Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 3 Kurikulum Merdeka

Membumikan nilai-nilai Pancasila untuk siswa kelas 3 SD/MI (Fase B kurikulum merdeka) membutuhkan pendekatan yang lebih mendalam daripada hanya sekadar menghafal. Metode Deep Learning memberikan kerangka kerja yang efektif untuk mencapai tujuan ini, membolehkan siswa tidak hanya mengetahuinya tetapi juga memahami, merasakan, dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka

Memahami Deep Learning dalam Konteks Pendidikan Pancasila Kelas 3

Deep Learning (dalam konteks pendidikan) adalah suatu model pembelajaran yang memfokuskan pada enam keterampilan global:
  • Karakter (Character): Pengembangan nilai-nilai, etika, dan tanggung jawab.
  • Kewarganegaraan (Citizenship): Kesadaran tentang hak dan kewajiban serta kontribusi sosial.
  • Kolaborasi (Collaboration): Kemampuan untuk bekerja sama secara efektif.
  • Komunikasi (Communication): Menyampaikan ide dengan jelas dan mendengar dengan baik.
  • Kreativitas (Creativity): Berpikir secara inovatif dan menciptakan solusi baru.
  • Berpikir Kritis (Critical Thinking): Menganalisis informasi dan membuat keputusan yang tepat.
Dalam Pendidikan Pancasila kelas 3 SD/MI, pendekatan tersebut berarti melibatkan siswa secara langsung dalam aktivitas:
  • Menggali Makna: Memahami alasan di balik pentingnya sila-sila Pancasila, bukan hanya menghafal isi sila.
  • Mengaitkan dengan Pengalaman: Menemukan hubungan antara Pancasila dan kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, serta lingkungan sekitar.
  • Berefleksi: Mengevaluasi tindakan dan sikap berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
  • Berpartisipasi Aktif: Melakukan tindakan nyata yang mencerminkan nilai-nilai tersebut.
  • Berdiskusi dan Berkolaborasi: Membangun pemahaman bersama melalui interaksi di dalam kelompok.

Struktur Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 3 Fase B

Di bawah ini terdapat contoh kerangka modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 3 SD/MI fase B kurikulum merdeka:

Tujuan Pembelajaran (Berorientasi Deep Learning)

  1. Siswa mampu mengenali contoh perilaku adil dan santun dalam interaksi sehari-hari di sekolah. (Pengetahuan)
  2. Siswa bisa menjelaskan pentingnya berlaku adil dan menghargai teman. (Pemahaman)
  3. Siswa menunjukkan sikap menghargai pendapat dan perasaan teman dalam diskusi kelompok. (Karakter, Komunikasi, Kolaborasi)
  4. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas sederhana dengan memperlakukan semua anggota secara adil. (Kolaborasi, Kewarganegaraan)
  5. Siswa bisa mengemukakan ide sederhana untuk menciptakan suasana yang lebih adil di kelas. (Kreativitas, Berpikir Kritis)

Aktivitas Pembelajaran (Inti Deep Learning)

  • Pertanyaan Pemantik
    • Menonton video singkat atau cerita bergambar mengenai konflik sederhana di sekolah akibat ketidakadilan (misalnya, berebut mainan, tidak mendapatkan giliran).
    • Diskusi kelas terarah: “Apa yang terjadi? Apa yang dirasakan oleh A? Bagaimana dengan B? Apa yang sebaiknya dilakukan?”
    • Mengaitkan dengan Deep Learning: Merangsang berpikir kritis dan komunikasi, serta menumbuhkan rasa empati (Karakter).
  • Eksplorasi Makna
    • Stasiun Pancasila: Siswa berpindah ke beberapa "stasiun" yang berisi gambar, foto, atau cerita pendek yang menunjukkan perilaku adil/beradab dan tidak adil/tidak beradab dalam berbagai situasi (sekolah, rumah, tempat bermain). Setiap kelompok mendiskusikan gambar di stasiunnya.
    • Presentasi Kelompok: Setiap kelompok menyajikan hasil diskusi: “Apa yang terlihat di gambar? Kenapa itu adil atau tidak adil? Bagaimana perasaan orang di gambar?” Guru mengarahkan untuk memperkuat konsep “adil” dan “beradab.”
    • Mengaitkan dengan Deep Learning: Kolaborasi dalam kelompok, komunikasi saat presentasi, berpikir kritis untuk menganalisis situasi, dan membangun pemahaman konsep (Pengetahuan dan Pemahaman).

