Modul Ajar Deep Learning IPA Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum Merdeka
Pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk tingkat kelas 8 SMP/MTs fase D, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengubah materi yang sering kali bersifat abstrak dan kompleks menjadi sesuatu yang nyata, berarti, dan menyenangkan. Solusi untuk tantangan ini terdapat dalam desain modul ajar kurikulum merdeka yang tidak hanya mementingkan isi, tetapi juga pendekatan pengajarannya. Salah satu pendekatan yang sejalan dengan prinsip kurikulum merdeka adalah Deep Learning (Pembelajaran Mendalam) yang didasarkan pada tiga pilar utama: Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning.
Deep learning: Lebih dari Sekedar Menghafal
Deep Learning merupakan suatu metode pembelajaran yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa supaya bisa menciptakan pengetahuan baru dan menerapkannya dalam situasi yang berbeda. Ini menjadi kebalikan dari "rote learning" atau metode menghafal. Deep learning tercermin dalam tiga pilar yang saling berhubungan:
- Mindful Learning: Proses di mana siswa benar-benar terlibat, konsentrasi, dan menyadari apa yang mereka pelajari serta cara mereka mempelajarinya. Mereka juga merefleksikan proses berpikir mereka sendiri (metakognisi).
- Meaningful Learning: Kegiatan belajar yang dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari, pengalaman yang sudah ada, dan masalah yang relevan. Siswa memahami "mengapa" dan "bagaimana" di balik suatu konsep, tidak hanya "apa".
- Joyful Learning: Kondisi belajar dipenuhi dengan rasa ingin tahu, semangat, dan kepuasan. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk menarik minat siswa, mendorong kerja sama, dan merasakan pencapaian.
Merancang Modul Ajar IPA Kelas 8 dengan Memadukan Tiga Pilar Deep Learning
Modul ajar kurikulum merdeka yang efektif harus merancang tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan evaluasi yang memasukkan ketiga pilar ini.
1. Mindful Learning dalam Modul Ajar IPA Kelas 8
Mindful learning berfokus pada peningkatan kesadaran dan metakognisi siswa. Dalam modul ajar deep learning IPA kelas 8 kurikulum merdeka, ini bisa digabungkan melalui:
- Pertanyaan Pemantik yang Mengajak Siswa Berpikir: Alih-alih langsung memberikan informasi, modul ajar deep learning kelas 8 SMP/MTs fase D harus menyertakan pertanyaan seperti, "Mengapa tulang manusia itu kuat namun beratnya ringan?" atau "Apa yang akan terjadi seandainya darah tidak bisa membeku?".
- Buku Jurnal Refleksi: Siswa diminta untuk mencatat apa yang telah mereka pahami, yang masih membingungkan, dan cara mereka menyelesaikan kebingungan itu setelah melakukan percobaan atau diskusi.
- Peta Pikiran: Kegiatan untuk membuat peta pikiran tentang suatu sistem (contohnya, sistem pencernaan) mendorong siswa untuk mengatur informasi, melihat keterhubungan antar konsep, dan menyadari struktur pengetahuan mereka sendiri.
Contoh Penerapan pada Topik "Sistem Pernapasan"
- Aktivitas: Setelah mempelajari mekanisme pertukaran oksigen dan karbon dioksida, siswa diminta untuk merenungkan: "Cobalah membayangkan dirimu sebagai sebuah molekul oksigen. Gambarkan perjalananmu dari hidung hingga masuk ke dalam aliran darah. Apa saja tantangan yang kamu hadapi?".
- Tujuan: Kegiatan tersebut melatih kesadaran karena siswa perlu secara sadar mengikuti dan membayangkan setiap langkah dari proses biologis yang abstrak.
2. Meaningful Learning dalam Modul Ajar IPA Kelas 8
Pembelajaran bermakna tercapai ketika siswa menyadari pentingnya dan relevansi dari apa yang mereka pelajari. Modul ajar deep learning kurikulum merdeka harus menghubungkan konsep IPA dengan:
- Masalah Sosial dan Lingkungan: Misalnya, mempelajari polusi udara dan dampaknya pada penyakit yang berkaitan dengan pernapasan.
- Kehidupan Sehari-hari: Menganalisa kandungan nutrisi dalam kemasan makanan dan hubungannya dengan sistem pencernaan.
- Teknologi dan Karir: Mengeksplorasi profesi di bidang bioteknologi, kedokteran, atau teknik yang terkait dengan topik yang sedang dipelajari.
Contoh Penerapan pada Topik "Tekanan Zat"
- Proyek: Siswa bekerja dalam kelompok untuk merancang dan menciptakan model sederhana "jarum suntik besar" (berdasarkan prinsip hukum Pascal) atau membandingkan tekanan dari berbagai jenis sepatu hak tinggi (berdasarkan prinsip tekanan). Mereka tidak hanya menghafal rumus P = F/A, tetapi juga menerapkannya untuk menyelesaikan masalah yang nyata.
