Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Pendidikan seni, terutama Seni Teater kelas 7 SMP/MTs fase D, sering kali dianggap hanya sebagai kegiatan tambahan di sekolah. Namun, dalam kurikulum merdeka, Seni Teater memainkan peran penting sebagai media untuk mengembangkan tidak hanya kemampuan artistik, tetapi juga keterampilan sosial, emosional, dan kognitif siswa. Di sinilah konsep Deep Learning yang berlandaskan pada Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning menjadi unsur penting untuk mencapai keberhasilan.

Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

Deep Learning: Lebih dari Sekadar Bermain Peran

Deep learning dalam hal ini bukan tentang teknologi, namun merupakan pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan pengalaman belajar yang mendalam dan berkesan bagi siswa. Pendekatan tersebut mencakup tiga pilar utama:
  1. Mindful Learning: Memusatkan perhatian pada proses ketika siswa hadir sepenuhnya dan terlibat secara mental dan emosional. Mereka menyadari tubuh, pikiran, dan perasaan mereka saat belajar.
  2. Meaningful Learning: Mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata, serta nilai-nilai dan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Pembelajaran tersebut tidak bersifat abstrak, melainkan mempunyai tujuan dan relevansi yang jelas.
  3. Joyful Learning: Menciptakan kondisi belajar yang positif, aman, dan mendukung, di mana siswa merasa bahagia, termotivasi, dan bebas untuk mengekspresikan diri tanpa rasa takut melakukan kesalahan.

Menerapkan Deep Learning dalam Modul Ajar Seni Teater Kelas 7

Berikut adalah contoh nyata tentang bagaimana menerapkan tiga pilar Deep Learning dalam pengembangan modul ajar Seni Teater kelas 7 SMP/MTs fase D kurikulum merdeka dengan tema "Menghidupkan Cerita: Teknik Dasar Akting dan Pengembangan Karakter".

1. Mindful Learning dalam Praktik Teater

Teater pada dasarnya adalah seni yang membutuhkan kesadaran. Seorang aktor harus sepenuhnya menyadari tubuh, suara, emosi, dan lingkungan di sekitarnya. Modul ajar deep learning Seni Teater kelas 7 kurikulum merdeka bisa disusun untuk melatih kesadaran ini.

Aktivitas Pembuka: "Scanning Tubuh dan Pernapasan"

Sebelum memulai aktivitas utama, siswa diminta untuk duduk atau berbaring dengan nyaman. Mereka dibimbing untuk fokus pada setiap bagian tubuh, dari jari kaki hingga kepala, dan merasakan setiap sensasi yang muncul. Selanjutnya, dilakukan latihan pernapasan yang penuh kesadaran. Aktivitas ini membantu melatih mindfulness, menenangkan pikiran, dan mempersiapkan tubuh sebagai alat utama dalam berteater.

Latihan Dasar : "Berjalan dengan Kesadaran"

Siswa berjalan di sekitar ruang kelas. Guru memberi arahan supaya siswa memperhatikan telapak kaki yang menyentuh lantai, gerakan lengan, postur tubuh, serta mengamati keberadaan siswa lain di dalam ruang tanpa berdesakan. Aktivitas ini melatih konsentrasi, kesadaran spasial, dan kontrol tubuh.

Refleksi: "Jurnal Proses"

Di akhir setiap sesi, siswa diberikan waktu 5-10 menit untuk menuliskan refleksi mereka. Pertanyaan pemandu seperti "Apa yang kamu rasakan saat melakukan gerakan tersebut?" atau "Bagaimana kamu mengatasi rasa gugup hari ini?" akan mendorong metakognisi dan internalisasi pembelajaran.

2. Meaningful Learning: Menghubungkan Panggung dengan Kehidupan

Untuk memastikan bahwa pembelajaran teater bukan sekadar simulasi, modul ajar deep learning Seni Teater kelas 7 SMP/MTs fase D perlu mengaitkan materi dengan nilai-nilai kehidupan dan konteks yang relevan dengan siswa.

Tema yang Relevan: "Konflik Remaja dalam Drama Pendek"

Daripada langsung menggunakan naskah drama klasik, guru bisa memilih atau membuat naskah pendek yang mengangkat tema konflik sehari-hari yang dihadapi remaja, seperti persahabatan, tekanan dari teman sebaya, atau hubungan dengan keluarga. Hal ini membuat materi menjadi sangat meaningful karena siswa bisa menghubungkan emosi karakter dengan pengalaman mereka sendiri.

Proyek Kolaboratif: "Teater Forum"

Salah satu metode teater yang sangat efektif adalah Teater Forum, yang memperlihatkan sebuah masalah dan memungkinkan penonton (disebut "pemirsa-aktor") untuk terlibat dalam mencoba menyelesaikan konflik yang ditampilkan. Siswa bisa menciptakan pertunjukan kecil tentang perundungan atau tantangan belajar. Kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada pertunjukan akting, tetapi juga menyelesaikan masalah nyata secara bersama-sama, memberikan nilai sosial pada seni yang mereka pelajari.

