Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 11 Kurikulum Merdeka

Pada tingkat kelas 11 SMA/MA, yang termasuk dalam fase F, siswa telah mencapai tahap berpikir yang cukup matang untuk menjelajahi seni tidak hanya sebagai hasil akhir, tetapi lebih sebagai suatu proses dan konteks. Di sini, modul ajar Seni Rupa kelas 11 memiliki peranan yang sangat penting. Modul ajar kurikulum merdeka bukanlah sekadar RPP yang diperpanjang, melainkan sebuah desain pembelajaran yang lengkap yang membimbing guru dan siswa dalam meraih Capaian Pembelajaran (CP). Untuk mencapai tujuan tersebut, penerapan pendekatan Deep Learning yang terdiri dari tiga pilar utama, Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning merupakan pendekatan yang paling sesuai dan efektif.

Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 11 SMA/MA Kurikulum Merdeka

Deep Learning: Pendekatan Menyeluruh untuk Seni Rupa Kelas 11

Deep Learning adalah suatu kerangka pedagogis yang ditujukan untuk menciptakan pengalaman belajar yang mendalam dan berkelanjutan, di mana pemahaman terhadap pengetahuan benar-benar terinternalisasi dan bisa diterapkan dalam situasi baru. Dalam pelajaran Seni Rupa kelas 11 SMA/MA fase F, pendekatan tersebut terimplementasi dalam tiga dimensi:

1. Mindful Learning (Pembelajaran dengan Kesadaran Penuh)

Mindful learning dalam Seni Rupa kelas 11 SMA/MA melibatkan pelatihan siswa untuk sepenuhnya hadir dalam proses berkesenian. Ini berhubungan dengan kesadaran penuh (mindfulness) terhadap:
  • Proses Diri Sendiri: Mengamati emosi, pikiran, dan intuisi yang muncul saat mencipta. Mengapa saya memilih warna tertentu? Apa yang saya rasakan ketika goresan ini tidak berhasil?
  • Material dan Medium: Memperhatikan dengan cermat karakteristik cat, tekstur kertas, bentuk tanah liat, atau respons garis terhadap tekanan tangan. Siswa diminta untuk berdialog dengan material yang mereka gunakan.
  • Lingkungan Sekitar: Menjadi pengamat yang peka terhadap dunia di sekeliling, cahaya, bayangan, bentuk alam, dinamika sosial sebagai sumber inspirasi.
Dalam modul ajar deep learning Seni Rupa kelas 11 kurikulum merdeka, guru bisa menambahkan aktivitas mindful sketching atau menggambar observasi di mana siswa tidak dinilai berdasarkan hasil akhir, tetapi pada ketelitian pengamatan dan kesadaran mereka terhadap detail. Meditasi singkat sebelum berkarya juga bisa membantu siswa untuk menenangkan pikiran dan berkonsentrasi.

2. Meaningful Learning (Pembelajaran yang Memiliki Makna)

Meaningful learning terjadi ketika siswa bisa mengaitkan konten baru (pengetahuan dan keterampilan seni) dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki dan dengan kehidupan nyata mereka. Seni rupa seharusnya tidak terasing; ia harus berhubungan dengan realitas.
  • Koneksi Pribadi: Menciptakan karya yang mencerminkan identitas, pengalaman, atau pertanyaan-pertanyaan eksistensial mereka. Materi bisa menugaskan proyek yang menceritakan tentang "Perjalanan Hidupku" atau "Harapan untuk Masa Depan".
  • Koneksi Sosial-Budaya: Menghubungkan praktik seni dengan permasalahan kontemporer seperti lingkungan, keadilan sosial, atau pelestarian budaya lokal. Contohnya, menciptakan instalasi dari sampah plastik atau mereinterpretasikan motif tradisional dalam karya modern.
  • Koneksi Interdisipliner: Mengaitkan Seni Rupa kelas 11 SMA/MA dengan mata pelajaran lain seperti Sejarah (mempelajari seni dari periode tertentu), Kimia (memahami pigmen warna dan reaksi kimia), atau Bahasa Indonesia (mengilustrasikan puisi).
Modul ajar deep learning Seni Rupa kelas 11 SMA/MA yang bermakna dirancang dengan pertanyaan pemandu (guiding questions) yang provokatif, seperti "Bagaimana seni bisa menjadi suara bagi mereka yang tidak terdengar?" atau "Apa peran seni dalam masyarakat digital?"

