Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Dalam kerangka kurikulum merdeka yang fokus pada pembelajaran yang memberi kebebasan dan mendalam, Seni Tari diberi kesempatan yang lebih luas untuk melakukan eksplorasi. Hal yang paling penting dalam penerapannya adalah rancangan modul ajar kurikulum merdeka yang tidak hanya edukatif tetapi juga mengubah cara belajar.
Pendekatan Deep Learning dengan tiga pilar utamanya, yaitu Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning menjadi kerangka yang sangat baik untuk diimplementasikan dalam modul ajar Seni Tari kelas 10 SMA/MA fase E kurikulum merdeka.
Deep Learning: Sebuah Metode yang Menyeluruh
Deep Learning adalah pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk melampaui sekadar penguasaan capaian pembelajaran (CP). Metode tersebut meminta siswa untuk terlibat sepenuhnya (pikiran, tubuh, dan jiwa) dengan materi pelajaran, mengaitkannya dengan pengalaman hidup sehari-hari, dan menciptakan aktivitas belajar yang menyenangkan. Tiga pilar utama dalam pendekatan ini adalah:
- Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran): Pembelajaran yang dilakukan dengan fokus dan perhatian, serta kesadaran pada proses yang berlangsung, baik dari dalam diri (perasaan, pemikiran) maupun dari luar (gerakan, ruang, dan suara).
- Meaningful Learning (Pembelajaran yang Bermakna): Pembelajaran yang terkait dengan konteks nyata, pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, dan nilai-nilai yang penting. Suatu pembelajaran menjadi bermakna saat siswa memahami alasan dan tujuan mereka belajar.
- Joyful Learning (Pembelajaran yang Menyenangkan): Menciptakan suasana belajar yang aman, positif, dan mengajak semangat untuk berinovasi tanpa rasa takut akan kesalahan. Keceriaan menjadi motivasi internal untuk belajar.
Mengintegrasikan Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 10
Berikut adalah cara ketiga pilar ini bisa diterapkan dalam elemen-elemen modul ajar deep learning Seni Tari kelas 10 kurikulum merdeka.
A. Mindful Learning dalam Modul Ajar Seni Tari Kelas 10
Modul ajar deep learning Seni Tari kelas 10 SMA/MA fase E perlu dirancang untuk mengembangkan kesadaran penuh (mindfulness) siswa dalam setiap kegiatan menari.
- Aktivitas Pemanasan yang Bermakna: Alih-alih pemanasan biasa, integrasikan teknik pernapasan dan peregangan dengan kesadaran penuh. Instruksi dalam modul ajar kurikulum merdeka bisa berbunyi: "Ambil napas dalam-dalam, rasakan udara memenuhi paru-paru dan perutmu mengembang. Saat mengeluarkan napas, bayangkan semua ketegangan dalam tubuhmu keluar. Lakukan peregangan dengan mengamati setiap otot yang terlibat."
- Eksplorasi Gerak dengan Observasi: Siswa tidak hanya meniru tarian tradisional seperti Tari Topeng dari Betawi atau Tari Legong dari Bali, tetapi juga diminta untuk mengamati dengan detail: bagaimana aliran energi bergerak dari pinggul hingga ujung jari, bagaimana ekspresi mata mengikuti gerakan, dan bagaimana napas berhubungan dengan dinamika gerakan. Modul ajar kelas 10 ini bisa menyertakan video analisis gerak untuk mendukung observasi ini.
- Refleksi Setelah Bergerak: Setelah sesi praktik atau pertunjukan, sediakan waktu untuk refleksi. Pertanyaan pemandu dalam modul ajar deep learning kelas 10 SMA/MA seperti, "Apa perasaanmu setelah menarikan tarian tersebut?" atau "Adakah bagian dari gerakan yang terasa paling alami atau paling menantang bagimu?" mengajak siswa untuk menyadari pengalaman tubuh dan emosi mereka.
B. Meaningful Learning dalam Modul Ajar Seni Tari Kelas 10
Modul ajar deep learning Seni Tari kelas 10 kurikulum merdeka harus menjalin hubungan antara elemen-elemen tari dan konteks yang lebih luas, sehingga relevan bagi kehidupan siswa.
- Menghubungkan dengan Konteks Budaya dan Sejarah: Saat belajar tentang suatu tarian, modul ajar deep learning kurikulum merdeka tidak seharusnya hanya fokus pada gerakannya saja. Siswa perlu diminta untuk menyelidiki: Apa peran tarian ini dalam masyarakatnya? Apakah tujuannya untuk ritual, hiburan, atau menyuarakan protes sosial? Bagaimana faktor geografis serta sejarah mempengaruhi gaya menari di suatu daerah? Tugas dalam modul bisa berupa proyek kecil yang melibatkan penelitian tentang tarian pilihan tertentu.