Koneksi Antar Mata Pelajaran: "Sejarah Hidup dalam Teater Monolog"

Para guru bisa bekerja sama dengan guru Bahasa Indonesia atau Ilmu Pengetahuan Sosial. Siswa memilih seorang tokoh sejarah atau pahlawan lokal, melakukan sedikit penelitian, lalu menciptakan dan mementaskan monolog dari perspektif tokoh tersebut. Aktivitas tersebut menjadikan pembelajaran sejarah lebih hidup dan bermakna.

3. Joyful Learning: Menciptakan Ruang Aman untuk Bereksplorasi

Rasa takut dan malu merupakan penghalang terbesar dalam proses kreatif. Modul ajar deep learning Seni Teater kelas 7 kurikulum merdeka seharusnya dirancang untuk mengurangi kedua hal ini dan mendorong keberanian.

Icebreaker dan Permainan Teater

Aktivitas pembelajaran sebaiknya dimulai dengan permainan yang menyenangkan seperti "Gibberish" (berbicara dalam bahasa imajinasi), "Spontanitas Cerita", atau "Gerakan Cermin" (meniru gerakan di depan cermin dengan pasangan). Permainan tersebut melatih kemampuan improvisasi, kerja sama, dan yang paling penting, menghasilkan tawa dan kesenangan, sehingga kondisi menjadi lebih santai.

Lingkungan yang Mendukung: "Tidak Ada yang Salah"

Guru menetapkan aturan bahwa ruang teater adalah "zona tanpa penilaian". Setiap bentuk eksplorasi dan usaha akan dihargai. Kesalahan bukan untuk dicemooh, melainkan untuk dipelajari bersama. Apresiasi diberikan untuk prosesnya, bukan hanya hasil akhirnya.

Pementasan Santai dan Apresiasi

Daripada satu pertunjukan besar yang menegangkan, lakukan beberapa pertunjukan kecil yang lebih santai selama pembelajaran berlangsung. Setelah setiap pertunjukan, adakan sesi apresiasi di mana siswa saling memberi umpan balik yang positif ("Saya suka cara kamu. . . ", "Kekuatanmu adalah. . ."). Ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan semangat untuk tampil.

Contoh Rancangan Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 7

  • Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mengenali berbagai emosi dasar dan mengekspresikannya melalui gerakan tubuh dan suara dengan cara yang terkontrol.
  • Alur Aktivitas (mengintegrasikan Deep Learning):
    • Pendahuluan (Mindful & Joyful): Permainan "Tiruan Emoji", guru menunjukkan gambar emoji (senang, marah, sedih, takut) dan siswa menirukan ekspresinya dengan seluruh tubuh serta disertai suara tangisan, teriakan, atau tawa.
    • Kegiatan Inti (Meaningful & Mindful):
      • Eksplorasi: Siswa dalam kelompok kecil mendiskusikan pengalaman pribadi terkait salah satu emosi (misalnya, "kapan terakhir kali kamu merasa sangat bahagia?").
      • Kreasi: Dari diskusi tersebut, mereka membuat tableau vivant (gambar hidup) yang menggambarkan emosi itu. Mereka harus fokus (mindful) pada ekspresi wajah dan postur tubuh yang tepat.
      • Refleksi: Setiap kelompok menampilkan tableau mereka. Kelompok lain menebak emosi yang ditampilkan dan memberikan alasan. Guru menghubungkan (meaningful) bagaimana emosi yang sama bisa diekspresikan dengan cara yang berbeda oleh setiap individu.
    • Penutup (Joyful & Mindful): Permainan sederhana "Pengusir Bad Mood", secara berkelompok, siswa bergiliran membuat gerakan lucu untuk mengusir emosi negatif, diikuti oleh seluruh kelas. Ditutup dengan napas pendek untuk menenangkan diri.

Download Modul Ajar Deep Learning Seni Teater Kelas 7

Berikut modul ajar Seni Teater kelas 7 fase D kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:

Semester 1 (Ganjil)



Semester 2 (Genap)


Kesimpulan

Menggunakan strategi Deep Learning melalui Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning dalam modul ajar Seni Teater kelas 7 SMP/MTs fase D bukanlah sekadar tugas tambahan, tetapi merupakan suatu keharusan untuk mencapai inti dari kurikulum merdeka. Pada akhirnya, modul ajar deep learning kurikulum merdeka yang dikembangkan dengan pendekatan tersebut tidak hanya menciptakan siswa yang memahami teater, tetapi juga individu yang lebih lengkap, mempunyai empati, kreatif, dan percaya diri, kompetensi yang jauh lebih berarti untuk kehidupan nyata mereka.