Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 12 Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran yang lebih relevan, mendalam, dan membebaskan siswa. Di kelas 12 SMA/MA fase F, siswa tidak lagi hanya sebagai pengamat, melainkan diberi tantangan untuk berperan sebagai musisi, peneliti, dan pencipta yang kritis serta kreatif. Modul ajar deep learning Seni Musik kelas 12 fase F kurikulum merdeka dirancang tidak hanya untuk mengajarkan teknik, tetapi juga untuk membangun pemahaman komprehensif mengenai musik sebagai bahasa universal dan elemen dari identitas budaya.
Kunci untuk mencapai tujuan yang mulia ini terletak pada metode pembelajaran yang tepat. Pendekatan Deep Learning atau Pembelajaran Mendalam, yang terdiri dari tiga pilar utama, Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning merupakan kerangka yang ideal untuk mengubah modul ajar deep learning Seni Musik kelas 12 SMA/MA menjadi pengalaman belajar yang mengubah cara pandang.
Memahami Trilogi Deep Learning dalam Pembelajaran Seni Musik Kelas 12
1. Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran)
- Konsep: Menekankan aktivitas belajar yang penuh perhatian, refleksi, dan keterlibatan penuh. Siswa didorong untuk menyadari setiap elemen musik, emosi yang muncul, serta pengaruhnya terhadap diri sendiri dan orang di sekitar.
- Dalam Modul Ajar Kurikulum Merdeka: Aktivitas dirancang untuk mengasah kepekaan mendalam. Misalnya, mendengarkan komposisi dengan seksama sambil merefleksikan perasaan yang muncul, atau menganalisis sebuah lagu tak hanya dari segi harmoni tetapi juga dari konteks sosial budaya di balik penciptaannya.
2. Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna)
- Konsep: Mengaitkan materi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki siswa. Pembelajaran dianggap bermakna ketika siswa mengetahui “mengapa” dan “untuk apa” mereka mempelajari sesuatu.
- Dalam Modul Ajar Deep Learning: Proyek musik tidak hanya sekadar meniru lagu. Siswa diberi tantangan untuk menciptakan karya asli yang mencerminkan identitas mereka, menanggapi isu sosial di sekitar, atau mengolah musik tradisional dengan aransemen modern. Musik menjadi media ekspresi dan refleksi.
3. Joyful Learning (Pembelajaran yang Menyenangkan)
- Konsep: Menciptakan kondisi belajar yang positif, aman, dan merangsang rasa ingin tahu. Kegembiraan disini tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga menyenangkan secara intrinsik yang muncul dari proses penciptaan, kolaborasi, dan mengatasi rintangan.
- Dalam Modul Ajar Deep Learning Kurikulum Merdeka: Kelas dirancang dengan berbagai aktivitas interaktif seperti jam session, kompetisi aransemen yang sehat, eksplorasi teknologi musik (seperti DAW FL Studio, GarageBand), atau pertunjukan kelas kecil. Kesalahan dinilai sebagai bagian dari aktivitas belajar, bukan sebagai kegagalan.
Implementasi dalam Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 12
Berikut adalah contoh bagaimana trilogi ini diterapkan dalam topik-topik utama modul ajar deep learning Seni Musik kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka:
Topik 1: Arrangement dan Orkestrasi Musik
- Mindful: Siswa menganalisis berbagai aransemen dari lagu yang sama (misalnya, versi akustik, orkestra, dan elektronik). Mereka merefleksikan bagaimana pilihan alat musik dan tekstur memengaruhi suasana dan pesan dari lagu.
- Meaningful: Siswa memilih satu lagu daerah atau lagu populer yang mempunyai arti khusus untuk mereka atau komunitas, lalu mengaransemen ulang dalam gaya berbeda (misalnya, mengubah lagu pop menjadi jazz atau mengaransemen lagu tradisional dengan sentuhan modern).
- Joyful: Proses pengerjaan aransemen dilakukan dalam kelompok dengan pembagian tugas yang berbeda (sebagai pencari notasi, arranger, dan sound designer). Kelas mengadakan “Listening Party” untuk menampilkan hasil aransemen dan memberikan penghargaan.
Topik 2: Penciptaan dan Komposisi Musik
- Mindful: Siswa dibimbing untuk memahami elemen-elemen musik (melodi, ritme, harmoni) sebagai “bahan dasar” dari sebuah cerita. Sebelum menciptakan, mereka melakukan refleksi: “Apa yang ingin saya sampaikan?” atau “Suasana seperti apa yang ingin saya gambarkan?”.
- Meaningful: Proyek komposisi terhubung dengan tema yang penting, seperti membuat soundtrack untuk video singkat tentang lingkungan, menciptakan musik untuk puisi, atau menulis lagu yang mengangkat isu kesehatan mental.
- Joyful: Siswa mencoba berbagai teknik seperti looping, merekam suara yang ada di sekitar sekolah, atau menggunakan aplikasi komposisi digital untuk mewujudkan ide-ide mereka tanpa merasa terbebani oleh kebutuhan untuk kesempurnaan.
Topik 3: Musik dalam Konteks Budaya dan Sejarah
- Mindful: Siswa tidak hanya belajar sejarah musik dengan menghafal, tetapi melakukan "penelitian yang penuh kesadaran" terhadap sebuah genre tertentu (seperti Jazz atau Dangdut). Mereka merenungkan bagaimana keadaan sosial, politik, dan ekonomi mempengaruhi karakter musik itu.
- Meaningful: Siswa melakukan proyek kecil untuk mengidentifikasi musik tradisional atau musik indie lokal di wilayah mereka. Mereka melakukan wawancara dengan musisi lokal dan merekam perjalanan musik tersebut.
- Joyful: Kelas mengadakan "Mini Festival Musik Nusantara" di mana setiap kelompok mempersembahkan musik dari daerah tertentu, beserta konteks budayanya, dan mengajak teman-teman sekelas untuk mencoba memainkan ritme atau melodi sederhana.
Download Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 12
Di bawah ini modul ajar Seni Musik kelas 12 fase F kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Kesimpulan
Modul ajar deep learning Seni Musik kelas 12 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka mempunyai kapasitas besar untuk membentuk siswa yang tidak hanya mahir secara musikal, tetapi juga peka, kritis, dan kreatif. pendekatan deep learning (Mindful, Meaningful, Joyful Learning menjadi kunci dalam mengungkap potensi tersebut. Dengan merancang aktivitas pembelajaran yang penuh kesadaran, berhubungan dengan kehidupan nyata, dan menyenankan, guru bisa mengubah kelas musik dari sekadar tempat berlatih teknik menjadi studio penciptaan, laboratorium penelitian, dan panggung ekspresi yang membebaskan. Pada akhirnya, tujuan utamanya adalah supaya siswa mencintai musik bukan sekadar sebagai pelajaran, tetapi sebagai elemen yang bermakna dalam hidup mereka.