Aplikasi Kontekstual (Elaborate)

  1. Role-Play (Bermain Peran): Siswa berpasangan atau dalam kelompok kecil memainkan skenario konflik sederhana di sekolah (misalnya: berebut tempat duduk, tidak diajak bermain, meminjam alat tulis tanpa izin). Mereka diminta untuk mencari solusi yang adil dan beradab.
  2. Membuat "Kesepakatan Kelas yang Adil": Setelah berdiskusi, para siswa bersama-sama menyusun beberapa poin kesepakatan mengenai perilaku yang adil dan sopan (contoh: "Kami ingin mengantri dengan teratur", "Kami ingin mendengarkan teman yang sedang berbicara", "Kami ingin meminjam alat tulis dengan baik").
  3. Kaitkan dengan Deep Learning: Kreativitas dalam menemukan solusi dan merumuskan kesepakatan, Kerjasama dalam berperan dan merancang aturan, Karakter dalam menerapkan sikap yang adil, Kewarganegaraan dalam menetapkan aturan bersama.

Refleksi dan Tindakan

  • Jurnal Refleksi Sederhana: Siswa mencatat atau menggambar di kertas, "Satu hal yang saya pelajari mengenai keadilan hari ini", "Satu sikap adil yang akan saya coba terapkan besok di sekolah".
  • Proyek Mini "Saya Agen Keadilan": Siswa secara individu atau berpasangan mengamati situasi kecil di kelas atau sekolah selama beberapa hari dan mencatat/ melaporkan (dengan cara sederhana) apakah mereka menemukan perilaku yang adil atau tidak, serta apa yang bisa dilakukan.
  • Kaitkan dengan Deep Learning: Berpikir Kritis dalam mengevaluasi pembelajaran pribadi, Karakter dalam tekad untuk bertindak, Kewarganegaraan dalam mengamati lingkungan sosial.

Asesmen

  1. Observasi: Guru mencermati sikap siswa saat berdiskusi, berkolaborasi dalam kelompok, dan bermain peran (kolaborasi, komunikasi, sikap saling menghargai).
  2. Karya Siswa: Hasil dari diskusi kelompok (misalnya, catatan kecil), produk "Kesepakatan Kelas", Jurnal Refleksi, dan Laporan Proyek Mini.
  3. Pertanyaan Terbuka: Pertanyaan yang muncul selama proses untuk mendalami pemahaman ("Mengapa menurutmu sikap itu tidak adil?", "Apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi lebih adil?").
  4. Penilaian Mandiri: Siswa melakukan penilaian atas diri mereka sendiri berdasarkan poin-poin dalam "Kesepakatan Kelas yang Adil".

Sumber Belajar dan Materi

  • Buku teks Pendidikan Pancasila Kelas 3 Kurikulum Merdeka.
  • Video animasi pendek/gambar/cerita mengenai keadilan dan sopan santun.
  • Kartu situasi untuk stasiun Pancasila.
  • Alat tulis, kertas, dan karton besar untuk "Kesepakatan Kelas".
  • Template sederhana untuk jurnal refleksi dan proyek mini.

Tips Sukses Penerapan Modul Ajar Deep Learning Kelas 3

Supaya modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 3 SD/MI fase B sukses dalam penerapannya di sekolah diperlukan beberapa tips, sebagai berikut: 
  1. Menyimak Proses: Hargai perjalanan berpikir, berkolaborasi, dan merefleksikan siswa, bukan hanya hasil akhir yang dianggap "benar".
  2. Guru sebagai Fasilitator: Memandu diskusi, memberikan pertanyaan pembuka, serta memberi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan pendapat dan ide.
  3. Konteksualisasi: Senantiasa hubungkan dengan pengalaman nyata siswa kelas 3 di sekitar mereka (kelas, sekolah, rumah).
  4. Menciptakan Budaya Kelas yang Aman: Bangun suasana di mana siswa merasa bebas untuk bertanya, mengemukakan pendapat, bahkan melakukan kesalahan sebagai bagian dari aktivitas belajar.
  5. Kerja Sama yang Realistis: Rancang pekerjaan kelompok yang benar-benar membutuhkan kolaborasi dan kontribusi dari semua anggota.
  6. Refleksi Secara Teratur: Sediakan waktu secara rutin untuk siswa merefleksikan pembelajaran mereka dan perasaan yang muncul.

Download Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 3

Di bawah ini modul ajar Pendidikan Pancasila kelas 3 SD/MI fase B kurikulum merdeka yang menggunakan metode deep learning:

Semester 1 (Ganjil)


Semester 2 (Genap)


Kesimpulan

Modul ajar deep learning Pendidikan Pancasila kelas 3 SD/MI fase B pada kurikulum merdeka adalah strategi yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih bermakna. Pendekatan deep learning mendorong siswa untuk lebih dari sekadar menghafal, tetapi juga memasuki bidang pemahaman yang lebih dalam, pengalaman emosional, refleksi kritis, serta penerapan nyata nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan modul ajar kurikulum merdeka yang dirancang dengan teliti, guru bisa membimbing siswa untuk menjadi generasi yang bukan hanya memahami Pancasila, tetapi juga menerapkan nilai-nilai luhur tersebut, mewujudkan Profil Pelajar Pancasila sejak usia dini.