Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti mempunyai peranan penting dalam membantu membentuk karakter dan kepribadian siswa yang utuh, beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti. Untuk siswa kelas 7 SMP yang berada dalam fase D, fase ini merupakan periode transisi di mana mereka mulai mengasah kemampuan berpikir abstrak dan memperkuat identitas diri mereka.

Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka

Modul ajar kurikulum merdeka sebagai perangkat ajar utama bagi guru di sekolah seharusnya tidak hanya menjadi sekumpulan materi dan soal. Modul ajar PAI dan Budi Pekerti kelas 7 fase D perlu berfungsi sebagai peta untuk menjelajahi dunia pengetahuan dan nilai-nilai, mendorong rasa ingin tahu, partisipasi aktif, dan kesenangan. Di sinilah pendekatan Deep Learning muncul, yang didasarkan pada tiga pilar utama: Mindful Learning (Pembelajaran Penuh Kesadaran), Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna), dan Joyful Learning (Pembelajaran Menggembirakan) menjadi kunci yang sangat berpengaruh.

Penerapan Trilogi Deep Learning dalam Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 7

1. Mindful Learning dalam PAI dan Budi Pekerti Kelas 7

Mindful learning adalah aktivitas belajar yang melibatkan perhatian penuh, fokus pada saat ini, dan refleksi yang mendalam. Dalam modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 7 kurikulum merdeka, pendekatan tersebut sangat sesuai dengan konsep muhasabah (introspeksi diri) dan tadabbur (merenungkan ayat-ayat Allah).

Contoh Penerapan dalam Modul Ajar Deep Learning:

  • Aktivitas Pembuka yang Menenangkan: Memulai kelas dengan sesi pernapasan singkat atau mendengarkan murotal Al-Qur'an untuk menenangkan pikiran siswa dan memfokuskan perhatian sebelum pelajaran dimulai.
  • Pertanyaan Reflektif: Setiap materi ditutup dengan pertanyaan yang mminta siswa untuk berefleksi, bukan hanya pertanyaan sekadar kognitif. Misalnya: setelah mempelajari tentang kejujuran, tanyakan, "Dalam seminggu terakhir, adakah situasi di mana kamu merasa sulit untuk jujur? Apa yang akan kamu lakukan secara berbeda di lain waktu?"
  • Jurnal Syukur: Meminta siswa menulis tiga hal yang mereka syukuri hari itu dan mengaitkannya dengan nikmat Allah SWT, ini membantu mereka menyadari kehadiran Allah dalam hal-hal kecil.
  • Tadabbur Ayat: Bukan hanya menerjemahkan ayat, tetapi meminta siswa untuk merenungi makna, konteks, dan keterkaitannya dengan pengalaman hidup mereka. Misalnya, saat membahas QS. Al-Ashr, ajak mereka merenungkan penggunaan waktu dalam kehidupan sehari-hari.

2. Meaningful Learning dalam PAI dan Budi Pekerti Kelas 7

Pembelajaran bermakna terjadi ketika siswa mampu mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki. Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 7 harus keluar dari buku dan menjadi relevan dengan kehidupan nyata (contextual learning).

Contoh Penerapan dalam Modul Ajar Deep Learning:

  • Pembelajaran Berbasis Proyek (PJBL):
    • Proyek "Teladan di Lingkunganku": Siswa diwawancarai seorang guru, petugas sekolah, atau sosok masyarakat yang dinilai memiliki akhlak baik. Hasil wawancara dihadirkan dalam bentuk video pendek atau presentasi. Hal ini menghubungkan konsep akhlak dengan kenyataan.
    • Proyek "Pengelolaan Zakat Sekolah": Siswa belajar tentang fikih zakat, kemudian merancang kampanye serta mengelola donasi sederhana untuk membantu teman-teman mereka yang membutuhkan di sekolah.
  • Pembelajaran Berbasis Masalah: Memberikan dilema moral yang dekat dengan kehidupan remaja. Misalnya: "Apa yang akan kamu lakukan jika melihat temanmu menyontek dan memintamu untuk tak melaporkannya?" Diskusi ini menghubungkan nilai kejujuran dan amanah dengan situasi nyata.
  • Koneksi dengan Isu Global: Membahas topik seperti perlunya menjaga lingkungan (QS. Ar-Rum: 41) dalam perspektif perubahan iklim, atau toleransi (QS. Al-Kafirun) dalam konteks media sosial dan keragaman suku serta agama di Indonesia.

