Modul Ajar Deep Learning Sosiologi Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka muncul sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran yang lebih sesuai, mendalam, dan memberdayakan para siswa. Dalam pelajaran Sosiologi kelas 12 SMA/MA fase F, siswa tidak hanya diharuskan menghafal teori-teori, tetapi juga didorong untuk berperan sebagai agen perubahan yang kritis dan empatik dalam menghadapi kerumitan masyarakat. Kunci untuk mencapai tujuan yang mulia ini terletak pada penyusunan modul ajar kurikulum merdeka yang efektif, dengan menerapkan pendekatan Deep Learning yang terdiri dari tiga pilar utama: Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning.

Modul Ajar Deep Learning IPS Sosiologi Kelas 12 SMA/MA Kurikulum Merdeka

Memahami Tiga Pilar Deep Learning dalam Sosiologi Kelas 12

Deep learning bukan hanya sebuah teknik, melainkan filosofi pendidikan yang berupaya menciptakan pengalaman belajar yang berarti dan berkesan.

1. Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran)

  • Apa? Kegiatan pembelajaran yang mengajak siswa untuk hadir sepenuhnya, sadar, dan merefleksikan materi yang sedang dipelajari. Mereka tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mempertanyakan, menganalisis, dan mengaitkannya dengan nilai-nilai dan kenyataan di sekitar mereka.
  • Dalam Sosiologi: Siswa didorong untuk menyadari keberpihakan, hak istimewa, dan sudut pandang mereka sendiri saat menganalisis fenomena sosial seperti ketidaksetaraan atau konflik. Mereka diajarkan untuk terlibat secara kritis, bukan hanya sebagai penonton pasif.

2. Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna)

  • Apa? Pembelajaran yang menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman siswa yang telah ada sebelumnya. Pengetahuan menjadi lebih berarti ketika hal itu bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah nyata.
  • Dalam Sosiologi: Konsep-konsep seperti mobilitas sosial, globalisasi, atau ketidakadilan sosial tidak hanya diajarkan sebagai definisi dalam buku, tetapi juga dikaitkan dengan isu-isu terkini seperti pengaruh TikTok Shop terhadap usaha mikro kecil, fenomena "Anak Jalanan Pintar", atau analisis kebijakan pemerintah di wilayah mereka.

3. Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan)

  • Apa? Menciptakan kondisi belajar yang positif, menarik, dan membangkitkan rasa ingin tahu. "Menyenangkan" di sini tidak berarti tanpa tantangan, tetapi tantangan itu dirasakan sebagai hal yang memicu adrenalin positif dan kepuasan saat bisa diatasi.
  • Dalam Sosiologi: Pembelajaran dilakukan melalui simulasi, permainan peran, proyek penelitian, pembuatan film pendek, atau debat yang konstruktif. Siswa "berperan" sebagai sosiolog, aktivis, atau pembuat kebijakan.

Penerapan Modul Ajar Deep Learning Sosiologi Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Berikut adalah contoh nyata tentang bagaimana tiga pilar dimasukkan ke dalam modul ajar deep learning Sosiologi kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka untuk topik "Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal".

Capaian Pembelajaran (CP)

Menganalisis pengaruh globalisasi terhadap struktur sosial, lembaga sosial, dan dinamika sosial dalam komunitas lokal serta mengembangkan strategi untuk memperkuat ketahanan budaya.

Tujuan Pembelajaran

  1. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai bentuk dan agen globalisasi yang memengaruhi komunitas lokal mereka. (Mindful)
  2. Siswa mampu menganalisis efek positif serta negatif dari globalisasi terhadap nilai-nilai, tradisi, dan perekonomian lokal. (Meaningful)
  3. Siswa bisa merancang sebuah proposal kegiatan (proyek sosial) sederhana yang bertujuan untuk melestarikan atau mengadaptasi budaya lokal dalam era global. (Joyful & Meaningful)

