Konten dan Sub Konten Pembelajaran Literasi Sosial Budaya

Halo, Apa kabar semuanya? Selamat datang di artikel ini yang akan membahas tentang konten pembelajaran literasi sosial budaya. Selamat berjumpa kembali dengan kami, para pembaca setia yang penuh semangat dalam menggali pengetahuan baru. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari tentang pentingnya literasi sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari kita. Mari kita berpetualang bersama dalam dunia pengetahuan yang menarik ini. Jadi, silakan simak artikel ini sampai selesai. Selamat membaca!

Konten dan Sub Konten Pembelajaran Literasi Sosial Budaya

Literasi sosial budaya adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menghargai, dan berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya. Hal ini melibatkan pemahaman tentang norma-norma, nilai-nilai, dan tradisi yang ada dalam masyarakat, serta kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

Literasi sosial budaya bukan hanya tentang pengetahuan, tetapi juga tentang kepekaan terhadap perbedaan, toleransi, dan kemampuan untuk membangun hubungan yang harmonis di tengah keberagaman. Dengan literasi sosial budaya, kita dapat menjadi agen perubahan yang mampu mempromosikan dialog, menghormati perbedaan, dan memperkuat semangat inklusi dalam masyarakat kita.

Pentingnya literasi sosial budaya dalam pendidikan tidak dapat diragukan lagi. Literasi ini memungkinkan kita memperluas pemahaman kita tentang berbagai budaya di sekitar kita. Dengan memahami perbedaan dan kesamaan antar budaya, kita dapat membentuk sikap yang inklusif dan menghormati keragaman.

Selain itu, literasi sosial budaya juga membantu meningkatkan keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah, yang merupakan keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mendorong literasi sosial budaya dalam pendidikan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih toleran dan saling memahami, serta memperkuat hubungan antara individu dan masyarakat dalam kerangka globalisasi yang semakin kompleks.

Literasi sosial budaya dikembangkan berdasarkan tiga disiplin keilmuan, yaitu: (1) ilmu sejarah; (2) sosiologi; dan (3) antropologi. Dalam perkembangannya, ketiga disiplin ilmu tersebut dijadikan rujukan dalam analisis berbagai persoalan strategis masyarakat. Isu strategis yang dimaksud mencakup berbagai situasi yang memiliki dampak secara meluas dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, baik dalam konteks personal, masyarakat, maupun religius.

Materi pokok yang dikembangkan dalam Literasi Sosial Budaya mencakup tiga konten, yaitu: (1) komitmen kebangsaan; (2) toleransi; serta (3) akomodatif dan inklusif. Sebagaimana  telah dijelaskan sebelumnya, ketiga konten Literasi Sosial Budaya tersebut merupakan pengejawantahan dari kebijakan Kementerian Agama Republik Indonesia dalam mendorong tumbuhnya sikap moderasi beragama dikalangan anak bangsa. Penguatan moderasi beragama merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara.

Masing-masing konten Literasi Sosial Budaya akan dikembangkan ke dalam beberapa sub konten.  Setiap sub konten penjelasannya sesuai dengan isu-isu strategis masyarakat, tetap mengacu pada ilmu sejarah, sosiologi, dan antropologi. Atas dasar itu,  maka dapat  dikatakan bahwa materi pokok yang dikembangkan dalam Literasi Sosial Budaya mencakup isu-isu sosial budaya yang berdampak terhadap pembentukan sikap moderasi peserta didik.

Berikut konten dan sub konten pembelajaran literasi sosial budaya.

Landasan Keilmuan
Ilmu sejarah, Sosiologi, Antropologi

Konten
Komitmen Kebangsaan

Sub Konten
  1. Menghargai dan menjiwai identitas nasional;
  2. Menghargai dan menindaklanjuti perjuangan para pahlawan;
  3. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan;
  4. Berpartisipasi aktif dalam upaya mewujudkan integrasi nasional.

Konten
Toleransi

Sub Konten
  1. Menghargai dan mengapresiasi perbedaan agama, ras, suku, budaya, dan golongan;
  2. Terbuka dan mengapresiasi kesetaraan gender;
  3. Mengusung spirit perubahan secara baik dan tidak menghalalkan segala cara.

Konten
Akomodatif dan Inklusif

Sub Konten
  1. Komitmen untuk mempertahankan kearifan lokal (local wisdom);
  2. Komitmen untuk menyempurnakan diri dengan mengadopsi ide-ide baru yang positif
  3. Terbuka dan apresiatif terhadap amaliah keagamaan yang berbeda.

Akhir Kata
Terima kasih telah membaca artikel ini dan semoga kamu mendapatkan wawasan yang berharga tentang pentingnya konten pembelajaran literasi sosial budaya. Jangan ragu untuk membagikan artikel ini kepada teman-teman Kamu agar semakin banyak orang yang mendapat manfaat darinya.
Sampai jumpa di artikel menarik berikutnya, terima kasih!