Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

Modul ajar PJOK kelas 9 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka perlu disusun tidak hanya untuk mengembangkan keterampilan teknis, seperti passing dalam bola voli atau teknik berlari, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan, sikap positif, dan kecintaan pada aktivitas fisik sepanjang hayat.

Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 9 Kurikulum Merdeka

Di sinilah pendekatan Deep Learning memiliki peran penting. Deep learning adalah suatu filosofi pendidikan yang bertujuan menciptakan pemahaman yang mendalam, keterampilan yang dapat dialihkan, dan karakter yang tangguh. Dalam konteks PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan), pendekatan tersebut direalisasikan melalui tiga pilar utama: Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning. Penggabungan ketiga pilar ini dalam modul ajar deep learning PJOK kelas 9 kurikulum merdeka akan mengalihkan pengalaman belajar dari sekadar "bergerak" menjadi "belajar untuk hidup".

Mindful Learning dalam PJOK Kelas 9: Menghubungkan Pikiran dan Tubuh

Mindful learning dalam PJOK kelas 9 SMP/MTs fase D menekankan pada peningkatan kesadaran siswa terhadap tubuh, gerakan, pernapasan, dan emosi siswa. Ini merupakan dasar untuk mencegah cedera, meningkatkan performa, dan mengelola stres.

Implementasi dalam Modul Ajar Deep Learning

• Pemanasan dan Pendinginan yang Bermakna

Modul ajar deep learning PJOK kelas 9 SMP/MTs fase D tidak seharusnya hanya menyajikan urutan pemanasan yang monoton. Setiap gerakan perlu didampingi penjelasan mengenai tujuannya. Misalnya, saat melakukan peregangan dinamis, guru bisa membimbing siswa untuk "menyadari" otot yang sedang diregangkan dan bagaimana perasaannya. Ini menjadikan rutinitas sebagai momen kesadaran tubuh.

• Refleksi Intragpersonal

Usai melakukan serangkaian gerakan, seperti senam lantai, berikan waktu selama 3-5 menit bagi siswa untuk berpikir tentang pertanyaan, seperti: "Apa perasaan tubuhmu setelah melakukan gerakan roll depan?" atau "Ada tidak bagian tubuh yang terasa kaku?" Refleksi tersebut bisa dicatat dalam jurnal belajar singkat yang termasuk dalam modul ajar deep learning PJOK kelas 9 SMP/MTs.

• Pengenalan Teknik Pernapasan

Modul ajar kurikulum merdeka bisa mencakup latihan pernapasan sederhana sebelum memulai kegiatan yang intens. Ini tidak hanya mempersiapkan tubuh tetapi juga melatih siswa untuk mengelola kecemasan, misalnya sebelum melaksanakan lompat tinggi atau tampil di depan kelas.

• Contoh Kegiatan Modul Ajar Deep Learning

Dalam materi "Kebugaran Jasmani", daripada sekadar menghitung jumlah repetisi sit-up, siswa diminta untuk lebih memperhatikan kualitas gerakan dan sensasi kontraksi pada otot perut. Tujuannya adalah menyelesaikan latihan dengan bentuk yang benar dan kesadaran penuh, bukan semata-mata mengejar angka.

Meaningful Learning: Menghubungkan PJOK Kelas 9 dengan Kehidupan Sehari-hari

Meaningful learning berfokus pada menciptakan hubungan yang kuat antara materi pelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Tujuannya adalah supaya pembelajaran PJOK kelas 9 SMP/MTs fase D tidak hanya berhenti di lapangan, tetapi menjadi bagian dari keputusan sehari-hari mereka.

Implementasi dalam Modul Ajar Deep Learning

• Proyek Berbasis Masalah (PBL)

Modul ajar deep learning PJOK kelas 9 kurikulum merdeka sangat cocok untuk mengintegrasikan proyek berbasis masalah. Sebagai contoh, dalam pencapaian pembelajaran mengenai "Pola Hidup Sehat", siswa bisa diberikan tantangan proyek: "Rancanglah program 'Sehat Sepele' selama satu minggu untuk remaja yang sering menghabiskan waktu dengan gadget". Mereka akan melakukan penelitian kecil, menganalisis kebiasaan teman-teman, dan merancang program yang meliputi kegiatan fisik, pola makan, dan pengelolaan waktu menggunakan layar.

• Kontekstualisasi dengan Isu Kesehatan Remaja

Materi seperti bahaya rokok, narkoba, atau gangguan makan seharusnya disajikan bukan sebagai daftar larangan, tetapi sebagai materi untuk diskusi kritis. Modul ajar kelas 9 bisa menyertakan studi kasus atau artikel ringkas tentang pengaruh zat adiktif terhadap performa atlet supaya lebih relevan.

