi, melainkan menjadi panduan bagi guru untuk menghadirkan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan berarti. Pendekatan Deep Learning, yang menyatukan prinsip Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning, menjadi inti untuk mengubah cara pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dari sekadar menghafal menjadi penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Deep Learning: Suatu Pendekatan Menyeluruh
Dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas 2 SD fase A, Deep Learning berguna untuk mendorong siswa supaya tidak hanya memahami "apa" (pengetahuan), tetapi juga "mengapa" (pemahaman), dan yang paling penting, "bagaimana" menerapkan nilai-nilai itu dalam tindakan sehari-hari. Pendekatan tersebut dilaksanakan dengan tiga pilar utama:
1. Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran)
Pembelajaran penuh kesadaran melibatkan proses melatih siswa untuk menyadari sepenuhnya apa yang sedang dipelajari, dirasakan, dan dilakukan. Dalam modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 2 kurikulum merdeka, konsep ini sangat penting karena dasar dari ibadah dan akhlak adalah kesadaran akan keberadaan Allah SWT dan konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil.
- Pelaksanaan dalam Pembelajaran:
- Memulai pelajaran dengan doa bukan hanya sekedar membaca doa, tetapi juga mengarahkan siswa untuk tenang dan fokus pada niat belajar untuk Allah, misalnya melalui sesi pernapasan.
- Setelah pelajaran, siswa diarahkan untuk refleksi tentang konsep seperti kejujuran dengan mempertanyakan pengalaman pribadi mereka.
- Saat melakukan gerakan shalat, guru mengarahkan siswa untuk merasakan setiap gerakan, seperti tunduk saat rukuk dan sujud sebagai wujud pengabdian yang mendalam.
2. Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna)
Pembelajaran dianggap bermakna ketika materi yang diajarkan bisa terhubung dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa serta konteks kehidupan mereka. Tujuannya adalah supaya nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti menjadi nyata dan relevan, bukan abstrak.
- Pelaksanaan dalam Pembelajaran:
- Proyek Kolaboratif Berbasis Masalah: Modul ajar deep learning kurikulum merdeka bisa dibuat dengan proyek sederhana. Sebagai contoh, setelah mempelajari tentang sedekah, siswa dibagi kelompok untuk merencanakan dan melaksanakan "Proyek Peduli Teman" dengan mengumpulkan dan mendistribusikan alat tulis kepada yang membutuhkan di sekolah.
- Menyelaraskan dengan Lingkungan Sekitar: Materi tentang "Bersyukur" tidak hanya diajarkan secara lisan. Siswa diarahkan menjelajahi sekolah untuk menemukan hal-hal yang patut disyukuri dari taman yang indah, teman yang baik, hingga guru yang sabar. Mereka juga akan membuat "Kolase Rasa Syukur" menggunakan gambar-gambar yang mereka buat.
- Cerita dengan Nilai Moral: Menggunakan cerita (seperti kisah Nabi, sahabat, atau cerita fiksi yang relevan) yang tidak hanya diceritakan, tetapi juga dianalisis bersama. "Mengapa menurut kalian Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai Al-Amin (yang dapat dipercaya)? Apa dampaknya jika kita tidak jujur seperti yang dialami tokoh dalam cerita tersebut?"
3. Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan)
Keceriaan adalah jalur yang efektif untuk belajar. Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas 2 SD fase A yang formal dan menakutkan malah akan menjauhkan anak dari rasa cinta terhadap agama mereka. Pembelajaran menyenangkan membuat lingkungan belajar di mana siswa merasa aman, bersemangat, dan aktif terlibat.
- Pelaksanaan dalam Pembelajaran:
- Permainan Edukatif: Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 2 bisa menyertakan aktivitas bermain yang membantu mengingat doa-doa sehari-hari, seperti "Kartu Doa" atau "Lomba Cepat Tepat" berkaitan dengan nama-nama malaikat serta tugas-tugasnya, yang diatur dengan sistem poin dan hadiah.
- Seni dan Kreativitas: Untuk memahami rukun Islam, siswa bisa membuat karya "Kaligrafi Lima Rukun Islam" dengan menggunakan kertas berwarna. Memahami Asmaul Husna bisa dilakukan dengan menyanyikan lagu "Asmaul Husna" sambil bergerak dan berirama ceria.
- Peran dan Simulasi: Siswa bisa melakukan permainan peran tentang situasi sehari-hari yang menuntut sikap jujur, ramah, atau membantu teman. Misalnya, mereka bisa berakting saat menemukan dompet di area sekolah.
Contoh Integrasi Deep Learning dalam Satu Rangkaian Pembelajaran
Sebuah modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 2 fase A kurikulum merdeka tentang shalat bisa dikembangkan dengan menggabungkan ketiga pendekatan tersebut secara menyeluruh.
- Fase 1: Untuk memulai, guru bertanya, "Apa yang kalian rasa saat bertemu seseorang yang kalian hormati? Bagaimana cara kalian menyampaikan rasa hormat itu?" Diskusi ini mengaitkan gagasan "menghormati Allah" dengan pengalaman nyata siswa. Lalu, guru menceritakan kisah Isra' Mi'raj sebagai latar belakang perintah shalat, memberikan arti serta konteks sejarah.
- Fase 2: Siswa diarahkan untuk mempelajari gerakan dan bacaan shalat melalui lagu dan gerakan (seperti versi anak-anak dari "Sholat Dhuha") atau video animasi. Mereka juga bisa bermain "Tebak Gerakan Shalat", di mana seorang siswa memperagakan gerakan tertentu (misalnya rukuk) dan teman-temannya menebak. Metode hafalan doa bisa dilakukan dengan cara "bernyanyi" atau "repetisi berirama".
- Fase 3: Setelah siswa memahami gerakan dan bacaan, guru memandu mereka untuk melaksanakan shalat berjamaah singkat (2 rakaat) di dalam kelas. Sebelum itu, guru memimpin sesi relaksasi dan mengatur niat. Usai shalat, siswa diajak untuk duduk diam sejenak dan merenungkan perasaan mereka. "Bagaimana perasaan kalian setelah shalat? Apakah kalian merasa lebih tenang?" Guru menekankan bahwa shalat adalah saat kita "berkomunikasi" dengan Allah, bukan sekadar gerakan fisik dan ucapan.
Download Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 2
Berikut modul ajar PAI dan Budi Pekerti kelas 2 SD fase A kurikulum merdeka dengan metode deep learning:
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Kesimpulan
Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 2 SD fase A kurikulum merdeka bukanlah sebuah dokumen yang tetap, melainkan suatu rencana yang dinamis untuk membentuk karakter anak. Dengan menerapkan pendekatan Deep Learning yang memadukan Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning, pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti bisa mengalami perubahan yang signifikan. Anak-anak tidak hanya memahami secara intelektual, tetapi juga terhubung secara emosional dan spiritual dengan nilai-nilai yang mereka pelajari. Mereka belajar tentang agama dengan penuh kesadaran, menemukan keterkaitannya dalam kehidupan mereka, dan merasakan kebahagiaan dalam mempraktikkannya.
