Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Pendidikan Seni Musik di Indonesia kini berada dalam momen yang menarik dengan pelaksanaan kurikulum merdeka. Dalam konteks pembelajaran Seni Musik kelas 7 SMP/MTs fase D, ini menjadi kesempatan berharga untuk menggantikan metode pembelajaran yang monoton dan hanya mengandalkan hafalan, dengan pengalaman yang lebih mendalam, berarti, dan menggembirakan.

Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

Transformasi ini dipandu oleh desain modul ajar kurikulum merdeka yang tidak hanya mencakup materi, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar. Pendekatan yang paling tepat untuk mencapai tujuan ini adalah Deep Learning, yang didasari pada prinsip Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran), Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna), dan Joyful Learning (Pembelajaran yang Menggembirakan).

Menggabungkan Deep Learning dalam Modul Ajar Seni Musik Kelas 7

Modul ajar kurikulum merdeka yang efektif berfungsi sebagai panduan untuk perjalanan belajar. Berikut ini adalah cara di mana tiap pilar bisa diimplementasikan dalam berbagai komponen modul ajar deep learning Seni Musik kelas 7 SMP/MTs.

1. Mindful Learning: Menghidupkan Musik dengan Kesadaran Penuh

Modul ajar kurikulum merdeka konvensional sering kali langsung memberikan instruksi seperti "nyanyikan lagu ini" atau "mainkan nada ini". Pendekatan mindful learning meminta kita untuk melambatkan langkah dan membangun kesadaran terlebih dahulu.
  • Dalam Tujuan Pembelajaran: Selain tujuan kognitif dan psikomotor, masukkan juga tujuan afektif yang spesifik. Contoh: "Siswa mampu mendengarkan (active listening) lagu 'Yamko Rambe Yamko' dan meresapi pola ritme dengan teliti," atau "Siswa mampu merefleksikan perasaan yang timbul saat mendengarkan musik instrumental."
  • Dalam Kegiatan Pembelajaran (Langkah-Langkah):
    • Pendahuluan: Awali dengan sesi active listening singkat. Minta siswa untuk mendengarkan potongan musik dengan mata tertutup dan memperhatikan setiap elemen: alat musik apa yang aksen, bagaimana nuansanya, dan perasaan apa yang muncul?
    • Kegiatan Inti: Rancang latihan yang memerlukan fokus. Misalnya, bermain alat musik sederhana (recorder, pianika, atau alat perkusi) dengan penekanan pada kemampuan menghasilkan suara yang baik, bukan sekadar menyelesaikan tugas. Berikan umpan balik yang mendemonstrasikan kesadaran diri, seperti "Coba dengarkan suara tiupanmu, apakah sudah stabil?" dibandingkan dengan "Salah, coba lagi."
    • Sumber Belajar: Manfaatkan rekaman audio dan video berkualitas tinggi yang memungkinkan siswa untuk memperhatikan detail-detail musik.

2. Meaningful Learning: Menghubungkan Nada dengan Kehidupan

Musik bukanlah sesuatu yang abstrak. Ia merupakan bagian dari budaya, sejarah, dan kehidupan sehari-hari. Modul ajar deep learning Seni Musik kelas 7 kurikulum merdeka perlu menghubungkan teori yang diajarkan di kelas dengan realitas siswa.
  • Dalam Pemilihan Materi: Pilih lagu dan materi yang sesuai dengan kehidupan siswa. Ini bisa mencakup lagu-lagu pop lokal yang masih populer, soundtrack film atau game yang mereka kenal, atau bahkan mempelajari musik dari budaya yang sedang tren (seperti K-Pop) untuk memahami unsur-unsur musik yang ada.
  • Dalam Kegiatan Pembelajaran:
    • Proyek Berbasis Masalah (PBL): Berikan tantangan yang bermanfaat. Contoh: "Kelas kita akan menjadi 'Band Pengiring' untuk membawakan lagu daerah dalam acara peringatan nasional. Tugas kita adalah mempelajari lagu tersebut, membagi bagian harmonisasi, dan berlatih bersama."
    • Koneksi Budaya: Saat mempelajari lagu "Cing Cangkeling" dari Jawa Barat, jangan hanya ajarkan notasi. Minta mereka untuk menyelami sejarah, fungsi lagu dalam masyarakat, serta nilai-nilai yang terkandung dalam liriknya. Hubungkan dengan lagu-lagu dari daerah siswa sendiri.
    • Kreasi dan Ekspresi: Dorong siswa untuk menciptakan aransemen sederhana dari sebuah lagu populer dengan menggunakan alat musik yang ada, atau menulis lirik sederhana dengan tema yang relevan bagi mereka (seperti persahabatan, lingkungan, dan lain-lain).