3. Joyful Learning dalam PAI dan Budi Pekerti Kelas 7

Pembelajaran yang menggembirakan menciptakan kondisi kelas yang positif, mengurangi tekanan, serta meningkatkan keterlibatan. Antusiasme dalam belajar PAI dan Budi Pekerti merupakan ungkapan cinta terhadap ilmu pengetahuan dan kepada Sang Pencipta.

Aplikasi dalam Modul Ajar Deep Learning:

  • Permainan Edukatif (Game-Based Learning):
    • "Kahoot!" atau "Quizizz" bisa digunakan untuk kuis interaktif mengenai nama-nama Nabi, hukum tajwid, atau sejarah Islam.
    • Role Playing (Bermain Peran): Menggambarkan skenario bagaimana menyelesaikan konflik dengan cara islami atau berlatih wawancara dengan sopan.
  • Kreasi Seni:
    • Membuat Komik Digital: Mengisahkan keteladanan Nabi Ibrahim AS atau Nabi Muhammad SAW dalam format komik.
    • Kaligrafi Modern: Menghias ayat-ayat pilihan dengan teknik kaligrafi yang modern.
    • Nasyid atau Puisi: Menyusun syair atau puisi dengan tema rasa syukur atau kasih sayang kepada orang tua.
  • Utilisasi Teknologi (Digital Tools): Memanfaatkan aplikasi seperti Canva untuk membuat infografis mengenai tata cara shalat, atau menggunakan platform podcast sederhana untuk merekam ceramah singkat (dakwah) tentang tema tertentu.

Contoh Integrasi dalam Satu Rangkaian Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 7

  • Tujuan Pembelajaran: Siswa diharapkan dapat menjelaskan arti penting kejujuran, menganalisis akibat dari ketidakjujuran, dan menerapkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
  • Aktivitas Pembelajaran:
    • Mindful (Merenung): Guru memutar video singkat yang menunjukkan efek dari kebohongan kecil. Siswa diminta untuk sejenak hening dan merenungkan pertanyaan: "Bagaimana perasaanmu ketika menyadari bahwa kamu dibohongi?"
    • Meaningful (Menghubungkan): Siswa dibagi ke dalam kelompok untuk menganalisis QS. Al-Baqarah: 42 dan Hadis yang berkaitan dengan kejujuran. Mereka kemudian mendiskusikan studi kasus: "Apa yang terjadi jika seorang penjual di kantin sekolah tidak jujur dalam menimbang?" atau "Apa akibatnya jika seorang teman menyebarkan gossip yang tidak benar?"
    • Joyful (Mempraktikkan dengan Senang): Setiap kelompok membuat sebuah "Iklan Layanan Masyarakat" (ILM) selama 60 detik yang kreatif dan menarik untuk mengajak warga sekolah berperilaku jujur. Siswa bisa menggunakan ponsel untuk merekam dan aplikasi pengedit video sederhana.
  • Aksi dan Refleksi (Mindful and Meaningful): Siswa mencatat dalam jurnal pribadi tentang satu tindakan jujur yang mereka lakukan pada hari itu, meskipun sulit. Mereka merefleksikan perasaan mereka setelah melakukannya.

Peran Guru dalam Pendekatan Deep Learning

Guru bertransformasi dari "pemberi ilmu" menjadi fasilitator, motivator, dan perancang pengalaman belajar. Tugas guru mencakup:
  • Merancang modul ajar deep learning kurikulum merdeka yang kaya dengan aktivitas mindful, meaningful, dan joyful.
  • Menciptakan kondisi kelas yang aman untuk berekspresi dan berdiskusi.
  • Memberikan umpan balik yang positif dan menghargai proses, tidak hanya hasil akhir.
  • Menjadi teladan (uswah hasanah) dalam penerapan nilai-nilai PAI dan Budi Pekerti.

Download Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 7

Di bawah ini modul ajar PAI dan Budi Pekerti kelas 7 fase D kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:

Semester 1 (Ganjil)





Semester 2 (Genap)





Kesimpulan

Modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 7 SMP/MTs fase D dalam kurikulum merdeka mempunyai potensi yang besar tidak hanya untuk mentransfer pengetahuan tetapi juga untuk membentuk karakter dan kepribadian siswa. Pendekatan Deep Learning yang terintegrasi mencakup Mindful Learning untuk kedalaman batin, Meaningful Learning untuk relevansi kehidupan, dan Joyful Learning untuk keterlibatan penuh, adalah formula yang tepat untuk mencapainya. Akhirnya, pembelajaran yang mendalam dan bermakna ini akan mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat secara spiritual dan luhur dalam budi pekertinya.