Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti di kelas 12 bukan hanya tentang penyampaian materi ajaran Islam dalam aspek kognitif, tetapi juga berfungsi sebagai tempat untuk meningkatkan kesadaran spiritual, moral, dan sosial siswa. Modul ajar kurikulum merdeka berperan sebagai “petunjuk” bagi guru dalam merancang, mengelola, dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar. Namun, modul ajar PAI dan Budi Pekerti kelas 12 fase F yang efektif tidak hanya menitikberatkan pada isi materi, tetapi juga harus memberikan pengalaman belajar yang mendalam, menyenangkan, dan bermakna. Ini adalah dasar dari pendekatan Deep Learning yang memiliki tiga pilar utama: Mindful Learning (belajar dengan kesadaran penuh), Meaningful Learning (belajar yang bermakna), dan Joyful Learning (belajar yang menyenangkan).

Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka

Integrasi Deep Learning ke Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 12 Fase F

Mengintegrasikan pendekatan deep learning ke dalam modul ajar PAI dan Budi Pekerti kelas 12 fase F kurikulum merdeka merupakan langkah cerdas untuk menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna, mendalam, dan menyenangkan. PAI tidak hanya merupakan mata pelajaran yang berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga mencakup bidang afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu, penerapan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning dalam desain modul ajar kurikulum merdeka sangat penting untuk memastikan siswa tidak hanya “tahu”, tetapi juga “merasakan” dan “mengamalkan” nilai-nilai Islam.

Prinsip Desain Modul Ajar Deep Learning Berbasis Mindful Learning

Mindful learning menekankan pentingnya kehadiran secara utuh dalam kegiatan belajar. Dalam modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 12, ini bisa diwujudkan melalui berbagai aktivitas yang mengajak siswa untuk lebih sadar, fokus, dan reflektif.
  1. Pembukaan Kegiatan dengan Refleksi: Setiap sesi bisa dimulai dengan aktivitas seperti dzikir singkat, membaca doa, atau merenungkan ayat-ayat Al-Qur’an. Ini membantu siswa hadir sepenuhnya, baik fisik maupun mental dan spiritual.
  2. Aktivitas Menulis Jurnal Spiritual: Guru bisa meminta siswa untuk mencatat pengalaman pribadi mereka terkait penerapan nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, kesabaran, atau kepedulian. Kegiatan menulis jurnal ini berfungsi untuk melatih kesadaran diri siswa.
  3. Latihan Fokus dan Empati: Melalui diskusi dalam kelompok kecil, siswa diajarkan untuk mendengarkan dengan empati dan menghargai perbedaan pendapat, sesuai dengan nilai ukhuwah Islamiyah.

Strategi Meaningful Learning dalam PAI (Pendidikan Agama Islam)

Meaningful learning memastikan bahwa kegiatan belajar tidak hanya sebatas menghafal, tetapi benar-benar terhubung dengan kehidupan nyata siswa.
  • Menghubungkan Materi dengan Kehidupan Nyata: Contohnya, ketika membahas akhlak, guru bisa mengaitkannya dengan etika ber-media sosial. Hal ini menumbuhkan kesadaran siswa akan relevansi Islam dalam masalah-masalah modern.
  • Studi Kasus dan Diskusi Kontekstual: Guru bisa memperkenalkan studi kasus nyata, seperti isu intoleransi, korupsi, atau kerusakan lingkungan, serta menghubungkannya dengan ajaran Islam. Mendorong siswa berpikir kritis untuk mencari solusi berdasarkan nilai-nilai agama Islam.
  • Kajian Teks Al-Qur’an dan Hadis: Setiap konsep dihubungkan dengan dalil naqli, sehingga siswa tidak hanya memahami logika dari ajaran tersebut tetapi juga menginternalisasikan sumbernya.

Aktivitas Joyful Learning untuk Penguatan Budi Pekerti

Joyful learning bertujuan untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, sehingga siswa bersemangat mengikuti pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas 12 tanpa merasa terbebani.
  1. Proyek Kolaboratif: Mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam proyek sosial seperti “Gerakan Peduli Sesama” yang melibatkan aktivitas nyata, misalnya membantu masyarakat yang kurang mampu. Pembelajaran menjadi lebih menarik karena memberikan dampak langsung pada lingkungan.
  2. Role Play dan Drama Islami: Siswa bisa berakting dalam kisah-kisah teladan Nabi atau sahabat dalam bentuk drama kelas. Aktivitas ini melatih empati, kemampuan berkomunikasi, dan kerjasama.
  3. Permainan Edukatif Islami: Guru bisa memberikan kuis interaktif, teka-teki Al-Qur’an, atau permainan berbasis aplikasi digital untuk memberikan suasana baru di kelas.

Dengan menggabungkan mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning dalam modul ajar deep learning PAI dan Budi Pekerti kelas 12 kurikulum merdeka, guru bisa menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga merangsang emosi dan mengembangkan karakter siswa.

