Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Sejarah adalah lebih dari sekadar mengingat tanggal, tokoh, dan peristiwa; ini merupakan usaha untuk memahami makna di balik perjalanan umat manusia. Dalam kurikulum merdeka, pelajaran Sejarah kelas 11 SMA/MA fase F dirancang supaya siswa tidak hanya mengingat fakta, tetapi juga mampu menghubungkan peristiwa masa lalu dengan kehidupan saat ini dan konsekuensinya di masa depan.
Di sini, pendekatan Deep Learning menjadi sangat penting. Alih-alih hanya belajar hal-hal dasar, siswa diminta untuk menyelami lebih dalam melalui Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning. Ketiga pendekatan ini menjamin bahwa pembelajaran Sejarah menjadi lebih bermakna, merenung, dan relevan.
Mindful Learning dalam Modul Ajar Sejarah Kelas 11
Mindful learning merujuk pada pembelajaran yang dilakukan dengan kesadaran penuh. Mendorong siswa untuk fokus, hadir sepenuhnya, dan mengamati dengan cermat setiap peristiwa sejarah.
Dalam praktiknya, guru bisa merancang aktivitas mindful learning melalui modul ajar deep learning Sejarah kelas 11 kurikulum merdeka, seperti:
- Refleksi harian setelah mempelajari peristiwa sejarah.
- Diskusi mengenai relevansi peristiwa sejarah dengan konteks sosial saat ini.
- Latihan mengamati sumber sejarah seperti arsip, gambar, atau artefak dengan kesadaran penuh.
Kegiatan tersebut membantu siswa mengasah empati, kesadaran kritis, dan pemahaman yang mendalam.
Meaningful Learning dalam Modul Ajar Sejarah Kelas 11
Meaningful learning menekankan pentingnya mengaitkan materi dengan pengalaman nyata siswa. Siswa tidak hanya sekadar mengingat, melainkan juga memahami makna yang terkait dengan kehidupan mereka.
Untuk menjadikan pelajaran Sejarah kelas 11 SMA/MA lebih berarti, guru bisa merancang modul ajar kurikulum merdeka yang mencakup:
- Pertanyaan Provokatif yang Relevan
Contoh: “Bagaimana pengalaman bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan bisa menginspirasi kita untuk menghadapi tantangan global saat ini?”
- Aktivitas Perbandingan Analisis
Siswa diminta membandingkan peristiwa sejarah, misalnya perlawanan Diponegoro dengan perjuangan aktivis digital saat ini.
Contoh aktivitas:
- Menghubungkan perjuangan tokoh nasional dengan tantangan kepemimpinan masa kini.
- Membedakan kolonialisme masa lalu dengan isu globalisasi saat ini.
- Menulis esai yang mengulas pelajaran moral dari peristiwa sejarah.
Dengan metode tersebut, pelajaran Sejarah kelas 11 SMA/MA fase F menjadi lebih relevan, mendalam, dan tidak mudah terlupakan.
Joyful Learning dalam Modul Ajar Sejarah Kelas 11
Seringkali Sejarah dianggap membosankan karena banyaknya hafalan. Joyful learning muncul untuk merubah pandangan tersebut. Pembelajaran dibuat menjadi menyenangkan, kreatif, dan interaktif.
Contoh aktivitas joyful learning dalam modul ajar deep learning Sejarah kelas 11 SMA/MA:
- Drama atau peragaan tentang tokoh sejarah.
- Kuis interaktif yang berbasis teknologi.
- Kunjungan ke museum atau situs bersejarah sebagai bagian dari eksplorasi.
Ketika siswa merasa senang, mereka lebih mudah memahami materi dan terdorong untuk belajar lebih serius.
Strategi Pembelajaran Sejarah Kelas 11 Berbasis Deep Learning
Pendekatan deep learning dalam modul ajar Sejarah kelas 11 SMA/MA fase F kurikulum merdeka menekankan pada pemahaman yang mendalam, refleksi kritis, serta koneksi antara pengetahuan baru dan pengalaman siswa. Sejarah tidak lagi dilihat semata-mata sebagai kumpulan fakta, tetapi sebagai sumber inspirasi, refleksi, dan pemahaman tentang dinamika kehidupan manusia. Untuk mencapai hal ini, guru perlu merancang metode pengajaran yang melibatkan mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning secara menyeluruh.
1. Project Based Learning (PjBL) – Belajar Sejarah Melalui Proyek
Metode project based learning membolehkan siswa terlibat langsung dalam penelitian dan pembuatan karya yang berhubungan dengan sejarah.
- Contoh penerapan: Siswa diminta untuk membuat proyek dokumentasi sejarah lokal, seperti mewawancarai saksi sejarah di wilayah mereka, membuat video dokumenter, atau menulis artikel tentang sejarah lokal.
- Tujuannya: Siswa tidak hanya mengingat fakta, tetapi juga memahami proses, makna, dan keterkaitan sejarah dengan identitas lokal mereka.
- Manfaat: Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kerjasama, dan kreativitas.
2. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBL) – Mengatasi Masalah dari Sudut Pandang Sejarah
Pembelajaran yang berfokus pada masalah melibatkan siswa dalam situasi nyata atau hipotetis, di mana mereka diminta untuk menemukan solusi menggunakan pendekatan sejarah.
- Contoh penerapan: Guru memberikan kasus mengenai krisis ekonomi 1998 dan meminta siswa menganalisisnya dengan tantangan ekonomi saat ini.
- Tujuan: Melatih siswa untuk mengkaji hubungan sebab akibat dari peristiwa sejarah sambil mengaitkannya dengan konteks zaman sekarang.
- Manfaat: Siswa terbiasa berpikir analitis, kritis, dan mencari solusi.
3. Diskusi Reflektif dan Debat Sejarah
Diskusi reflektif meminta siswa untuk menghubungkan peristiwa sejarah dengan nilai-nilai, makna, dan relevansinya di masa kini.
- Contoh penerapan: Siswa mendiskusikan kontribusi Sumpah Pemuda terhadap persatuan, kemudian membandingkannya dengan tantangan disintegrasi bangsa saat ini.
- Debat sejarah: Siswa dibagi menjadi kelompok pendukung dan penentang untuk membahas tokoh atau kebijakan sejarah tertentu, contohnya “Apakah Politik Etis lebih banyak memberikan keuntungan atau kerugian bagi Indonesia?”
- Tujuan: Melatih kemampuan berargumen, berpikir kritis, dan kesadaran reflektif.
4. Pembelajaran Berdasar Penyelidikan Sumber Sejarah (Inquiry Based Learning)
Salah satu metode efektif dalam modul ajar deep learning Sejarah kelas 11 kurikulum merdeka adalah inquiry based learning, di mana siswa diminta untuk meneliti sumber sejarah secara langsung.
- Contoh penerapan: Siswa diminta menyelidiki arsip foto kemerdekaan, membaca dokumen proklamasi, atau menganalisis pidato dari tokoh sejarah.
- Tujuan: Siswa belajar untuk melakukan penyelidikan, menginterpretasikan, dan menarik kesimpulan dari data sejarah secara mandiri.
- Manfaat: Memupuk rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir historis.
5. Kunjungan Edukatif (Experiential Learning)
Pembelajaran Sejarah kelas 11 SMA/MA fase F tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Melalui kunjungan ke museum, situs bersejarah, atau cagar budaya, siswa dapat mengalami langsung konteks sejarah.
- Contoh penerapan: siswa mengunjungi Museum Nasional atau situs perjuangan lokal, lalu membuat catatan atau presentasi tentang pengalaman tersebut.
- Tujuan: memperdalam pemahaman dengan pengalaman nyata.
- Manfaat: meningkatkan semangat belajar dan membangun koneksi emosional dengan sejarah.
6. Penggunaan Media Kreatif dan Teknologi Digital
Penggunaan teknologi bisa membuat pembelajaran Sejarah kelas 11 SMA/MA lebih menarik dan mendalam.
- Contoh penerapan: Siswa membuat podcast mengenai tokoh sejarah, menyusun infografis garis waktu perjuangan bangsa, atau menjalankan simulasi sejarah secara digital.
- Tujuan: Memfasilitasi joyful learning serta melatih keterampilan abad ke-21 (literasi digital, komunikasi, kreativitas).
- Manfaat: Menciptakan kondisi belajar yang sesuai dengan gaya hidup generasi digital.
7. Penilaian Autentik dan Reflektif
Dalam deep learning, penilaian tidak hanya mencakup hasil menghafal, tetapi juga proses berpikir kritis, kreativitas, dan sikap reflektif.
- Contoh penerapan:
- Portofolio: Kumpulan esai, proyek, atau jurnal refleksi siswa.
- Presentasi kelompok: Siswa memaparkan hasil penelitian sejarah lokal.
- Jurnal reflektif: Siswa mencatat pelajaran hidup yang mereka ambil dari peristiwa sejarah.
- Tujuan: Mengajak siswa untuk menilai diri mereka sendiri sekaligus menginternalisasi makna dari pembelajaran.
Strategi pembelajaran dalam modul ajar deep learning Sejarah kelas 11 kurikulum merdeka memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengalami, merenungkan, dan menghubungkan peristiwa sejarah dengan kehidupan nyata. Melalui PjBL, PBL, diskusi reflektif, pembelajaran inquiry, kunjungan edukatif, media digital, dan penilaian autentik, sejarah tidak lagi hanya menjadi hafalan, tetapi juga menjadi perjalanan intelektual dan emosional yang berarti.
Download Modul Ajar Deep Learning Sejarah Kelas 11
Di bawah ini modul ajar Sejarah kelas 11 fase F kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:
Semester 1 (Ganjil)
Semester 2 (Genap)
Kesimpulan
Modul ajar Sejarah kelas 11 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka dengan pendekatan Deep Learning mengarahkan kegiatan belajar ke arah yang lebih berarti. Dengan memasukkan konsep Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning, Sejarah tidak lagi dianggap sebagai pelajaran yang membosankan, tetapi berubah menjadi subjek yang memberikan inspirasi, relevansi, dan meninggalkan jejak dalam kehidupan siswa.