Aktivitas Pembelajaran Modul Ajar Deep Learning

1. Fase Mindful: Refleksi Diri dan Eksplorasi (Mengamati):

  • Aktivitas Modul Ajar Deep Learning: "Peta Budaya Diri". Siswa membuat diagram visual untuk menjelajahi elemen-elemen budaya dalam kehidupan sehari-hari mereka (makanan, musik, bahasa, gaya berpakaian) dan melacak asal-usulnya (lokal, nasional, atau global).
  • Tujuan: Membantu siswa menyadari (mindful) bahwa mereka adalah bagian dari jaringan global dan identitas mereka merupakan kombinasi yang kompleks. Ini memicu pertanyaan kritis: "Aspek mana yang mulai hilang? Mana yang masih kuat?"

2. Fase Meaningful: Investigasi dan Analisis (Menalar):

  • Aktivitas Modul Ajar Deep Learning: "Proyek Etnografi Mini". Dalam kelompok, siswa memilih satu elemen dari komunitas sekitar (contoh: pasar tradisional, studio tari, bahasa lokal) untuk dianalisis. Mereka melakukan wawancara dengan anggota masyarakat, mengamati, dan melakukan pengkajian dokumen untuk meneliti:
    • Apa dampak globalisasi pada elemen tersebut?
    • Upaya penyesuaian apa yang telah dilakukan?
  • Tujuan: Mengaitkan teori globalisasi dengan kenyataan yang paling relevan bagi siswa. Mereka berperan sebagai peneliti yang menghubungkan teori dengan praktik nyata.

3. Fase Joyful: Kreasi dan Aksi (Mencipta):

  • Aktivitas Modul Ajar Deep Learning: "Festival Budaya Lokal 2. 0". Dari hasil penelitian, setiap kelompok menyusun proposal proyek untuk menjawab dampak globalisasi. Proposal tidak harus bersifat tradisional, bisa dilakukan dengan cara yang lebih modern. Contohnya:
    • Membuat konten TikTok atau tutorial mengenai batik dengan cerita budaya.
    • Merancang workshop meme dengan bahasa daerah untuk generasi muda.
    • Menyusun rencana bisnis untuk mempromosikan produk UMKM lokal melalui platform digital.
  • Tujuan: Siswa merasa bahagia karena diberikan kepercayaan untuk berkreasi dan berinovasi. Mereka tidak hanya belajar tentang permasalahan, tetapi juga didorong untuk berkontribusi dalam solusi, yang memberi mereka rasa pencapaian yang sangat berarti.

Keunggulan Pendekatan Deep Learning

  1. Berfokus pada Siswa: Siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri.
  2. Mengasah Keterampilan Abad 21: Kemampuan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreativitas (4C) berkembang dengan maksimal.
  3. Profil Pelajar Pancasila: Pendekatan tersebut secara langsung meningkatkan aspek Berpikir Kritis, Kreatif, Kerjasama, dan Mandiri.
  4. Asesmen yang Autentik: Asesmen tidak dilakukan hanya pada ujian akhir, tetapi juga melalui proses pengamatan, karya (proposal, presentasi), dan portofolio proyek.

Download Modul Ajar Deep Learning Sosiologi Kelas 12

Berikut modul ajar Sosiologi kelas 12 fase F kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:

Semester 1 (Ganjil)


Semester 2 (Genap)


Kesimpulan

Merancang modul ajar Sosiologi kelas 12 SMA/MA fase F dengan pendekatan Deep Learning adalah suatu keharusan. Pendekatan tersebut mengubah Sosiologi dari pelajaran yang sarat dengan hafalan menjadi sebuah "laboratorium sosial" yang dinamis. Siswa tidak hanya memahami teori perubahan sosial, tetapi juga mengalami dan melakukannya secara mindful, meaningful, dan joyful. Jadi, kita tidak hanya menghasilkan lulusan yang unggul dalam akademis, tetapi juga calon pemimpin yang empatik, kritis, dan siap membawa perubahan positif bagi masyarakat.