Contoh Implementasi Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 12

Modul ajar deep learning kurikulum merdeka diimplementasikan dalam aktivitas pembelajaran di kelas 12. Pelaksanaan tersebut tidak hanya fokus pada penyampaian materi saja, tetapi juga pada penerapan prinsip deep learning (mindful, meaningful, joyful learning) dalam modul ajar PAI dan Budi Pekerti kelas 12 fase F kurikulum merdeka. Berikut adalah beberapa contoh penerapan praktisnya:

Studi Kasus Pembelajaran Akhlak dan Etika

Guru bisa mendesain pembelajaran dengan tema “Etika Media Sosial dari Sudut Pandang Islam”.

1. Kegiatan Awal (Mindful Learning)

  • Guru mendorong siswa untuk refleksi, “Sudahkah kita bertindak etis dalam menggunakan media sosial selama ini?”.
  • Siswa diminta menceritakan pengalaman pribadi mereka dalam berinteraksi di media sosial, baik yang positif maupun negatif.

2. Kegiatan Inti (Meaningful Learning)

  • Guru memperkenalkan studi kasus terkait ujaran kebencian atau hoaks yang muncul di media sosial.
  • Siswa berdiskusi dalam kelompok dan mencari solusi berdasarkan prinsip akhlak dalam Islam serta ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan.

3. Kegiatan Penutup (Joyful Learning)

  • Setiap kelompok diminta untuk membuat poster digital yang mengangkat tema “Bermedsos Secara Bijak dengan Akhlak Islami”.
  • Poster tersebut kemudian diunggah di akun sekolah untuk memberikan inspirasi bagi orang lain.

Penerapan Mindful Learning dalam Diskusi Kelas

Mindful learning bisa diterapkan dalam diskusi kelas yang sederhana.
  • Contoh Topik: Kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
  • Implementasi:
    • Siswa diminta menutup mata sejenak dan merefleksikan momen ketika mereka bersikap jujur atau tidak.
    • Selanjutnya, mereka berbagi pengalaman tersebut secara sukarela di kelas.
    • Guru mengingatkan kembali pentingnya kejujuran dengan mengisahkan Nabi Muhammad SAW sebagai Al-Amin.
Kegiatan ini membuat siswa tidak hanya “mengetahui” tentang kejujuran, tetapi juga merasakan maknanya secara emosional.

Meaningful Learning melalui Kajian Teks Al-Qur’an

Untuk membuat pembelajaran lebih bermakna, guru bisa menghubungkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan isu sosial yang ada saat ini.
  • Contoh Materi: QS. Al-Hujurat ayat 13 yang membahas tentang persaudaraan manusia.
  • Implementasi:
    • Guru membacakan ayat tersebut, lalu siswa diminta untuk memberikan tafsiran sederhana.
    • Diskusi kemudian difokuskan pada isu intoleransi dan keragaman di masyarakat.
    • Siswa menyusun rekomendasi sikap yang selaras dengan pesan dari Al-Qur’an.
Dengan cara tersebut, siswa memahami bahwa Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga relevan dengan tantangan kehidupan saat ini.

Joyful Learning melalui Proyek Kolaboratif

Salah satu bentuk Joyful Learning adalah melibatkan siswa dalam proyek nyata yang menyenangkan dan bermakna.
  • Contoh Proyek: “Gerakan Peduli Sesama”.
  • Implementasi:
    • Siswa dibagi ke dalam kelompok dan diberikan tugas untuk merancang program sosial sederhana, seperti penggalangan dana, pembagian sembako, atau kunjungan ke panti asuhan.
    • Proyek ini selain memberikan pengalaman sosial, juga menumbuhkan rasa empati, kerjasama, dan tanggung jawab.
    • Setelah proyek selesai, siswa diminta untuk merefleksikan bersama: apa nilai-nilai Islam yang mereka peroleh dari kegiatan tersebut?
Kegiatan seperti ini membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup, menyenangkan, dan memberikan dampak yang nyata.

Download Modul Ajar Deep Learning PAI dan Budi Pekerti Kelas 12

Di bawah ini modul ajar PAI dan Budi Pekerti kelas 12 fase F kurikulum merdeka yang menggunakan pendekatan deep learning:

Semester 1 (Ganjil)





Semester 2 (Genap)




Kesimpulan

Modul ajar PAI dan Budi Pekerti kelas 12 fase F dalam kurikulum merdeka dengan pendekatan Deep Learning mampu menghadirkan pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga membentuk karakter siswa. Dengan mengintegrasikan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning, kegiatanbelajar menjadi lebih sadar, bermakna, dan menyenangkan. Pada akhirnya, pendidikan agama Islam bukan hanya tentang pengetahuan, melainkan mengenai bagaimana menjadikannya pedoman hidup.