3. Joyful Learning: Membangun Ruang Bermain yang Bernilai

Kegembiraan adalah energi alami untuk aktivitas belajar. "Joyful" di sini tidak bermakna tanpa aturan, melainkan menciptakan lingkungan di mana eksperimen, kerja sama, dan pengungkapan diri dihargai.
  • Dalam Model Pembelajaran:
    • Gamifikasi: Jadikan latihan vokal atau ritme sebagai permainan. Contohnya, permainan "ritme berantai" di mana setiap siswa harus mengulangi dan menambahkan pola ritme yang diciptakan oleh temannya.
    • Pembelajaran Kolaboratif: Ciptakan kelompok kecil untuk berlatih memainkan komposisi sederhana. Proses diskusi, percobaan, dan akhirnya mampu memainkannya bersama akan memberikan pengalaman kegembiraan bersama yang kuat.
    • Pembelajaran Diferensiasi: Sediakan pilihan. Sebagai contoh, untuk tugas akhir, siswa bisa memilih: menyanyi solo, berpartisipasi dalam ensemble, membuat rekaman audio sederhana, atau bahkan menulis analisis ringkas mengenai sebuah lagu. Hal ini memastikan setiap siswa bisa menemukan cara belajar yang mereka sukai.
  • Dalam Asesmen: Gunakan metode asesmen yang tidak menimbulkan stres. Asesmen formatif bisa dilakukan dengan mengamati kegembiraan dan partisipasi mereka dalam permainan musik. Pertunjukan kelas atau pertunjukan kecil harus dianggap pesta hasil belajar, bukan sebagai ujian yang menegangkan.

Contoh Rancangan Modul Ajar Deep Learning Terintegrasi

  • Tujuan Pembelajaran:
    • (Mindful) Menyimak dan mengenali pola ritme dan melodi yang khas dari lagu "Yamko Rambe Yamko" dari Papua.
    • (Meaningful) Mengaitkan lirik dan ritme lagu dengan latar budaya masyarakat Papua.
    • (Joyful) Bekerja sama dalam kelompok untuk mempresentasikan lagu dengan aransemen vokal dan alat perkusi sederhana.
  • Kegiatan Pembelajaran:
    • Pendahuluan (Mindful): Guru menayangkan video pertunjukan "Yamko Rambe Yampa". Siswa diminta untuk menyimak dengan seksama dan mencatat elemen musik yang menarik perhatian.
    • Eksplorasi (Meaningful): Diskusikan makna lirik, sejarah, dan peran lagu dalam budaya Papua. Guru akan memperkenalkan pola ritme dasar melalui body percussion (tepuk tangan, hentakan kaki).
    • Elaborasi (Joyful): Siswa akan dibagi ke dalam kelompok. Setiap kelompok berlatih menyanyikan lagu dan menciptakan iringan perkusi sederhana menggunakan alat musik ritmis atau benda-benda di sekitarnya (meja, botol, dll. ). Guru akan berkeliling sebagai fasilitator.
    • Konfirmasi (Mindful & Joyful): Setiap kelompok melakukan pertunjukan kecil. Kelompok lain memberikan apresiasi. Guru merefleksikan kekuatan dan keunikan dari setiap penampilan.
  • Asesmen:
    • Observasi (selama proses): Keterlibatan, kesungguhan dalam berlatih (Mindful), kemampuan bekerja sama (Joyful).
    • Unjuk Kerja: Penampilan kelompok (Joyful, Meaningful).
    • Jurnal Refleksi Singkat: Apa yang paling disukai dari aktivitas belajar hari ini? (Mindful).

Download Modul Ajar Deep Learning Seni Musik Kelas 7

Berikut modul ajar Seni Musik kelas 7 fase D kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:

Semester 1 (Ganjil)


Semester 2 (Genap)


Kesimpulan

Transisi dari modul ajar tradisional ke modul ajar deep learning merupakan sesuatu yang tak terhindarkan dalam kurikulum merdeka. Dengan merancang pengalaman belajar yang Mindful, Meaningful, dan Joyful, kita tidak hanya mengajarkan teori musik. Kita sedang menanamkan kecintaan terhadap musik, membangun kepercayaan diri untuk berekspresi, dan yang terpenting, memberdayakan setiap siswa untuk menemukan suara mereka di tengah keragaman dunia. Pada akhirnya, modul ajar deep learning Seni Musik kelas 7 SMP/MTs fase D seperti inilah yang akan benar-benar membebaskan potensi tiap anak bangsa.