• Penilaian Autentik

Penilaian yang dilakukan tidak hanya mengukur keterampilan teknis, tetapi juga melibatkan prosesnya. Portofolio yang mencakup jurnal latihan, hasil proyek, dan refleksi pribadi bisa menjadi bagian dari penilaian dalam modul ajar deep learning PJOK kelas 9 SMP/MTs . Ini jauh lebih berarti dibandingkan hanya sekadar nilai dari lari 100 meter.

Joyful Learning: Memicu Motivasi Internal

Joyful learning bertujuan untuk menciptakan kondisi belajar yang positif, menarik, dan membangkitkan rasa suka. Ketika siswa menikmati prosesnya, motivasi internal mereka akan meningkat, sehingga pembelajaran terasa lebih mudah dan berkelanjutan.

Implementasi dalam Modul Ajar Deep Learning

• Ragam Permainan dan Tantangan

Modul ajar deep learning PJOK kelas 9 SMP/MTs fase D perlu menyediakan berbagai permainan tradisional dan variasi olahraga yang menghibur. Alih-alih mengadakan latihan passing bola voli yang membosankan, buatlah tantangan seperti "passing berantai dengan batas waktu" atau permainan kecil dengan aturan yang diubah. Konsep dasarnya adalah "belajar sambil bersenang-senang."

• Pemberian Opsi dan Pilihan

Pada tahap perencanaan, berikan kesempatan kepada siswa untuk memilih. Misalnya, dalam unit "Aktivitas Senam", biarkan mereka memilih jenis musik (pop, tradisional, dll. ) atau berpartisipasi dalam merancang koreografi sederhana. Rasa keterlibatan tersebut akan meningkatkan antusiasme mereka.

• Menciptakan Suasana Kelas yang Positif

Modul ajar deep learning kurikulum merdeka juga harus memberikan petunjuk untuk guru dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. Hindari menekankan kompetisi yang berlebihan karena bisa membuat siswa yang kurang terampil merasa cemas. Sebaliknya, fokuslah pada kolaborasi, usaha, dan perkembangan diri (growth mindset). Rayakan setiap kemajuan, sekecil apapun.

Contoh Penerapan dalam Satu Unit Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 9

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menganalisis strategi dalam permainan bola voli dan mengimplementasikannya dalam situasi bermain yang nyata, serta menunjukkan kerjasama dan sportivitas.

Kegiatan (Penerapan Deep Learning)

  1. Pemantik (Joyful & Meaningful): Memutar video singkat mengenai pertandingan bola voli Olimpiade atau tim nasional. Lakukan diskusi singkat dengan pertanyaan: "Apa yang membuat permainan ini menarik?" dan "Strategi apa yang kamu amati?"
  2. Eksplorasi Konsep (Mindful & Meaningful): Guru menjelaskan teknik dasar (passing, service, smash) tidak sekadar sebagai gerakan, tetapi sebagai bagian dari strategi. Siswa berlatih sambil menyadari posisi tubuh dan gerakan bola (Mindful). Mereka juga diminta untuk menganalisis kapan suatu teknik sebaiknya diterapkan (Meaningful).
  3. Kegiatan Inti (Joyful & Meaningful): Permainan 3 vs 3 dengan aturan yang dimodifikasi. Tantangannya adalah "cetak 5 poin dengan variasi passing atas dan bawah". Ini mengasyikkan (Joyful) sekaligus mengajak penerapan strategi (Meaningful).
  4. Refleksi dan Tindakan (Mindful & Meaningful): Setelah bermain, siswa melakukan pendinginan sambil merefleksikan pertanyaan: "Bagaimana perasaanmu saat tim menang/kalah?" (Mindful) dan "Apa satu hal yang bisa ditingkatkan tim kita untuk pertandingan berikutnya?" (Meaningful). Tugas proyek: "Rancang diagram strategi sederhana untuk timmu."

Download Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 9

Berikut modul ajar PJOK kelas 9 fase D kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:

Semester 1 (Ganjil)




Semester 2 (Genap)



Kesimpulan

Mengintegrasikan pendekatan Deep Learning: Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning ke dalam modul ajar PJOK kelas 9 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka bukan sekadar pelengkap, tetapi suatu kewajiban. Pendekatan tersebut mengubah fokus dari pembelajaran yang dominan oleh guru (teacher-centered) menjadi yang berpusat pada siswa (student-centered). Modul ajar kurikulum merdeka yang dibuat dengan filosofi ini akan menjadi panduan yang memberdayakan. Sehingga, PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) bisa benar-benar mencapai tujuan utamanya: membentuk individu Indonesia yang sehat, unggul, dan berkarakter.