3. Joyful Learning (Pembelajaran yang Menggembirakan)

Joyful learning bukan hanya tentang bermain atau bersenang-senang tanpa tujuan. Ini mengenai penciptaan suasana di mana siswa merasa nyaman untuk menjelajahi, mengambil risiko, gagal, dan mencoba kembali tanpa rasa takut akan penilaian. Kegembiraan muncul dari rasa ingin tahu yang terpenuhi, dari proses penemuan, serta dari kebanggaan dalam menciptakan sesuatu yang orisinal.
  • Eksperimentasi dan Penjelajahan: Memberikan kesempatan untuk mencoba teknik serta media yang baru tanpa beban untuk tampil "sempurna". Sesi bermain dengan bahan seni adalah investasi dalam kreativitas.
  • Kolaboratif: Berkolaborasi dalam kelompok untuk menghasilkan proyek seni besar bisa memunculkan semangat sosial, di mana gagasan saling bertukar dan saling melengkapi.
  • Kebebasan dan Pilihan: Memberi siswa kebebasan dalam memilih tema, media, atau format karya mereka sendiri meningkatkan motivasi internal dan rasa kepemilikan terhadap pembelajaran.

Membuat Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 11: Sebuah Contoh Penerapan

Di bawah ini adalah contoh struktur modul ajar deep learning Seni Rupa kelas 11 kurikulum merdeka dengan tema "Seni sebagai Kritik Sosial: Membuat Karya Kolase Digital yang Signifikan".
  • Capaian Pembelajaran (CP): Siswa diharapkan bisa merancang dan menciptakan karya seni kolase digital yang menyampaikan pesan kritik sosial berdasarkan penelitian terhadap isu tertentu.
  • Tujuan Pembelajaran:
    • Kognitif: Menganalisis isu sosial terkini dan merepresentasikannya secara visual.
    • Psikomotorik: Menguasai teknik dasar dalam aplikasi desain digital (misalnya, Canva, Adobe Express, atau Photoshop).
    • Afektif: Menunjukkan empati dan kepedulian terhadap isu sosial yang diangkat.

Rangkaian Pembelajaran dengan Integrasi Deep Learning

Pertemuan 1: Koneksi Bermakna (Meaningful Learning)

  • Kegiatan: Guru memulai dengan menunjukkan contoh-contoh karya seni kritik sosial dari seniman Indonesia dan internasional (misalnya, Banksy, Taring Padi). Diskusi dipandu dengan pertanyaan: "Apa pesan yang ingin disampaikan? Bagaimana cara visualnya menyampaikan pesan itu? Apakah cara tersebut efektif?"
  • Integrasi Deep Learning: Siswa menghubungkan seni dengan realitas sosial yang mereka temui sehari-hari melalui media sosial atau lingkungan di sekitar mereka, menjadikan pembelajaran lebih bermakna.

Pertemuan 2: Pengamatan Sadar dan Penelitian (Mindful Learning)

  • Kegiatan: Siswa memilih satu isu sosial yang mereka pedulikan (misalnya, bullying, kesehatan mental, lingkungan). Mereka melakukan penelitian ringan: mencari artikel, berita, dan gambar yang relevan. Mereka diharapkan untuk secara sadar mengamati dan merefleksikan: "Apa perasaan saya terhadap isu ini? Gambar atau simbol apa yang dapat mewakili perasaan saya?"
  • Integrasi Deep Learning: Kegiatan ini melatih kesadaran penuh terhadap perasaan dan reaksi emosional mereka terhadap sebuah fenomena, sekaligus menggali konteks isu.

Pertemuan 3-4: Penjelajahan Menyenangkan dan Kreasi (Joyful Learning)

  • Kegiatan: Guru memperkenalkan teknik kolase digital menggunakan aplikasi pilihan. Sesi ini dirancang sebagai workshop untuk eksplorasi. Siswa bebas mencoba berbagai fitur: memotong gambar, menyusun layer, bermain dengan transparansi, menambah teks. Tidak ada tekanan untuk langsung menghasilkan karya akhir. Guru berperan sebagai fasilitator yang berkeliling memberi bantuan.
  • Integrasi Deep Learning: Suasana yang menyenangkan dan bebas bereksperimen ini merangsang kreativitas serta mengurangi kecemasan terhadap teknologi. Kegembiraan muncul dari penemuan teknik-teknik baru.

Download Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 11

Berikut modul ajar Seni Rupa kelas 11 fase F kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:

Semester 1 (Ganjil)



Semester 2 (Genap)


Kesimpulan

Membangun modul ajar Seni Rupa kelas 11 SMA/MA fase F dengan pendekatan Deep Learning bukanlah beban tambahan, melainkan sebuah kebutuhan untuk memenuhi tuntutan kurikulum merdeka. Dengan mengintegrasikan Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning, guru menciptakan ekosistem pembelajaran di mana siswa bukan hanya menjadi pelukis atau pematung yang terampil, tetapi juga individu yang peka, kritis, dan empatik. Mereka belajar untuk hadir secara penuh, menemukan makna di setiap goresan, dan merasakan kebahagiaan sejati dalam proses penciptaan. Akhirnya, modul ajar deep learning semacam ini akan menghasilkan generasi yang tidak hanya mampu menghargai keindahan, tetapi juga menggunakan seni sebagai sarana untuk perubahan yang positif dalam masyarakat.