Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Pendidikan seni, khususnya tarian, di kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka menghadapi tantangan dan kesempatan yang khas. Para siswa tidak hanya perlu memahami beragam gerakan dan tarian tradisional, tetapi mereka juga siap untuk menyelidiki seni sebagai alat ekspresi yang rumit, kritis, dan pribadi. Di sini, pendekatan Deep Learning yang terdiri dari Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning menjadi kunci untuk mengembangkan potensi mereka melalui modul ajar deep learning kurikulum merdeka yang disusun dengan cermat.

Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka

Memahami Tiga Pilar Pendekatan Deep Learning dalam Seni Tari Kelas 12

Sebelum membuat modul ajar deep learning Seni Tari kelas 12 fase F kurikulum merdeka, sangat penting untuk memahami bagaimana ketiga elemen ini bekerja sama:

Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran) 

Mindful learning ini mengajak siswa untuk sepenuhnya terlibat dalam aktivitas belajar. Dalam konteks tari, ini berarti mempunyai kesadaran penuh terhadap tubuh, napas, emosi, dan ruang sekeliling. Siswa didorong untuk merasakan setiap otot yang bergerak, memahami alasan di balik setiap gestur, dan menari dengan sepenuh hati, tidak hanya sekadar mengingat urutan gerakan.

Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna)

Aktivitas pembelajaran dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, isu sosial, dan identitas individu. Siswa tidak hanya menari untuk penilaian, tetapi juga untuk menyampaikan pesan, merefleksikan isu sosial, atau mengeksplorasi diri mereka. Tari menjadi penting dan memiliki tujuan yang jelas.

Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan)

Aktivitas belajar harus memberikan pengalaman yang positif, membangkitkan rasa ingin tahu, dan semangat. Dalam tari, kebahagiaan bisa muncul dari eksplorasi gerakan yang bebas, kerja sama dengan teman, penghargaan terhadap keindahan, dan perasaan pencapaian ketika berhasil menciptakan sesuatu.

Implementasi Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Modul ajar deep learning Seni Tari kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka disusun supaya siswa bisa menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan karya tari dengan pemahaman yang mendalam. Berikut adalah contoh aplikasinya:

Tema Modul Ajar Deep Learning: "Tari sebagai Kritik Sosial: Menyusun Kembali Nilai Tradisi dalam Konteks Modern"

Target Pembelajaran:

  1. Siswa dapat menganalisis nilai-nilai filosofis yang terdapat dalam tari tradisional.
  2. Siswa bisa mengidentifikasi isu sosial kontemporer yang berkaitan dengan nilai-nilai tradisi tersebut.
  3. Siswa mampu menciptakan fragmen tari kolaboratif yang mengadaptasi gerakan tradisi untuk menyampaikan kritik atau pandangan terhadap isu sosial yang mereka pilih.
  4. Siswa dapat mempresentasikan karya disertai dengan pernyataan artistik yang kuat.

Aktivitas Modul Ajar Deep Learning:

  • Fase Eksplorasi (Meaningful & Joyful Learning)
    • Menonton dan Membedah (Meaningful): Siswa menonton video dari beberapa tarian tradisional (misalnya, Tari Legong, Randai, atau Tortor) dan tarian kontemporer Indonesia yang menyoroti isu sosial. Diskusi difokuskan pada: "Apa pesan yang disampaikan oleh penari di masa lalu?" dan "Isu apa yang ingin dibahas oleh koreografer kontemporer ini?"
    • Memilih Isu (Meaningful): Siswa dibagi menjadi kelompok dan memilih satu isu sosial yang dekat dengan mereka (misalnya, lingkungan, kesetaraan gender, kesehatan mental, dampak teknologi). Aktivitas tersebut membuat pembelajaran berkaitan langsung dengan kehidupan mereka.
  • Fase Penciptaan (Mindful & Joyful Learning)
    • Eksplorasi Gerak Bermakna (Mindful and Meaningful): Setiap kelompok memilih satu atau dua gerakan utama dari tari tradisional yang telah dipelajari. Mereka kemudian mengeksplorasi secara mindful: "Apa arti gerakan ini? Bagaimana jika kita mengubah tempo, level, atau dinamikanya? Bagaimana gerakan ini bisa mewakili perasaan kita tentang isu yang dipilih?"
    • Kolaborasi Cipta (Joyful): Proses mencipta dilakukan secara bersama-sama. Guru berfungsi sebagai fasilitator yang menciptakan atmosfer nyaman untuk berekspresi dan mencoba hal baru. Suasana joyful dihasilkan melalui eksperimen tanpa takut melakukan kesalahan dan semangat untuk menciptakan sesuatu yang unik secara kolektif.
  • Fase Penyajian dan Refleksi (Mindful and Meaningful Learning)
    • Penampilan dan Pernyataan Artistik (Meaningful): Setiap kelompok menampilkan karya mereka. Namun, yang paling penting adalah pernyataan artistik, penjelasan singkat mengenai konsep, pilihan gerakan, dan pesan yang ingin disampaikan. Hal ini melatih kemampuan berkomunikasi serta merefleksikan makna dari karya yang dihasilkan.
    • Refleksi Sadar (Mindful): Usai penampilan, siswa didorong untuk melakukan refleksi secara mindful. Pertanyaan pemandu seperti: "Apa yang kamu rasakan setelah menari? Emosi apa yang muncul saat kamu menari atau ketika menyaksikan? Apa yang kamu pelajari tentang dirimu dan rekan kelompok selama proses ini?"

Assesmen Autentik yang Selaras dengan Deep Learning

Asesmen dalam modul ajar deep learning Seni Tari kelas 12 kurikulum merdeka tidak menitikberatkan pada teknik yang sempurna, melainkan pada kedalaman proses:
  1. Portofolio Proses: Kumpulan refleksi, sketsa gerakan, dan video dari proses eksplorasi.
  2. Penampilan (Pentas): Dinilai berdasarkan kejelasan konsep, kreativitas dalam mendekonstruksi gerakan, kesolidan kelompok, dan keberanian untuk mengekspresikan diri.
  3. Pernyataan Artistik dan Presentasi: Dinilai berdasarkan kedalaman analisis, hubungan antara konsep dengan gerakan, serta kemampuan berargumentasi.
  4. Penilaian oleh Teman Sebaya: Siswa saling memberikan umpan balik yang membangun, melatih empati dan penghargaan.

Download Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 12

Di bawah ini modul ajar Seni Tari kelas 12 fase F kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:

Semester 1 (Ganjil)


Semester 2 (Genap)


Kesimpulan

Modul ajar Seni Tari kelas 12 SMA/MA fase F yang dirancang dengan pendekatan Deep Learning telah mengubah pelajaran tari dari sekadar kegiatan fisik yang dihafal menjadi pengalaman berharga dalam kehidupan. Melalui Mindful Learning, siswa belajar untuk menghargai tubuh dan momen saat ini. Melalui Meaningful Learning, tari menjadi sarana yang kuat untuk memahami diri sendiri dan masyarakat. Dan melalui Joyful Learning, seluruh proses menjadi pengalaman yang berkesan, menumbuhkan kecintaan yang tulus pada seni dan budaya, serta membekali mereka dengan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, kolaborasi, dan kemampuan berpikir kritis.

Dengan demikian, guru tidak hanya melahirkan penari yang terampil, tetapi juga membentuk generasi yang cerdas, peka, dan berani menyuarakan kebenaran melalui bahasa universal gerakan tari.