3. Joyful Learning dalam Modul Ajar IPA Kelas 8
Joyful learning berfungsi sebagai pendorong untuk keterlibatan yang berkelanjutan. Joyful learning tidak selalu berarti bermain permainan; ini berkaitan dengan menciptakan pengalaman belajar yang memuaskan rasa ingin tahu siswa.
- Penyelidikan dan Eksperimen Praktis: Modul ajar deep learning IPA kelas 8 kurikulum merdeka perlu dipenuhi dengan kegiatan praktis. Contohnya, membedah jantung dan paru-paru ayam (dengan prosedur keselamatan yang harus diikuti), mengamati sel bawang merah di bawah mikroskop, atau merancang pesawat sederhana untuk membawa benda.
- Permainan dan Kompetisi yang Sehat: Kuis interaktif melalui platform semacam Quizizz atau Kahoot!, lomba membuat poster tentang "Bahaya Zat Aditif", atau simulasi rantai makanan.
- Pemanfaatan Teknologi dan Multimedia: Menggunakan simulasi PhET, video eksperimen yang menarik, atau VR (jika memungkinkan) untuk menyelami dunia mikroskopis atau luar angkasa.
Contoh Penerapan pada Topik "Cahaya dan Alat Optik"
- Festival Sains: Siswa diminta untuk membuat "kamera obscura" menggunakan kotak sepatu atau teleskop sederhana dengan lensa lup. Mereka kemudian mempresentasikan hasil kerja mereka kepada kelompok lain. Suasana pameran yang ceria dan penuh eksplorasi mencerminkan konsep joyful learning.
Contoh Desain Modul Ajar Deep Learning IPA Kelas 8
Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan bisa menganalisis hubungan antara jenis makanan, kandungan zat aditif, dan kesehatan sistem pencernaan, serta menyampaikan hasil temuannya dalam bentuk kampanye kesehatan.
Aktivitas Pembelajaran (Mindful, Meaningful, Joyful)
1. Fase Eksplorasi (Joyful & Mindful):
- Guru memutar video pendek yang menarik mengenai proses pencernaan.
- Permainan: "Puzzle Pencernaan", Siswa dibagi dalam kelompok untuk menyusun kartu gambar organ pencernaan dan merujuk fungsinya dengan cepat. (Joyful)
- Pertanyaan Reflektif: "Menurutmu, organ mana yang paling penting? Kenapa?" (Mindful)
2. Fase Investigasi (Meaningful & Joyful):
- Siswa membawa kemasan makanan dari rumah (snack, mi instan, minuman kemasan).
- Dalam kelompok, mereka berperan sebagai "detektif makanan": menyelidiki dan mencatat zat aditif (penyedap, pengawet, pemanis buatan) yang tercantum di kemasan. (Joyful karena mirip dengan misi)
- Mereka mencari informasi mengenai dampak setiap zat aditif terhadap kesehatan sistem pencernaan dalam jangka panjang (contohnya, iritasi lambung, gangguan usus). Mereka mengaitkan zat kimia dengan organ yang dipelajari. (Meaningful)
3. Fase Kreasi dan Berbagi (Meaningful & Mindful):
- Proyek Bermakna: Setiap kelompok menciptakan produk kampanye kesehatan (bisa berupa poster digital, video TikTok edukatif, atau podcast pendek) yang berisi ajakan untuk waspada terhadap konsumsi berlebihan zat aditif tertentu, dengan alasan ilmiah yang telah mereka teliti. (Meaningful)
- Refleksi: Siswa mencatat di jurnal, "Sebelum proyek ini, bagaimana kebiasaan makanku? Apakah penyelidikan ini mengubah pandanganku? Langkah apa yang akan aku ambil untuk menjaga kesehatan pencernaanku?" (Mindful)
Download Modul Ajar Deep Learning IPA Kelas 8
Berikut modul ajar IPA kelas 8 fase D kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Kesimpulan
Merancang modul ajar IPA kelas 8 SMP/MTs fase D dengan pendekatan deep learning bukanlah hal yang ringan. Ini memerlukan kreativitas, perencanaan yang cermat, dan pemahaman mendalam tentang siswa. Namun, hasil yang dicapai sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.
Dengan mengadopsi mindful learning, kita membimbing calon ilmuwan supaya berpikir kritis dan menyadari cara mereka belajar. Melalui meaningful learning, kita memperlihatkan bahwa ilmu pengetahuan bukan sekadar rumus kaku dalam buku, melainkan sarana yang kuat untuk memahami serta menyelesaikan masalah di dunia. Dan dengan joyful learning, kita menanamkan rasa suka dan keingintahuan yang akan berfungsi sebagai dorongan internal untuk belajar seumur hidup.
