Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 3 Kurikulum Merdeka
Seni Rupa kelas 3 SD/MI fase B, di usia 7-9 tahun adalah lebih dari sekadar aktivitas melukis atau menggambar. Ini adalah cara untuk mengembangkan kreativitas, mengekspresikan diri, serta keterampilan berpikir. Dalam kurikulum merdeka, metode pembelajaran yang fokus kepada siswa menggugah inovasi dalam pengajaran. Salah satu metodenya adalah Deep Learning sebuah cara belajar yang berfokus pada pemahaman mendalam, keterkaitan antara konsep, dan penerapan dalam konteks yang dimasukkan ke dalam modul ajar Seni Rupa kelas 3 fase B kurikulum merdeka.
Modul Ajar Seni Rupa Kelas 3: Struktur dan Tujuan
Modul ajar Seni Rupa kelas 3 SD/MI fase B kurikulum merdeka telah disusun dengan beberapa prinsip:
- Berbasis Proyek: Siswa menjelajahi tema (misalnya, “Lingkungan Sekitarku”) melalui karya seni.
- Profil Pelajar Pancasila: Menggabungkan nilai-nilai gotong royong, kreativitas, dan keberagaman.
- Diferensiasi: Kegiatan disesuaikan dengan kecepatan belajar dan minat masing-masing siswa.
Contoh CP Seni Rupa kelas 3 fase B:
“Menemukan elemen seni rupa (garis, warna, bentuk) pada benda sehari-hari dan menciptakan karya dari bahan lokal.”
Metode Deep Learning dalam Pembelajaran Seni Rupa Kelas 3
Konsep deep learning dalam pembelajaran Seni Rupa kelas 3 SD/MI merupakan pendekatan yang menekankan pemahaman yang dalam, penerapan yang kreatif, serta hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan pengalaman siswa. Berbeda dengan pembelajaran permukaan yang hanya menekankan pada penghafalan atau peniruan, modul ajar deep learning meminta siswa untuk melakukan eksplorasi, analisis, dan menghasilkan karya yang mencerminkan pemahaman serta gagasan pribadi.
Dalam pelajaran Seni Rupa kelas 3 SD/MI fase B, metode tersebut sangat sesuai karena anak-anak pada usia ini sudah mulai bisa mengaitkan pelajaran mereka dengan kehidupan sehari-hari sambil memiliki kemampuan berimajinasi yang luas.
Apa Itu Deep Learning dalam Konteks Seni Rupa Kelas 3?
Deep learning dalam pendidikan tidak hanya merupakan istilah dari teknologi kecerdasan buatan, melainkan juga metode belajar yang:
- Mendorong siswa untuk memahami konsep utama secara mendalam: Contohnya, saat mempelajari garis dan bentuk, siswa tidak hanya mendapat definisi, tetapi diajak untuk mengamati garis yang ada pada daun, bentuk benda di sekeliling, lalu mendiskusikan fungsi dan maknanya dalam karya seni.
- Menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman pribadi: Siswa menciptakan karya yang mencerminkan kehidupan mereka, seperti menggambar rumah, lingkungan sekitar, atau hewan peliharaan.
- Mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif: Siswa diberi kesempatan untuk memilih warna, bentuk, dan teknik yang ingin digunakan sesuai dengan ide mereka sendiri.
Prinsip Kerja Deep Learning untuk Pembelajaran Kreatif
Metode deep learning dalam modul ajar Seni Rupa kelas 3 fase B kurikulum merdeka bisa dijelaskan melalui empat prinsip utama:
1. Mengamati (Observing)
Siswa melakukan pengamatan mendalam terhadap objek atau karya seni. Contohnya, memperhatikan patung tradisional dan melihat bentuk, warna, serta detail ukiran yang terdapat.
2. Menganalisis (Analyzing)
Siswa diajak untuk memecah elemen-elemen karya seni, seperti garis, bentuk, tekstur, dan komposisi. Guru memfasilitasi diskusi tentang alasan mengapa seniman memilih elemen tersebut dan bagaimana dampaknya.
3. Mencipta (Creating)
Setelah memahami konsep, siswa dapat menciptakan karya baru yang menggabungkan elemen yang telah dipelajari dengan kreativitas mereka sendiri. Contohnya: membuat kolase dengan daun kering untuk membentuk hewan.
4. Merefleksikan (Reflecting)
Siswa meninjau hasil karya mereka sendiri maupun karya teman, menjelaskan proses pembuatan, kesulitan yang dihadapi, dan perasaan selama berkarya.
Kelebihan Metode Deep Learning dalam Seni Rupa Kelas 3
- Memperdalam Pemahaman Konsep: Siswa tidak hanya belajar “cara membuat” tetapi juga memahami “alasan di balik pembuatan tersebut”.