- Tari sebagai Sarana Menyampaikan Isu Terkini: Modul ajar deep learning kelas 10 SMA/MA seharusnya meliputi tema kreasi dalam tari. Para guru bisa memberikan tema yang sesuai dengan kehidupan remaja, seperti "persahabatan", "toleransi", atau "perubahan iklim". Siswa kemudian bekerja dalam kelompok untuk membuat fragmen tari pendek yang mencerminkan tema tersebut. Dengan cara ini, tari menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan.
- Keterhubungan dengan Disiplin Lain (Pembelajaran Berbasis Proyek): Rancanglah proyek kolaboratif. Sebagai contoh, bekerjasamalah dengan mata pelajaran Sosiologi untuk menciptakan tari yang mencerminkan struktur sosial, atau dengan mata pelajaran Fisika untuk mengeksplorasi konsep ruang, waktu, dan energi dalam gerakan. Modul ajar Seni Tari kelas 10 SMA/MA fase E ini bisa menyediakan rubrik penilaian untuk proyek kolaborasi antara disiplin ilmu.
C. Joyful Learning dalam Modul Ajar Seni Tari Kelas 10
Keceriaan merupakan esensi dalam berkesenian. Modul ajar deep learning Seni Tari kelas 10 SMA/MA fase E perlu menciptakan suasana yang menyenangkan dan tanpa tekanan.
- Pembelajaran Melalui Permainan (Game-Based Learning): Sertakan permainan untuk memahami konsep tari. Contohnya, permainan "Simon Says" untuk melatih kepekaan terhadap instruksi gerak, atau permainan "gerak berantai" di mana setiap siswa menambahkan satu gerakan yang membentuk sebuah komposisi kelompok yang spontan dan menyenangkan.
- Eksplorasi Tanpa Batas dan Tanpa Penilaian: Berikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi tanpa rasa takut akan penilaian "salah" atau "buruk". Sesi dalam modul ini dapat diberi nama "Laboratorium Gerakan" di mana siswa bisa mencoba berbagai gaya gerak dengan musik yang bervariasi, mulai dari tradisional hingga modern.
- Pertunjukan Kelas yang Merayakan Proses: Daripada pertunjukan formal yang menegangkan, adakan sesi "berbagi" atau "showcase" secara informal di kelas. Tujuannya adalah untuk saling menghargai hasil kerja dan perjalanan kreatif satu sama lain. Modul ajar deep learning kelas 10 SMA/MA mengusulkan format acara yang santai, mungkin dengan sesi berbagi camilan setelahnya, untuk menciptakan pengalaman kebahagiaan bersama.
Contoh Desain Aktivitas dalam Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 10
- Topik: Mengeksplorasi Tari Topeng Betawi sebagai Ekspresi Budaya
- Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menganalisis karakter dan nilai filosofis dalam gerakan Tari Topeng Betawi dan memanfaatkan hal tersebut sebagai inspirasi untuk menciptakan gerakan pendek yang menggambarkan emosi.
- Aktivitas Pembelajaran:
- Mindful Observation (Mindful): Siswa menonton video Tari Topeng Betawi (karakter Topeng Panji, Samba, dan lain-lain) dan mengamati dengan seksama gerakan mata, alis, dan senyuman penari dalam hubungannya dengan gerakan tubuhnya. Diskusikan: "Bagaimana gerakan wajah menguatkan karakter?"
- Contextual Inquiry (Meaningful): Siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok menyelidiki filosofi dan cerita di balik satu karakter topeng. Hasil penelitian dipresentasikan.
- Joyful Exploration (Joyful): Setiap kelompok memilih satu emosi (misalnya: bahagia, marah, sedih, sombong) dan menciptakan 8 hitungan gerakan terinspirasi dari karakter topeng untuk menyampaikan emosi tersebut. Mereka bereksperimen dengan variasi level (tinggi, rendah), tempo (cepat, lambat), dan energi (kuat, lembut).
- Showcase and Reflection: Setiap kelompok menunjukkan hasil kreasi geraknya. Kelompok lain menebak emosi yang ingin disampaikan. Lakukan refleksi bersama mengenai proses dan hasilnya.
Download Modul Ajar Deep Learning Seni Tari Kelas 10
Di bawah ini modul ajar Seni Tari kelas 10 SMA/MA fase E kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Kesimpulan
Modul ajar deep learning Seni Tari kelas 10 SMA/MA fase E dalam kurikulum merdeka merupakan peluang besar untuk mengubah cara belajar dari yang bersifat teknis dan mekanis menjadi pengalaman yang lebih mendalam dan bermakna. Dengan mengadopsi pendekatan Deep Learning yang mengintegrasikan Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning, para guru bisa menciptakan lingkungan belajar di mana siswa tidak hanya belajar tentang tari, tetapi juga memahami banyak hal melalui tari.
Akhirnya, modul ajar kurikulum merdeka yang dibuat dengan pendekatan ini akan memberikan sumbangan penting dalam membentuk pelajar Pancasila yang berpikir kritis, kreatif, dan memiliki keberagaman global, yang menghormati seni tidak hanya sebagai hasil akhir, melainkan sebagai suatu bahasa yang hidup dan kaya makna.