- Meningkatkan Kreativitas: Mengizinkan ide original siswa untuk tumbuh dan berkembang.
- Mendorong Kolaborasi: Siswa seringkali belajar dari karya dan gagasan teman mereka.
- Menghubungkan dengan Kehidupan Nyata: Karya seni yang dihasilkan relevan dengan pengalaman siswa.
Implementasi Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 3 Fase B
Berikut adalah strategi modul ajar deep learning Seni Rupa kelas 3 kurikulum merdeka:
Tahap Eksplorasi Konseptual
Aktivitas: "Pameran Virtual Unsur Seni"
- Siswa mengumpulkan gambar objek di sekitar (daun, batu, bangunan) dan menentukan unsur garis/warna menggunakan aplikasi Canva atau Google Slides.
- Aspek Deep Learning:
- Analisis: "Mengapa lingkaran pada daun memberikan kesan lembut?"
- Koneksi: Membandingkan pola garis alam dengan motif batik lokal.
Tahap Kreasi Berbasis Masalah
Proyek: "Mendesain Kemasan Ramah Lingkungan".
- Tantangan: Buat kemasan produk dari bahan daur ulang yang menarik secara visual.
- Aspek Deep Learning:
- Inkuiri: Penelitian dampak sampah plastik → alasan mendesain yang berkelanjutan.
- Kolaborasi: Pembicaraan kelompok tentang fungsi estetika dan fungsi praktis.
Tahap Refleksi Kontekstual
Portofolio Digital
- Siswa merekam video presentasi yang menjelaskan: "Desain kemasan saya terinspirasi dari matahari, yang melambangkan energi alami."
- Aspek Deep Learning:
- Komunikasi: Menyampaikan proses berpikir.
- Evaluasi: Memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap karya rekan.
Rekomendasi dan Tips
Supaya penerapan modul ajar deep learning Seni Rupa kelas 3 fase B berlangsung efektif, guru perlu mempunyai strategi yang sesuai dan bisa menyesuaikan dengan karakteristik siswa. Berikut ini adalah rekomendasi dan tips yang bisa membantu guru dalam merancang pembelajaran yang lebih bermakna dan kreatif.
Menyesuaikan Modul Ajar Kurikulum Merdeka dengan Karakteristik Siswa
- Kenali tahap perkembangan siswa: Siswa di kelas 3 SD/MI berada pada tahap operasi konkret, sehingga pembelajaran seni rupa harus banyak melibatkan contoh nyata, pengamatan langsung, dan kegiatan praktis.
- Libatkan minat siswa dalam tema pembelajaran: Jika siswa tertarik pada hewan, guru bisa membuat proyek menggambar atau membuat kolase bertema fauna lokal.
- Berikan variasi tugas: Karena tidak semua siswa mempunyai keterampilan menggambar yang sama, perlu disediakan alternatif seperti melukis, membuat kolase, atau membentuk dari plastisin.
Meningkatkan Peran Guru sebagai Fasilitator
- Berikan kebebasan berkreasi: Hindari membatasi siswa pada satu "jawaban benar" di bidang seni. Ajak mereka untuk mencoba teknik dan ide baru.
- Bimbing proses, bukan hanya hasil akhir: Dorong siswa mendiskusikan langkah-langkah pembuatan karya dan alasan mereka memilih teknik atau warna tertentu.
- Fasilitasi diskusi dan refleksi: Setelah proyek selesai, adakan sesi berbagi untuk mendengarkan penjelasan siswa tentang karya mereka.
Memanfaatkan Teknologi sebagai Pendukung
- Sumber inspirasi visual: Gunakan video atau gambar karya seni dari berbagai daerah sebagai referensi ide.
- Alat desain digital: Manfaatkan aplikasi menggambar sederhana seperti Paint 3D, SketchBook, atau Canva Kids untuk latihan kreatif.
- Galeri digital: Buat portofolio karya siswa dalam bentuk PDF, slideshow, atau unggahan di media sekolah untuk dokumentasi.
Menghubungkan dengan Budaya Lokal
- Gunakan motif batik, anyaman, atau ornamen tradisional sebagai inspirasi karya siswa.
- Dorong siswa berdiskusi tentang makna simbol-simbol budaya yang digunakan.
- Libatkan narasumber lokal seperti seniman daerah untuk memberikan wawasan langsung.
Download Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 3
Di bawah ini modul ajar Seni Rupa kelas 3 SD/MI fase B kurikulum merdeka yang menggunakan metode deep learning:
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Kesimpulan
Modul ajar deep learning Seni Rupa kelas 3 fase B kurikulum merdeka mengubah seni dari "aktivitas menggambar" menjadi laboratorium berpikir kreatif. Metode deep learning tidak hanya memenuhi tujuan pembelajaran, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan memecahkan masalah dan apresiasi terhadap keindahan dalam kehidupan sehari-hari.